Part 00

26 2 0
                                    


Matahari mulai menyambut pagi, sinarnya yang cerah menembus masuk kedalam salah satu ruangan berisikan gadis cantik yang sedang tertidur pulas. mata yang semula terpejam perlahan terbuka karena paparan sinar matahari yang mengenai wajahnya.

Dia adalah Alesya, ya! Alesya Latasha Mauren ekhem bagus kan namanya? Idih pede banget! Oke balik ke cerita

Perlahan Alesya membuka matanya, dan berkedip menatap langit-langit kamarnya, seolah-olah mengumpulkan nyawanya.

Tak lama kemudian, ada bunyi ketukan pintu dari luar.

Tok.. tok... tok...

"Al bangun sayang, nanti kamu telat sekolah gimana?"

Alesya masih setia melamun, sehingga ia tak sadar bahwa Maya-mamanya sudah berada disampingnya.

"Al?"

Alesya terkejut dengan kehadiran Maya, ia segera duduk dan bersandar pada kepala ranjang.

"Mama ngagetin" ucapnya lesu

"Kamu kenapa bengong?"

"Ngumpulin nyawa ma" jawab Alesya asal

Maya menggelengkan kepalanya, tersenyum kepada putri semata wayangnya.

"Yaudah sekarang mandi, teruss makan ya?" ucapnya sambil membelai rambut putrinya

"Siap" jawab Alesya sambil mengangkat tangannya membentuk isyarat 'oke'

Setelah dirasa sudah siap, Alesya bercermin sekilas guna merapikan seragamnya. Selesai dengan kegiatan bercerminnya, Alesya meraih tasnya dan segera turun kebawah.

"MORNING MAMA" Pekik Alesya saat melihat Maya yang sedang menyiapkan makanan.

Maya melirik putri nya sebentar

"Morning too! jangan teriak-teriak Al"

Alesya menyengir lebar, lalu duduk disamping Mamanya.

"Arga belum dateng ya ma?" tanyanya sembari memakan sarapannya.

"Belum, mungkin sebentar lagi" Alesya mengangguk paham.

Setelah selesai dengan sarapannya, Alesya bangkit dari duduknya lalu meraih punggung tangan Maya dan menciumnya.

Eettss jangan lupakan uang sakunya ya brother.

"Alesya pamit ya ma, assalamualaikum" teriak Alesha dari luar rumah.

"Iya hati-hati"

Jam menunjukkan pukul 06.35 tetapi Arga tidak kunjung datang.

"Arga kemana sihhh" gerutu Alesya saat Arga tak kunjung membalas chatnya.

Lalu dari kejauhan suara derum motor yang Alesya yakini milik Arga berjalan mendekat kearahnya.

"Lama banget sih Ga?" tanyanya.

Arga memberikan helm milik Alesya, karena gadis itu tak kunjung menerimanya ia menarik kepala Alesya dan langsung memakaikannya.

Alesya yang merasa terkejut, dia langsung menggeplak kaca helm Arga membuat kacanya turun, menutupi wajahnya

"Ditanya juga, kemana kok lama?" tanya Alesya lagi.

"Biasa kesiangan Al, lain kali telpon gue aja"

"Yeu.. dari tadi gue nelpon lo nggak lo angkat ya!"

"Masa sih?"

"Ye!"

"Yaudah naik, keburu malem ntar"

"Mata lo buta apa gimana? Langit cerah begini dibilang mau malem!"

"Ya kalau nungguin lo selesai ceramah, yang ada keburu malem! Udah naik buruan!" Ucap Arga

"Huh!" Kesal Alesya

-Di sekolah

Arga dan Alesya datang ke sekolah tepat waktu, tidak sedikit yang memperhatikan mereka, bahkan hampir seluruh Siswa-siswi SMA Angkasa menjuru kearahnya. Banyak yang mengira mereka berpacaran walau aslinya salah satu diantara mereka saling cinta tetapi terhalang dengan kata friendship.

"Arga pegang helm nya" Perintah Alesya pada Arga yang sedang bersiul seraya merapikan rambutnya.

Ternyata bukan cewek doang ya yang merapikan rambut setelah mengenakan helm.

Alesya mengarahkan wajahnya dihadapan spion sepeda motor milik Arga

"Duhh rambut gue jadi acak-acak an" gerutunya sambil menyisir rambutnya.

Arga berdecak pelan "Rambut lo acak-acakan aja uda cantik Al" Arga berucap demikian agar gadis didepannya ini berhenti menggerutu.

"Emang, lo bilang tadi jujur ga?"

Arga menyengir "Bohong sih"

"ARGA LO KAMPRET BANGET SII!" Ucap Alesha kesal

Ia memukul-mukul lengan Arga yang masih berbalut jaket jeans.

"Ciee cieee otw official nihhh" Zico dan Galang bersorak sembari berjalan mendekat kearah mereka.

"Paan sih gajelas lo pada" sahut Arga.

"Kapan btw?" goda Galang dengan kedipan mata jahil.

Alesya menahan tawanya, "Secepatnya yakan Ga?!"

Alesya mengedipkan sebelah matanya dan langsung kabur dari hadapan Arga.

___________

"Lo ngapain lari-lari Al? dikejar orgil mana?" Sella yang sedang piket didepan kelas mengentikan kegiatannya.

"Sembarangan, gue habis mbaperin anak orang Sel!" Ucap Alesya diakhiri teriakan.

"Iya lo mahh buaya ples kang ghosting" Sella mengambil sapu yang ia letakkan tadi.

"Kok bisa?" Tanya Alesya bingung.

"Lo udah baperin, terus lo tinggal pergi apa namanya kalau bukan kang ghosting?"

"Gapapa yang penting pede yekan" Alesya berjalan lalu mengibaskan rambutnya kebelakang mengenai wajah Sella.

"ALESYA RAMBUT LO ANJIR"

"GAPAPA YANG PENTING PEDE"






Yes!
Hai readers💕👋
Ni cerita ke 2 aku ya
Yang pertama masih tetep lanjut? Masih nanti aku juga bakal up yang 'FYLLA'

Semoga suka ya🧡
Jangan lupa vote! Komen juga boleh😊

Maaf kalau ada typo😊🧡😽

09/07/21







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang