. ࣪✯ཻ𖦆🎸᭝ 15

5 5 0
                                    

Suara notifikasi berulang kali mengganggu tidur singkat Simon. Dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam lagu yang diunggah ke youtube menuai banyak penonton. Beberapa mulai menyebarkannya, lagu kolaborasi antara band 2000 Hours dan The Raven. Akun media sosial perlahan menyebut mereka, dan berita itu tersebar luas.

"Gile, ini mah kerjaan Ipom nyebarin beginian." Simon berseru kencang sembari memasang seragamnyanya.

Arga sudah menelponnya, kaget akan hal yang sama.

"Ye gua juga kagak nyangka bakalan begini. Anak-anak yang lain bakal bagaimana ye reaksinya? Gila aje sih ada yang bilang The Raven new era. Hahahaha," ujar Arga setelah panggilannya diangkat.

Reaksinya bukan hanya dari anggota band, tapi seluruh sekolah. Berita kembalinya band The Raven bukan hanya sebuah omong kosong. Mereka senang sekaligus sedih karena bukan sang matahari yang bernyanyi. Mereka mulai menyalurkan rasa menghargai itu pada anggota band yang tersisa, terlebih kepada Hima.

Kelasnya sudah dipenuhi oleh orang yang asing bagi Hima. Rata-rata mereka adalah seorang kakak kelas yang berbondong-bondong mencari Hima, adik dari sang matahari. Tapi bagi mereka, Hima adalah bulan. Berbanding dengan Neron yang terus membuat orang-orang di sekitarnya bahagia, Hima hanya membuat orang-orang merasa bahwa dirinya tidak lebih terang dari Neron.

"Banyak orang yang support band The Raven, dan band yang dibuat oleh kakak kamu. Jadi oleh karena itu, bermainlah sebagaimana Neron bermain."

Kalimat itu adalah hal yang tidak masuk akal bagi Hima. Sebagaimana kakak bermain? Kalau begitu bukannya saya menirukan kakak, bukannya bermain dengan cara saya sendiri?

Perlahan, murid-murid itu kembali ke kelas saat mengetahui bel masuk akan berbunyi sebentar lagi. Hima sadar, bahwa dia tidak sepadan dengan kakaknya, memang begitu sejak dahulu. Dia tahu, bahwa kakaknya sangat terkenal di sekolah itu. Sang matahari.

Fokus Hima tetap terganggu bahkan saat jam pelajaran dimulai. Ia kembali berpikir apa yang dilakukannya sudah benar atau tidak. Apakah hal itu memang sesuatu yang diharapkan kakaknya nanti atau tidak. Di sebelahnya, Kira masih fokus akan pelajaran yang terus berlanjut.

Ia menghela napas sejenak, memperbaiki duduknya dan mulai fokus pada pelajaran yang tengah berjalan.

***

"Kenape muka lu kayak orang kagak senang, Van?" Orion bersuara.

Jalan keluar untuk pulangnya dicegat oleh Gevan, sang ketua OSIS.

"Kalian serius sama band itu? Sama anggota baru itu?" Hanya Gevan yang tidak terima dengan comeback band The Raven. Baginya, seluruh anggota band seperti sedang mengkhianati Neron.

"Van, dia adiknya Neron-"

"Emangnya Neron yang mau? Atau itu cuma cara lu biar bisa deket sama doi lu, Ri?"

Orion terdiam, tenggorokannya terasa kering, tidak bisa mengeluarkan satu kata pun. Merasa disudutkan.

"Kita semua tau kondisi keluarganya Neron, dan kita tau kalau Neron bikin band ini sebagai rumahnya. Kenapa lu merebut posisi itu-"

"Gua emang salah, Van. Surat sembarangan yang asal gua tiruin tulisannya Neron biar adiknya mau gabung. Tapi lagu yang dibuatnya itu asli, Van, dan menurut gua, Neron juga kagak bakal masalah sama itu semua."

Gevan mengerutkan dahinya. "Itu menurut lu, kan? Band yang susah payah dia bangun selama bertahun-tahun, gitu aje direnggut, Ri!"

"Lu tau apa, Van? Lu pacaran ama Farah, cewek yang disuka sama Neron. Harusnya lu juga ngaca!"

Himalaya And The Broken Band [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang