Pertemuan

19 3 0
                                    

"HAH GUE KESIANGAN!" Pagi itu, lebih tepatnya pukul 06.30 Keira baru bangun dari tidur nyenyaknya dengan perasaan panik.
Sambil berjalan terburu-buru kearah kamar mandi keira masih sempat-sempatnya menggerutu.

10 menit kemudian

Cklek
Keira keluar dari kamar mandi dengan seragam lengkap.
"Kenapa alarmnya gak hidup sih, padahal kemarin malam udah diatur jam 5, ck." Gumam keira sebal sambil bercermin, menyisir rambut, memakai liptint dan menyemprot parfum.

"Selesai." Menyambar tas, kemudian jalan terburu-buru untuk turun dari kamarnya lalu langsung kegarasi untuk mengambil motornya.

Yap, Keira tidak berpamitan dengan orang rumah alasannya adalah Keira hanya tinggal dengan nenek dan kakeknya dan nenek dan kakeknya sedang ada urusan penting tentang pekerjaan.

Setelah menaiki motornya, Keira bergegas berangkat kesekolah dengan terburu-buru.
Jarak rumah keira kesekolah kurang lebih 15 menit, kecepatan rata-rata.

Sampai diparkiran, sambil melihat jam tangan dia sibuk mencari tempat parkir yang kosong, hingga tiba-tiba

"Ck. Kalau jalan liat-liat, bisa bawa motor gak sih?! kalau gak bisa gak usah!" jawab galak orang yang hampir disrempet Keira.

"M-maaf saya gak sengaja, tadi buru-buru m-maaf banget." jawab keira sambil menunduk takut.

"Ck." jawab orang itu sambil pergi dari hadapan keira.

"Huh." Lega keira karna orang galak itu pergi dari hadapannya.

"Hei, lo murid baru disini? Gue baru pertama kali liat muka lo?" Tanya seorang laki-laki sambil menyentuh pundak Keira.

"Astaga kaget" kaget keira. Kemudian keira mengangguk untuk menjawab pertanyaan laki-laki itu.

Sambil tertawa laki-laki itu mengulurkan tangannya "Jeno, nama gue jeno. Nama lo siapa?" Sambil tersenyum memperlihatkan senyum mata sabitnya.

Wow manis banget ni cowok

"Ah nama gue Keira, salam kenal." Membalas jabatan tangan jeno sambil senyum semanis mungkin.

"Oke keira, ada yang bisa gue bantu? Kayaknya lo lagi kesusahan"

"Emm itu gue lagi cari tempat parkir, tapi ini udah penuh banget." Jawab keira dengan nada sedih.

"Kalo gitu sini biar gue parkirin motor lo."
Sambil menunggu jeno, keira melihat sekeliling, lalu melihat jam tangannya. Keira melotot melihat jam "hah 2 menit lagi masuk."

"Jeno!! Udah?" Jeno mengangguk.

"Boleh minta tolong lagi gak? Gue gak tau ruang guru, boleh tolong arahin?" Tanya keira tak enak.

"Boleh dong, ayok gue anterin bentar lagi bel." Ajak jeno sambil menarik keira ke ruang guru.

"Jeno lo kelas berapa?" Tanya keira memutus keheningan.

"Gue? Gue XI IPA 2." Jawab jeno sambil tersenyum. Keira hanya mengangguk-angguk sebagai jawaban.

"Nah udah sampe, silahkan masuk, gue mau balik kekelas udah bel ni."

"Makasiiii jeno atas bantuannya hari ini." Balas keira dengan ceria.

"Sama-samaaaa, gue kekelas ya. Bay." Jeno berbalik, lalu lari kearah kelasnya.

Toktoktok,

Kriet, pintu terbuka
"Murid baru?" Tanya laki-laki berumur 40 tahun kepada keira.

"Betul pak, saya murid baru ingin menemui Pak Abraham." Balas keira sopan.

"Saya Pak Abraham, silahkan masuk dahulu, saya mau ambil buku presensi."

"Baik pak, terimakasih." Keira duduk lalu sedikit melihat-lihat ruangan guru.

Ehem, deham Pak Abraham mengambil atesi keira dan memulai berbicara.
"Baik, Keira Ashalina Abbas, kamu masuk kelas XI IPA 2, mari saya antar." Keira berdiri dan mengikuti Pak Abraham.

"Sekelas sama jeno dong." Gumam keira




~

Sampai sini dulu yaa teman-teman.

Jangan lupa vote and komen♡
.
.
.
.
.
.
.
.

Terimakasiiiii

Enjoy for reading^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fierce || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang