20

246 45 11
                                    

"Taeyong..."

"Lee taeyong..."

"Hey bangun"

"Sowon?" suara samar dari bibir taeyong

"Long time no see" senyum sowon terlihat terukir di wajahnya

"Sowon!" taeyong bangkit dan memeluk tubun ringan milik sowon

Kerinduan menyelimuti keduanya, mereka saling berpelukan seperti dua pasangan yang baru bertemu setelah lama berpisah, pelukan taeyong semakin erat di tubuh sowon seakan tidak ingin melepas tubuh gadisnya itu.

"Taeyong gw rindu..." ucap sowon

"Gw juga" jawab taeyong sambil menangkup wajah sowon

"Kenapa lu selalu jauh?" tanya taeyong

"Semua masih sama, taeyong dan sowon gak ada yang berubah, cuma cara kita menunjukannya berbeda" ucap sowon

"Kenapa sangat menyakitkan?" ucap taeyong

"Semua sudah baik baik aja, cepat bangun kita perbaiki semuanya yang salah, kita hapus luka di tengah tengah kita" ucap sowon

"Iya! kita cuma perlu memperbaiki, ayo perbaiki semua" jawab taeyong sambil mengegam tangan sowon

"Bukan disini taeyong, tapi disana ayo bangun" ucap sowon lalu berlari menjauh dari taeyong sehingga genggaman tangan mereka terlepas

Taeyong melihat sowon berlari pergi dan menembus cahaya yang sangat terang jauh disana, hatinya berdebar sangat kencang dia merasa tidak ingin kehilangan wanita itu lagi dia bangkit dan berusaha mengejar sowon yang mulai tidak terlihat lagi

"SOWON!!!!"

*****

"SOWON!!!!" Teriak taeyong

Taeyong terbangun namun yang dia lihat hanya ruangan gelap yang sunyi, dia melihat dirinya sendiri infus saluran pernafasan dan banyak lagi melekat pada tubuhnya, dia sadar saat dia bertemu dengan sowon tadi adalah mimpinya dalam koma dan membuatnya sadar

"Taeyong?!!" ucap eunha yang baru datang dari balik pintu

"Una?" ucap taeyong

"Taeyong jangan bergerak" eunha berlari menghampiri taeyong dia memeriksa keadaan taeyong

"Gw gak apa na" ucap taeyong

"Tetep aja gw harus mastiin keadaan lu" jawab eunha lu hampir mati karena 1 peluru

"Wendy?!" spontan taeyong mengingat wendy

"Wendy baik-baik aja guanlin ngerawat dia" jawab eunha

"Sowon?" tanya taeyong lagi

Eunha menatap wajah taeyong dalam, lalu ia mengalihkan pandangannya ke depan lebih tepatnya ranjang di samping taeyong, melihat tatapan mata eunha, taeyong mengikuti pandangan eunha menatap ke arah samping ranjangnya yang sedikit jauh

"S-sowon..." ucap taeyong

Taeyong bangkit dan ingin menghampiri sowon namun eunha menahannya melihat tatapan eunha yang tidak biasa taeyong menjadi binggung apa yang terjadi selama ia koma. Eunha mengambil kursi roda menyuruh taeyong duduk disana, setelah taeyong duduk di kursi roda eunha mendorongnya ke arah ranjang sowon

"Dia bertahan sampai sekarang berkat alat bantu hidup sederhananya raganya bisa lu lihat baik baik aja tapi jiwanya entah berkelana kemana, sebenarnya dia udah mati 98% karena 2% nya hal yang gak bisa gw terima dan gw nyari jalan tengah seperti ini" ucap eunha dengan matanya yang berair

ARIADNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang