27. Under The Moonlight

1.2K 130 4
                                    

"Dhruv was right, i don't see nobody but you."

"nggak mau ngobrol sama dia?"

Jeongguk menengadah, menatap Mingyu yang lebih tinggi darinya. Melirik subjek yang dimaksud Mingyu sekilas, setelahnya. Sedikit tersipu. Terlihat jelas dari semburat kemerah-merahan di pipi Jeongguk.

"malu."

Mingyu menyeruput teh yang tersedia dimeja, ikut mengamati Taehyung yang berada di ruangan seberang bercanda gurau dengan teman kampusnya. Mereka terlihat akrab. Tidak heran, Taehyung memang terkenal mudah akrab dengan teman-temannya.

"lo pacarnya. Ngapain coba malu?"

Jeongguk tertunduk, meremat ujung  sweater berwarna coklat muda yang ia kenakan. "emang masih, ya?"

"masih apa?" Mingyu melemparkan senyum jahil.

Jeongguk cemberut, niatnya sih untuk memasang wajah kesal bukan menggemaskan seperti ini. "iiih, Mingyu!"

"dih, sok gemes lo." ledek Mingyu membuat Jeongguk kesal. Melempar kecil kulit kacang tepat dimuka Mingyu, untungnya Mingyu dapat menangkisnya. Jeongguk menggeram tambah kesal.

"emang gemes, wlee!"

Mingyu bermimik pura-pura muntah, membuat Jeongguk makin geram dan dengan tangannya yang bebas ia memukul-mukul bahu Mingyu. Tidak keras, tapi bisa membuat sakit juga kalau berulang-ulang.

"Gguk, ih."

"Bodo!! Biarin tambah sak--"

"Jeonggukie?" panggil seseorang, dengan suara yang keduanya hafal. Membuat Jeongguk otomatis menghentikan pukulannya pada Mingyu. Menatap ke arah orang yang memanggilnya.

Sedikit menaikkan pandangan mengingat dia lebih tinggi.

Jeongguk kembali menunduk, menggigiti bibir dalamnya dengan gugup. Sebisa mungkin Jeongguk tidak menatap wajah lelaki kesayangannya setelah Papa itu.

"Jeongguk?"

Jeongguk mengambil nafas panjang, "ya?" cicitnya.

"mau ngobrol berdua, boleh?"

Taehyung tersenyum penuh harap menanti jawaban Jeongguk yang sebenarnya sudah jelas. Jeongguk sedikit gemetar. Takut akan apa yang akan Taehyung sampaikan, takut pada apa yang akan terjadi pada mereka berdua. Jeongguk takut.

Pelan, Jeongguk mengangguk.

"ikutin aku ya, Gguk." titah Taehyung membawa Jeongguk mengekori Taehyung hingga ia berada di taman yang dulu ia dan Taehyung suka kunjungi. Taman yang berada dibelakang rumah Taehyung. Jeongguk menatap sekitar, tidak ada seorang pun kecuali ia dan Taehyung. Tapi Jeongguk tidak takut.

Suasana ramai didalam rumah Taehyung juga tidak terdengar dibagian ia berpijak sekarang. Jeongguk mengeratkan genggaman pada tangannya sendiri menghadapi semilir angin malam yang tidak ia pungkiri dingin.

Hingga hangat Jeongguk rasakan.

Taehyung memeluknya. Pelukan dari belakang.

Jeongguk menutup matanya, menikmati pelukan yang mungkin bisa saja menjadi pelukan perpisahan antara ia dan Taehyung.

"I love you so much." ucap Taehyung dengan kecupan singkat dibahu Jeongguk.

Jeongguk diam, tapi air matanya turun. Hingga satu isakan lolos membuat Taehyung membalik tubuh Jeongguk, kesayangannya. Wajah Taehyung terlihat khawatir, jemarinya mengusap air mata yang terus menerus mengalir dipipi Jeongguk.

"maaf." ucapan Jeongguk membuat Taehyung berhenti mengelus pipinya. Mata Taehyung berkaca-kaca, siap meneteskan air matanya. Bukan jawaban ini yang Taehyung harapkan.

