"Ouh iya Tan gimana keadaan Ali" ucap verrel membuat mama Ali menghela nafas
"Belum ada perubahan reel" ucap mama Ali
"Hari ini hari terakhir, jika Ali tetap tidak ada perkembangan maka kita harus mengikhlaskan nya" ucap baja membuat mama Ali meneteskan air matanya
"Tante harus yakin kalau Ali akan sembuh jangn sedih ya" ucap Prilly membuat mamanya Ali tersenyum
"Tan Prilly boleh lihat Ali" ucap Prilly yang dianguki mama Ali, "ka aku sama Al masuk ya" ucap Prilly yang dianguki Al.
Dengan segera prilly masuk sembari menggendong Al.Tanpa terasa air matanya menetes melihat seseorang yang dia benci terbaring lemah, berbeda jauh saat 3 bulan yang lalu tubuhnya terlihat berisi tapi sekarang ia sangat kurus bahkan bibirnya terlihat begitu pucat.
Dengan hati-hati Prilly mendudukkan Al disamping Ali, hatinya sakit tiba-tiba Al memeluk tubuh Ali bahkan Al menjadikan dada Ali sebagai bantalan.
"Kamu kangen Daddy sayang" ucap Prilly pada Al namun Al hanya diam memeluk tubuh Ali.
"Li, Al disini, Al mau ketemu sama kamu, apa kamu tidak ingin bangun memeluknya, ia begitu merindukanmu, lihat ia memelukmu. Maaf aku tidak bermaksud untuk menjauhkan mu dari Al, aku hanya takut kehilangan Al, aku takut kamu mengambil Al. " Ucap Prilly yang sudah meneteskan air mata"Li aku pulang dulu ya, kasihan Al dia belum istirahat" ucap Prilly dan memangku Al namun Al tidak mau malah mengeratkan pelukannya pada Ali
"Sayang nanti kita kesini lagi ya" ucap Prilly namun tidak membuat Al melepaskan pelukannya. "Sayang kita beli mainan Al mau? Nanti Al beli yang banyak sama uncle verrel" ucap Prilly membuat Al menatap nya. "Sayang Daddy nya biar istirahat dulu" ucap Prilly namun bukan Al kalau gampang di bujuk
"A,,, Al" ucap seseorang membuat Prilly menatap orang tersebut dengan segera Prilly menekan tombol emergency sedangkan Al menepuk-nepuk dada Ali membuat Prilly kaget dan langsung menggendong paksa Al dan doktetpun langsung masuk.
"Dok barusan pasyen bicara" ucap Prilly membuat dokter langsung memeriksa Ali sedangkan Prilly membawa Al yang tengah menangis kejer,
" Sayang ada apa" ucap mama Ali membuat Prilly menatapnya
"Tadi Ali bicara dia menyebut nama Al" ucap Prilly
"Terus Al kenapa nangis kejer gini" ucap verrel
" Tadi aku duduki di samping Ali terus dia meluk Ali dan gak mau lepas saaat aku ngajak keluar sampai Ali nyebut nama Al" ucap Prilly "sayang udah dong jangan nangis Daddy nya di priksa dulu " ucap Prilly menenangkan Al namun tak berpengaruh
"Sini sama uncle, yuk" ucap verrel membuat Al memukul dada Prilly. Sedangkan mama Ali melihat Al menangis seperti itu ia teringat Ali waktu kecil persis seperti Al
"Kamu sangat mirip Daddy mu sayang, " ucap mama Ali membuat Prilly tersenyum
"Sama Oma ya" ucap Prilly membuat Al tambah kejer. Tak lama dokter keluar
"Dokter bagaimana" ucap mama Ali
"Apa disini ada yang bernama Al, karena tuan Ali menyebut-nyebut nama Al" ucap dokter
"Ada dok, ini Al" ucap mam
"Sebaiknya ajak saja masuk agar tuan Ali bisa cepat sadar" ucap dokter yang duangguki Prilly
"Tan aku masuk ya" ucap Prilly yang dianguki mama Ali.
Sesampainya di ruangan Prilly Langsung mendudukkan Al disamping Ali. Bahkan al sudah tidak menangis lagi.
"A,,,, Al" ucap Ali namun belum sadar
"Li bangun,,, Al disini sedang meluk kamu, kamu bangun, kasian mama kamu diluar ia sedih melihat kamu seperti ini" ucap Prilly ditelinga Ali sedangkan Al iya begitu anteng memeluk Ali.
Tak lama dari situ Ali dengan perlahan membuka matanya membuat Prilly menghela nafas dan segera menekan tombol emergency. Tak lama dokter datang dan memeriksa Ali
"Alhamdulillah anda sudah sadar" ucap dokter "kondisi tuan Ali jauh lebih baik namun beliau masih perlu banyak istirahat, dan sebentar lagi tuan Ali akan di pindahkan ruangan perawatan " ucap dokter yang duangguki Prilly
"Terimakasih dok_" ucap Prilly yang dianguki dokter lalu pergi. Namun saat Prilly melihat Al ia kaget bagaimana bisa Al menaiki tubuh Ali yang sakit dengan segera Prilly menggendong Al. Membuat Al menangis.
"Li kita keluar dulu ya, kamu istirahat aja" ucap Prilly dan langsung keluar sedangkan Ali ia hanya diam karena merasa tubuhnya begitu sakit.
"Pril bagaimana" ucap verrel" Ali sudah sadar bentar lagi bakal dipindahkan ke ruang perawatan." Ucap Prilly
"Terimakasih sayang" ucap mama Ali membuat Prilly menatapnya
"Tante jangn bilang terimakasihh sama saya, tapi sama Allah" ucap Prilly disertai senyumannya membuat mama Ali mengangguk
"Ka aku titip Al dulu ya, aku pengen ke toilet dulu" ucap Prilly yang dianguki verrel
"Jangan lama-lama anak lu ntar nangis" ucap verrel yang dianguki Prilly
Dengan segera Prilly ketoilet sedang kan Ali dipindahkan ke ruang perawatan.
"Ali Alhamdulillah kamu sudah sadar mama takut kehilanganmu" ucap mamanya sedangkan Ali hanya tersenyum.
"Jangan nangis" ucap Ali saat melihat air mata mamanya menetes dengan pelan Ali menghapus air matanya
"Al" ucap Ali saat melihat Al digendong verrel, dengan pelan verrel mendudukan Al di kasur Ali.
"Jagoan Daddy" ucap Ali memeluk tubuh Al yang tengah memeluknya.
"Makasih ya rel" ucap Ali yang dianguki verrel
"Ya mungkin gue harus ngasih kesempatan buat Lo tapi jika Lo ngilangin kesalahan dan bikin Prilly sedih jangan harap Lo bisa ketemu Al ataupun Prilly" ucap verrel membuat Ali mengangguk paham
" Gue tidak akan pernah mengulangi lagi" ucap Ali sembari menatap al.
"Pril Lo pasti bisa, harus kuat, lu gak boleh takut" ucap Prilly yang tengah bercermin. Setelah itu Prilly pergi menuju ruangan Ali , sebenarnya ia belum siap bertemu dengan Ali tapi ia tidak mau Al terus menangis
Segini dulu ya guys..... Jangan lupa untuk vote pollow and coment..
KAMU SEDANG MEMBACA
goresan hati (END)
Fanfictionbaca langsung lebih seru.❗ maaf jika ada nama tempat ataupun tokoh yang sama🙏🙏