∘° 『 Just a story with the countryhumans 』 °∘ (SDH DIREMAKE!)

Book 3: ❛ Psychology Class ❜

╔════════ೋೋ═════════╗
Kami sampai di depan kelas, dan untungnya guru baru itu belum masuk, aku panik setengah hidup tadi gara² waktuku yang sangat berharga, yang seperti rempah² di masa lalu (KePD-an astag-) terbuang ngejar si Malay. Aku pun masuk ke dalam kelas dan duduk di bangkuku dekat jendela, UAC mengikuti dari belakang dan duduk disebelahku. Aku mengambil botol minuman yang sudah diantar si Tuyul tadi subuh di laci mejaku. UAC melakukan hal yang sama, tapi...

"Hei UAC"
"Hm? Iya Indo kenapa?"
"Itu kok botol minumanmu itu masih tradisional gitu?"
"Ohhh, aku memang suka yang gini, Bring Back Memories aja gitu"
"Owalah, ku kira duit Lo ga ada buat beli baru ;-;"
"He sembarangan- >:v"
"Ehe:'V"

Aku pun mengambil buku kosong isi 100 yang tadi Pagi diberikan Papa ASEAN yang merupakan buku hadiah juara lomba kami.
(Si ASEAN yang nyimpen gara² takut hilang atau kotor)
Sudah diberi nama, hanya tinggal mengisi Mapel di sampulnya.

Pintu kelas kami pun terbuka. Seorang guru baru pun masuk bersama Pak EU Wali Kelas kami.
"Ok anak-anak! Saya singkat saja ya. Setelah rapat dan diskusi selama sekitar 2 Minggu ini, sekolah memutuskan bahwa beberapa kelas yang dipilih secara acak akan mendapat MaPel tambahan. Mengapa harus ada MaPel tambahan? Selain untuk menambah pengetahuan kalian, MaPel tambahan ini juga diberikan untuk mengawasi Psikologi kalian. Oh dan, untuk melatih Respon kalian, jadi kalau kalian pernah nonton Assassination Classroom, konsepnya kira-kira begitu, hanya saja gurunya jangan dibunuh ya :'-/. Ingat, jangan bilang ini kepada siapa pun, untuk hal orang tua, Orang tua kalian sudah tau, jadi tidak perlu khawatir tentang hukuman dari Orang Tua Kalian ya:). Bu, anda sudah bisa masuk!"

Guru baru itu masuk. Aku merasakan suatu kesan darinya. Tapi... Kesan siapa ya? Kesannya seperti bunga mawar, cantik namun bisa menusuk kalau tidak berhati-hati. Guru baru itu pun mulai memperkenalkan dirinya.
"Halo anak-anak! Perkenalkan nama saya IUPsyS, yang merupakan singkatan dari International Union of Psychological Science. Ibu mendapat tugas sebagai Organisasi pada tahun 1950, jadi mungkin ibu lebih muda dari beberapa orang diantara kalian secara umur- :P"

"Berdiri!" Ucap Singapure selaku Ketua Kelas kami. Semua murid, termasuk aku berdiri.
"Selamat datang Cikgu!//plak Canda-canda:v" -Singapore
"Weh serius lah Singaa" -Malaysia
"Ish yalahh, iya-iya, Selamat Datang Bu Guru!" -Singapore
"Selamat datang Bu Guru"! kami semua pun mengatakannya serentak.
"Eh- Iya terima kasih anak-anak!" -Bu IUPsyS

"Baiklah, Ibu IUPsyS akan mengajar dari les 7-9 nanti. Sekarang hanyalah perkenalan bagi kelas kalian, dikarenakan masih ada 5 kelas lagi yang perlu diajar oleh Ibu IUPsyS, jadi akan dilanjutkan oleh seperti bia-"

"HUWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA, MENGAPAAAAA?!?!" -Malaysia
"Padahal tadi aku udah seneng karena pelajaran Matematika tidak jadi, eh, RUPANYA TETEP JADI DONG T^T" -Phillipines
"KuMenAnGIsss~ MeMbaYAngkAn, BetAPa keJaMNya DiRImu PaDa diRIKu~" -India
" E asw- we Canad, pinjem buku PR mu Woi, tugasku belum selesai" -Vietnam
"Enak aja>:'-|.bayar utang mu dulu napa sih"
"Woi Macau, balikin busur gw woi, woi" -Lily (Human)
"Eh kukasih pinjem sama NK dikelas 6-A:P" -Macau
"ANJ-" -Lily

"Sudahlah diam kalian!" Kata Pak EU mencoba mendiamkan kami, tapi seperti yang diketahui tidak berhasil. Malah kami semakin ribut, termasuk aku tentunya:p.

"SUDAH DIAM! KALAU KALIAN TIDAK DIAM, BAPAK BAKAL MINTA PADA PAK EI KALIAN SUPAYA TUGAS KALIAN DITAMBAH 4× LIPAT! MAU GAK?!" Teriak Pak EU sambil memukul mejanya dengan sebuah penggaris kayu panjang.

Seketika, keheningan menyelimuti seisi kelas kami (lagi).
" * Sigh * Baiklah, kami permisi dulu, mari Bu" -Pak EU
"E-eh- iya pak" -Bu IUPsyS

Dan setelah itu, Pak EI melangkah masuk keruangan kelas kami. Les 5 dan 6 yang diisi oleh pelajaran Matematika selama 1 jam 30 menit, Was a living h€ll.
-
-
-
-
-
* Kringgggg
Bell istirahat makan siang pun berbunyi. Semua murid langsung berhamburan bak kelereng yang terjatuh tempatnya.