Chapter 5: Seharian sama om Bian

725 93 30
                                    

"Ini mau kemana om? "

"Ini kan bukan jalan ke rumah. "

"Diem aja kamu, nanti juga tau. "

Mobil melaju dengan kencang, membuat Sally harus menguatkan tubuhnya agar tidak bergerak.

"Om ini mau kemana? Uda deh jangan cepet-cepet jalannya ini bukan arena buat balap mobil. " Bian masih focus menyetir, sedangkan Sally sepertinya pusing.

"Om jangan-jangan Sally dibuat taruhan ya buat menang. " disitu Bian tertawa memelankan mobilnya di depan perusahaan yang amat besar.

"Kamu turun. "

"Nggak ah, takut. "

"Turun apa om cium. " ucap Bian serius, Sally ketakutan akhirnya keluar.

"Tolong parkir mobil ini. " Bian memberikan kuncinya, dia menggandeng tangan Sally masuk ke dalam.

Fyi Sally sudah mengganti bajunya, sejak mau mengantar bunda dan ayah ke bandara.

"Dia siapa? "
"Kenapa bersama pak Abian?"
"Cantik sih tapi, ah ga mungkin pak Abian udah punya pasangan. "

"Kalian kenalin, namanya Sally arabella, dia istriku. " semua karyawan kaget, lah belum ada undangan apa-apa kok udah jadi istri.

"Eh belum. " ujar Sally.

"Masih calon, tapi saya anggap dia istri, jadi kalian sebagai karyawan saya yang baik pada Sally. " Semuanya mengangguk paham.

Bian menggandeng Sally masuk ke dalam ruangannya.

---
"Gimana?" Bian melepas kacamatanya menutup laptop dan tubuhnya mengarah pada Sally yang duduk di sofa.

"Apanya? " Sally mendengus.

"Masih marah? " Bian berusaha merayu Sally.

Bian menekan layar ponselnya.

"Sara, tolong kamu beli es krim ya, segera. " Bian menutup telponnya, berjalan ke arah Sally.

"Panas-panas gini enaknya makan es krim loh. " Bian merayu Sally lagi, tapi Sally tetap diam.

Kayaknya enak tuhh, mauu

Yee... Dari luar sok jual mahal tapi aslinya mau.

Tok.. Tok..

"Masuk." Sara memberikan kantong plastik itu ke Bian.

"Banyak banget. "

"Iya bapak tadi cuman bilang beliin es krim aja, saya bingung beli berapa dan rasa apa, saya beli deh semuanya. " jujur Sara.

"Yaudah makasih. " Sara keluar dari ruangan Bian, Bian mengeluarkan semua es krim yang di beli Sara.

"Nih Bian beliin Sally es krim, ada rasa pisang nih. " Sambil menyodorkan eskrim berbentuk dan rasa pisang ke Sally.

Apaan sih cara ngomongnya ikut-ikutan Sally, bete deh...

"Ngapain sih ikut-ikutan ngomongnya. "

"Ya kan gapapa. "

"Sally keberatan. "

"Bian ngga keberatan. " sambung Bian.

"Yaudah sini. " Sally mengulurkan tangannya.

"Apanya? "

"Ya itu. " Sambil menunjuk menggunakan matanya.

"Es krim? " Sally mengangguk.

"Bilang dong dari tadi, Bian kan jadi ngga tau. "

"Apaan sih. " Sally mendengus tapi tetap saja memakan es krim pisang yang di belikan Bian.

"Enak? Sampai es krim nya berantakan semua di mulut. " Sally mengangguk.

Cup

Bian mencium dan menjilati sisa es krim di mulut Sally.

"Kamu nyusahin, tapi nyusahin nya bikin enak. " Sally tersipu malu, apalagi itu ciuman pertamanya.

"Ishh.... "

"Kamu lucu kalo lagi makan es krim, " Sally mendengus, Bian tertawa melihat ekspresi gadis di depannya yang akan segera menjadi istri sah nya.

"Belepotan semua, jadi kalo makan es krim ngajak Bian aja biar nanti Bian cium kan ngga jadi belepotan lagi. "

"Nggak! "

"Kan sama dengan menghemat tisu, melindungi alam sekitar dari sampah. "

Alesan!

"Bilang aja kalo om mau cium mulut Sally terus. " Bian tertawa.

"Loh itu kamu tau, jadi ga usah pake kode-kode-an lagi. " Sally mendengus dan melipat tangannya, matanya mengarah ke arah lain.

"Daripada kamu ngemut es krim mending ngemut-"

"Ehh.. Astagfirullah, maaf Bian salah ngomong. "

---
Masih suka?
Masih semangat?
Gass teross... Sampek tamat.

Mana dukungan kalian💬📢
Jangan lupa komentar, komentar kalian selalu aku baca lucu-lucu🤣
Biar tambah semangat wenn ya frend.



ABIAN: sweet but possesiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang