. ࣪✯ཻ𖦆🎸᭝ 14

6 5 0
                                    

"Apa kabar kalian semua? Astaga ini bahkan seperti kita tidak pernah bertemu bertahun-tahun! Oh, halo Himalaya, Akira!"

Ruangan studio yang awalnya sangat luas bagi mereka berlima kini menjadi lebih sempit dengan kedatangan tiga personil band 2000 Hours milik Farah.

"Seperti biasa, kalian sangat aktif. Berarti lu sehat, Zack?" Simon bersuara, mendekati ketiga orang yang baru saja datang dengan heboh itu.

"Semakin sehat saat mendengar kalian comeback ke dunia musik. Sedikit sedih juga, sih karena Neron kagak ikut balik, tapi tak apa, kita masih bisa bertemu dengannya, kan?" Zack, laki-laki dengan banyaknya piercing dan rambut yang di cat berwarna merah itu tersenyum ria menanggapi Simon.

"Lagian juga, lima bulan tanpa konfirmasi jadinya pada ngira kalian ga bakal balik." Satu laki-laki lagi bersuara, rambutnya panjang namun sudah diikat.

"Ya gitu deh, Pom. Kita juga kesusahan sendiri," balas Arga.

Mereka memanggilnya Ipom, dia tidak pernah memberitahukan nama aslinya. Sengaja memanjangkan rambut, untuk menutup identitasnya. Hanya itu yang dipastikan oleh anggota band 2000 Hours.

"Nah, karena udah kumpul semua, jadi kita mau bikin konsep lagu apa?" Farah sudah berkacak pinggang dengan rambut ungunya yang sudah diikat.

"Yang pasti, kagak teriak-teriak."

"Kagak melengking."

"Dan kagak nge-rap. Sekian."

Arga, Simon, serta Orion memberikan syarat yang paling sulit untuk dikabulkan. Band 2000 Hours sama sekali tidak setuju dengan persyaratan yang menyimpang itu.

"Melengking kagak papa dong. masa syaratnya ngambil semuanya. Maruk tau."

"Ga teriak, ga seru!"

"Kembalikan citra lagu rock!"

"Kalau melengking gapapa, kan? Saya juga bisa nada tinggi." Himalaya bersuara, berusaha memecah pertengkaran kecil itu.

Orion menatap Himalaya khawatir, Simon turut begitu. "Kamu tidak akan mau menyainginya, Hima!"

"Hmm ... Kak Farah, coba nyanyi Obey, lagunya Bring Me The Horizon." Hima menantang. Bukan, dia hanya ingin mendengar karena penasaran.

Farah tersenyum senang, baginya, jika ia berhasil, maka kolaborasi satu ini mereka bisa berteriak dalam lagu.

"Think I'm losing my f*cking mind."

"Don't know where to turn, now I'm blind."

"Destroy yourself it feels so good to fade away."

"Why, d'you want to hurt yourself?"

"Die, for something else?"

"Don't let your conscience get in the way."

"Obey!"

Farah benar-benar berteriak. Ipom dan Zack ikut berteriak pada bagian lirik yang terakhir.

"Dengarkan? Teriakan Oliver jauh lebih kuat dari pada ini. Tidak ada salahnya juga?"

"Dia benar-benar adiknya Neron. Bahkan bisa tau perbedaan yang tipis gitu." Ipom bersuara, mendekat pada Hima.

"Gua Ipom, panggil kakak, atau langsung Ipom juga boleh. Gua anak kuliah tahun ke tiga, fakultas komunikasi." Ipom mengulurkan tangannya, berjabat tangan dengan Hima. Ia bisa mengingat bagaimana Neron membedakan tinggi suara milik Farah dengan Corey Taylor, sang vokalis dari band Slipknot yang dipuja-puja oleh mereka.

Himalaya And The Broken Band [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang