557 82 9
                                    

Waiting for You
02

"Aku pergi dulu kalau begitu, sampai jumpa Kaoru!" yaahh kami baru selesai dengan kegiatan 'bermain' kami, aku hendak pulang setelah mengantarnya pulang- tidak sepenuhnya mengantar, yaa karena sebenarnya memang rumah kami searah dan kami juga menaiki skateboard masing-masing, bukan seperti mengantarnya dengan sepeda motor atau semacamnya.

"Tunggu!"

Aku kembali membalikkan badan menghadapnya- walaupun sedikit malas "Ada apa?"

"Emm itu... Er- yang tadi- tadi itu tidak seperti yang kau lihat- eh maksudku... Ughh bagaimana ya... Ah sudahlah lupakan saja!" ia berbalik memunggungiku, sempat ku lihat wajahnya yang memerah, yah aku paham apa yang dia maksud tadi.

"Hm? Memangnya yang tadi kenapa? Ahh iya-iya aku paham, pasti kau merasa senang kan bisa sedekat itu dengan orang yang kamu suka! Hahahaha... Tidak perlu malu seperti itu, aku sudah paham sejak lama kalau kau menyukai Adam" aku berusaha mengatakannya dengan nada mengejek, walaupun hatiku terasa seperti diremas kuat- sangat sakit- kalian tahu rasanya seperti apa kan? Melihat orang yang kamu sukai menyukai orang lain dan merasa bahagia karena orang itu. Sial! Memang salahku sendiri menyukai sahabatku...

Bisa ku lihat dia berbalik dengan muka terkejut, semburat merah di wajahnya juga telah pudar. "Kojiro... Bu-bukan begitu!-"

"Hey... Sudahlah tidak perlu terkejut seperti itu... Orang lain pun bisa tahu kalau kau menyukai Adam, itu sangat terlihat dari tingkah lakumu jika sedang berada di dekatnya!" ucapku seraya melambaikan tangan seperti orang mengusir, yaa kalian kalau melihatnya secara langsung juga kalian akan paham mengapa aku berkata demikian. Hey! Dia selalu terlihat salah tingkah jika bertemu dengan Adam, walaupun aku menyukai Kaoru, aku tidak akan berusaha melarangnya menyukai Adam, jika memang itu kebahagiaannya biarkan saja... Toh tidak masalah selama aku masih bisa bersamanya walaupun hanya sebatas sahabat.

Aku tidak tahu mengapa ia menatapku dengan tatapan seperti itu- maksudku dia menatapku sedih... Dia menundukkan kepalanya sebelum mengusirku- maksudnya menyuruhku pulang. "Hmm... Iya... Ini sudah malam juga, sebaiknya kau segera pulang... Sampai jumpa esok! Selamat malam Kojiro!" ia kembali mengangkat kepalanya, tersenyum sebentar sebelum membalikkan badannya dan berlari masuk ke dalam rumahnya.

"Selamat malam... Kaoru..." tersenyum sebentar menatap rumahnya sebelum berbalik kembali melajukan skateboardku menuju rumah.


***

Sesampainya di rumah, aku disambut oleh ayahku yang sedang duduk di meja makan. "Oh! Kojiro! Baru pulang sekarang hm? Kau tidak macam-macam seperti bermain dengan perempuan kan?" jangan lupakan wajah mengejeknya.

"Aku tidak sebejat dirimu ketika kau masih muda ayah, aku hanya pergi bermain skateboard dengan Kaoru dan yang lainnya" aku hanya menatap malas ayahku itu yang selalu mengejekku setiap kali aku pulang dan ia berada di rumah. Setelah menaruh skateboard-ku di dekat keranjang payung yang berada di samping pintu keluar rumah, aku berjalan gontai menghampiri ayahku di meja makan, ikut duduk di kursi yang berhadapan dengannya dan menaruh kepalaku di atas meja seraya mengesah lelah agak sedikit kencang.

"Hey! Kau sedang patah hati heh?"

Ughh aku benar-benar kesal melihat wajah mengejeknya yang terlihat sangat meremehkanku. Kuangkat sedikit kepalaku untuk menjawabnya, "Hmm... Begitulah..." untuk yang kali ini ia tidak salah, aku memang patah hati, walaupun sudah sejak lama aku merasakan patah hati karena Kaoru menyukai orang lain, tapi yang kali ini entah mengapa terasa lebih sakit ketika mendengar secara tidak langsung kalau Kaoru memang menyukai Adam, seolah itu adalah peringatan mutlak kalau aku sudah tidak memiliki kesempatan untuk bersama Kaoru dengan status lebih dari seorang sahabat.

Waiting for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang