Berikanlah lebih banyak perhatian kepada hal-hal yang remeh. Kadang-kadang persoalannya hanya sederhana sekali sehingga engkau lupa mengisinya dengan kasih.
Hari ini saya ingin menulis tentang sesuatu yang tadinya saya anggap remeh temeh, tidak ada artinya tetapi ternyata saya salah. Terutama yang ada sangkut pautnya dengan pekerjaan saya sebagai ibu rumah tangga. Pekerjaan mengurus rumah.
Saya ternyata bisa jadi orang saleh jika saya menambahkan ketulusan dan Kasih dalam pekerjaan yang saya lakukan.
Tuhan sendiri berkata pada Gabrielle Bossis, seorang wanita yang jiwanya sering berdialog dengan Tuhan: "Mengertikah, bahwa kesalehan itu terletak dalam cara mengasihi, cara engkau melakukan pekerjaan kecilmu sehari-hari. Pakailah segala macam cara yang dapat mendekatkan engkau pada-Ku. Ingatlah akan Zakeus yang memanjat pohon. Keinginannya yang besar untuk bertemu dengan Aku Kuhadiahi dengan kunjungan-Ku ke rumahnya. Hiduplah dengan lebih mementingkan kehidupan ke dalam daripada kehidupan keluar. Karena Aku datang bertamu di hatimu. Dan setiap kali engkau masuk ke dalam, engkau akan menemukan Aku, karena di sanalah Aku berada."Saya mulai ingat-ingat apakah saya melakukan tugas saya sambil mengeluh atau tidak. Kayaknya lebih banyak mengeluhnya. Banyak sekali kesempatan saya untuk jadi wanita saleh terbuang sia-sia.
Mata Tuhan mengawasi setiap langkah manusia itu benar. Dan Tuhan ingat apa yang sudah kita lakukan. Tuhan berkata pada Gabrielle Bossis: "Aku menerima semua penderitaan, besar dan kecil, dan Aku menyimpannya dalam peti harta Gereja. Gunanya adalah untuk membuat orang-orang menjadi suci. Engkau telah lupa segala sesuatu yang telah kauderita, tetapi hal itu tetap banyak gunanya bagi-Ku. Kelelahan perjalananmu, perbedaan-perbedaan suhu, perasaan hausmu di gurun, ketakutanmu, keberadaanmu di tempat-tempat yang jauh dari rumah, kesulitanmu untuk pulang ke rumah, daya tahanmu, penyakit-penyakitmu, semuanya itu sudah tidak kau ingat lagi. Ingatkah engkau bahwa engkau telah mempersembahkannya semua kepada-Ku? Aku telah menyimpannya semua."
Dalam semua hal, juga dalam persoalan yang kecil sekali pun, perbuatanmu harus didorong oleh Kasih yang sederhana. Mengapakah persoalan kecil tidak mempunyai nilai yang sama dengan yang besar bila diikuti dengan Kasih yang sama.
Jadi kalau saya mengerjakan pekerjaan rumah yang remeh seperti menyikat kamar mandi, saya harus melakukannya karena Kasih, agar lantai tidak licin dan tidak ada yang terpeleset. Baru saja saya anak saya terpeleset, ada tetesan air di lantai yang tadi saya lap tapi masih belum kering. Sekarang sedang ke rumah sakit untuk diperiksa karena tangannya yang dulu patah terasa sakit. Saya mohon ampun. Semua salah saya. Duh, ilmunya saya belum nyampe. Justru dalam hal-hal yang sederhana dan remeh saya harus mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.