Pagi hari.
Kediaman Isabella.Isabel terlelap dalam tidurnya, hingga membawanya masuk ke dalam mimpi yang sangat dalam dan gelap, dalam mimpinya ia berada dalam ruangan kosong yang gelap dan sunyi, dan tidak ada seorang pun disana.
Tidak berselang lama, ia mendengar suara tangisan anak kecil yang makin keras suara tangisannya, ia terus mencari kesana kemari tapi ia tidak menemukannya.
Isabel berdiri di depan cermin lalu ia melihat sosok anak kecil berambut pirang yang sedang menangis, anak itu menoleh ke arah Isabel lalu tersenyum, Isabel terkejut dengan wajahnya yang begitu mirip dengan anak itu.
Isabel berteriak meminta tolong ketika sosok itu mulai menarik lengannya perlahan masuk ke dalam cermin, tiba-tiba ada sebuah pintu yang terbuka sedikit demi sedikit.
Cahaya yang dikeluarkan pintu itu semakin terang, ia dapat melihat kedua orangtuanya berdiri di sana sambil tersenyum hangat. Namun, cahaya yang awalnya terang kini lenyap dan berubah menjadi kegelapan.
Isabel terbangun dari mimpi buruk itu ketika ia mendengar suara kicauan burung yang sangat keras, ternyata seekor anak burung sedang singgah di jendela kamar Isabel.
Suara ketukan pintu terdengar olehnya.
"Permisi nona, maafkan kesalahan ku ini karena awalnya saya berniat memelihara burung itu sementara waktu lalu melepaskannya, tapi tidak disangka ia masuk ke kamar anda" Ucap Charles sambil memasukkan anak burung itu ke sangkarnya.
"Rawat saja dia dan segera buatkan teh untukku" Ucap Isabella.
"Baik nona" Jawab Charles.
Isabella melihat ke luar jendela sambil menghirup udara segar, lalu terlintas di pikirannya tentang memori masa kecil yang begitu kelam dan gelap, setelah melalui berbagai rintangan untuk bebas dari jeratan masa lalu, kini ia masih saja terbayang akan sosok yang membuatnya ketakutan, orang itu adalah Pewaris utama keluarga Baker sekaligus kakak Isabel yaitu Antonio Marquis Baker.
Satu-satunya orang yang paling ia benci karena ia membuat hidup isabel begitu gelap dan mengerikan. Berkat Antonio juga ia harus meminum obat penenang, Isabel juga tidak dapat merasakan rasa senang ataupun sedih sedikitpun.
Suara ketukan pintu terdengar lagi oleh isabel, Charles masuk membawa teh berserta sepucuk surat.
"Kenapa kau tidak membacakan surat itu kepada ku?" Ucap Isabella sambil menyeduh teh.
Charles hanya terdiam.
"Ini terdengar seperti kabar buruk nona, surat ini berisi tentang pesta perjamuan bagi para bangsawan dan tentunya kakak mu Antonio juga berada disana" Ucap Charles.
Seketika mendengar hal itu cangkir yang semula dipegang isabella pun terjatuh ke lantai, ia terdiam dalam beberapa saat lalu menjadi sangat gelisah dan ketakutan mendengar nama kakaknya. Isabel mulai mengacak-acak rambutnya sambil bernafas dengan terengah-engah.
"C..Charles! Tolong buang surat itu sekarang juga! T..tidak bakar saja surat itu! aku tidak mau melihatnya lagi!! Dia akan menghancurkan hidupku jika kami bertemu!" Ucap Isabella yang ketakutan setengah mati.
Charles bergegas mengambil obat penenang yang berada di laci meja lalu memberikannya pada Isabel, setelah meminum obat itu isabel perlahan mulai tenang.
"Charles, Kita harus segera pergi!" Ucap Isabella yang berjalan dengan sempoyongan.
Setelah itu tubuh Isabel pun terjatuh, beruntungnya Charles langsung menangkap tubuh Isabel. Butuh waktu setengah jam untuk Isabella kembali sadar, ketika ia sadar ia melihat Charles yang tengah duduk di sofa sambil membaca koran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella
Mystery / ThrillerBerlatar belakang di Inggris tahun 1870, Sebuah keluarga bangsawan terpandang bernama Baker yang di kagumi semua orang, kehidupan yang harmonis pun harus lenyap ketika keluarga tersebut mengalami kecelakaan dan hanya menyisakan kedua anaknya yaitu A...