Tangan Taehyung hendak turun dari wajah cantik Jeongguk, tapi jemari Jeongguk menahannya. Mencium telapak tangan Taehyung berkali-kali. Taehyung memperhatikannya dengan seksama.

"maaf nyakitin kamu berkali-kali. Aku ngerasa nggak pantes dapet semua ini, Kak."

"Gguk, No. Jangan bilang gitu sayang, please. You mean a lot to me. Kamu disini, kamu kasih aku bahagia, itu yang aku butuhin. Dan cuma kamu yang bisa penuhin."

"Kak..."

"buang rasa nggak baik itu Jeongguk, kamu sayang aku, kan?" mata Taehyung menatap mata Jeongguk yang bercahaya karena pantulan cahaya rembulan.

"i do. aku sayang banget sama Kakak, sayang sampe mau gila. Sayangnya sayang banget. Cuma.. apa aku masih pantes disisi Kakak?"

"nggak ada yang lebih pantes disisi aku selain kamu, Jeongguk. Cuma kamu. Aku maunya kamu."

"Aku juga, aku maunya cuma Kak Taehyung." bibir kecil Jeongguk mencebik, menambah kesan imut dimata Taehyung.

"I love you, Jeongguk." Taehyung mengulangi sembari membawa Jeongguk ke pelukannya. Mencium puncak kepalanya sayang. Pelukan yang semakin erat seiring bertambahnya denting waktu.

"I love you too, Kak. I love you too so much."

💜💜💜

Tautan antara bibir Taehyung dan Jeongguk terlepas, mata keduanya bersitatap. Hingga Jeongguk mencium kilat bibir Taehyung.

"Udah ah, udah jam 6 sore, nih. Ayo bangun, Kakak harus makan." kata Jeongguk sambil mencoba beranjak dari ranjang. Tapi Taehyung menahannya. Membawa Jeongguk kembali merebahkan diri disebelahnya. Dengan cekatan, Taehyung menelusup ke cekungan leher Jeongguk. Menghirup aroma Jeongguk yang luar biasa menjadi candu untuknya. Jeongguk candu bagi Taehyung.

Jeongguk terkekeh geli, tangannya terangkat untuk mengelus rambut Taehyung yang lebih panjang dari sebelumnya. Membiarkan Taehyung memeluknya dengan erat.

Ia merasa nyaman.

"Kakak nggak laper?"

"nggak. Mau kamu. Kita selamanya kayak gini, yuk?"

"ayok!!"

"jangan kayak kemarin-kemarin. Aku nggak suka, sayang. Aku nggak bisa kalau nggak sama kamu." Taehyung terdengar sedih, Jeongguk merasa bersalah.

Jeongguk menurunkan tubuhnya agar sejajar dengan Taehyung. Memeluk Taehyung dengan erat. Menyembunyikan kepalanya didada Taehyung, rasanya sungguh nyaman. Tiada duanya.

"maafin ya? Janji nggak gitu lagi."

"dimaafin sayang. Jeongguk laper?" Taehyung bertanya sembari mengusap-usap punggung Jeongguk-nya.

Taehyung dapat merasakan gelengan dari Jeongguk. "Kakak laper nggak?"

"kok balik nanya? Jeongguk laper?"

"laper..."

Taehyung terkekeh mendengarnya. Mencubit kecil pipi Jeongguk gemas. Pacarnya ini sumpah menggemaskan sekali. "yaudah, ayo makan sayang."

"nggak mau lepasin kamu tapi akunya."

Sumpah. Taehyung gemas. Taehyung mencium bibir Jeongguk sekilas dengan senyuman yang tak luntur dibibir keduanya. Ciuman yang manis, sederhana dari dua insan yang dikekang rindu belakangan ini.

Jeongguk memeluk Taehyung erat, begitupun sebaliknya. Elusan dipipi Jeongguk terasa, Jeongguk menikmatinya.

"jangan pergi lagi, Jeongguk." Taehyung berujar.

Jeongguk mengangguk kecil, "nggak mau pergi lagi. Nggak mau pergi dari Kak Taehyung."

-tbc

I miss you, as always. i hope you guys enjoy this story. Jangan lupa jangan kesehatan ya, stay at home. Kalau keluar rumah pake masker ya. I love you 💜

Our Story [KTH&JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang