Bagian 21

5K 578 26
                                    

Hari ini setelah bertemu dengan sekertarisnya, Jeno berhasil membuat sebuah rencana, dan Johnny juga bekerja sama dengan Jeno untuk ini. Setelah memberitahu sekertarisnya untuk mengadakan konfrensi pers untuk mengabarkan pertunangannya dengan Haechan, kini kedua lelaki itu sedang berada di apartemen Haechan, Jenny tentu sudah pergi ke sekolah diantar oleh Jeno dan Haechan tentunya.

"Kamu yakin buat ngelakuin ini?" tanya Haechan yang dibalas anggukan oleh Jeno,

"Emang kenapa lagi sih? kamu takut apa?" tanya Jeno, pria itu menatap Haechan yang kini tengah memakai setelan jas-nya yang senada dengan yang dipakai Jeno. 

"Kalo Ayah kamu makin ngadi-ngadi ngancemnya gimana? aku gamau Jeje kenapa-napa," jawab Haechan. 

Jeno beranjak dari duduknya dipinggir ranjang dan berjalan menghampiri Haechan yang berada di depan cermin fullbody, 

"Jenny bakal baik-baik aja, tenang aja oke?" Jeno mengusap kedua bahu sempit Haechan, ia kemudian mencium pipi Haechan dan tersenyum.

"Jadi Haechan yang gatau takut yang gue kenal," tambahnya. Kepala Haechan mengangguk, kemudian si manis mencium bibir Jeno dengan lembut, 

"Aku nggak bakal biarin Ayah kamu ngatur kamu lagi," balas Haechan, dia tersenyum, sebenarnya ada hal tersembunyi dibalik senyumannya itu.

"Udah siap?" tanya Jeno yang dibalas anggukan oleh Haechan. 

Konfrensi pers ini dilakukan di gedung pertemuan milik perusahaan Jeno, sudah ada banyak media dan wartawan yang hadir, ada yang diundang dan ada lagi yang datang karena mendengar berita dari wartawan lain jika ada konfrensi pers. 

Begitu Haechan bersama dengan Jeno masuk ke dalam ruangan, semua kamera langsung memotret kehadiran keduanya. Keduanya langsung duduk di kursi yang sudah disediakan, dibalik meja hitam yang menjadi pembatas antara audiens dan mereka. 

"Ekhem, selamat pagi semuanya," ucap Jeno setelah memastikan mic-nya menyala, ia menatap semua orang yang datang, Haechan tak heran lagi dengan sifat kharisma dan tegas yang dimiliki Jeno, dia sudah sering melihatnya dulu di sekolah. 

"Terimakasih kepada kalian yang sudah hadir, disini saya mengadakan konfrensi pers ini hanya untuk menyampaikan sebuah berita tentang hubungan saya dan anak dari Johfam group," wartawan disana mulai mencatat semua yang dikatakan oleh Jeno dan menunggu,

"Saya dan Haechan Seo, resmi bertunangan dan akan menikah dalam waktu dekat. Saya tidak menerima pertanyaan apapun, disini saya ingin menegaskan bahwa pertunangan saya dan Haechan bukan karena paksaan dari kedua orang tua karena urusan bisnis, kami sudah berhubungan sejak masih SMA dan sekarang kami memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius," lanjut Jeno, ia menggenggam tangan Haechan dan menaruhnya di atas meja, memberikan bukti bahwa mereka memang serius dengan hal ini. 

"Baik aku maupun Jeno, meskipun melalui banyak hal hingga akhirnya sampai pada tahap hubungan ini, sangat menunggu hari dimana kami akan menikah. Tidak ada paksaan, dan aku harap kalian semua mendukung hubungan kami," tambah Haechan. 

"Itu saja yang ingin saya sampaikan, jika ada kabar lain yang memberitahu bahwa aku ditunangkan dengan orang lain, itu semua tidak benar karena aku hanya bertunangan dengan Seo Haechan," ucap Jeno, 

Setelah itu Jeno menarik pelan tangan Haechan, mengkode agar tunangannya itu berdiri. Keduanya membungkukkan badan kepada audiens selama beberapa detik sebelum akhirnya tersenyum dan pergi darisana, mereka tak langsung pulang, melainkan kembali ke ruangan Jeno. 

"Astaga Jen, aku pikir kamu mau ngajak ciuman tadi," ucap Haechan begitu mereka sampai diruangan Jeno, mendengar itu Jeno terkekeh, ia kemudian menarik pinggang Haechan dan membubuhkan sebuah ciuman lembut di bibir hati yang berhasil membuatnya kecanduan itu. Mereka saling melumat dan bertukar saliva hingga hanya suara kecapan bibir yang menggema di ruangan kerja itu. 

LOVE HOLIC (NOHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang