🍦Satu🍦

34 12 7
                                    

Cerita dong, kenal Agatha dari mana?

Selamat membaca:)
Semoga suka:)

●●●

"Ngak selamanya harta itu adalah kebahagian."
Agatha christie Rianno."

•••

"Renaldi."

"Renal

"Aldi."

"Calon imam Agatha."

"Aduh, laju banget sih jalannya."

"Renaldi Gabisma Gumatana!" teriak seorang gadis dengan nada sedikit kesal, karena sedari tadi pria yang berjalan di hadapannya itu tak mengubbris dirinya.

"Ganteng doang, tapi telinganya budeg."

"Renaldi, aku say--aw," ucapan Agatha terhenti akibat bibirnya yang menabrak punggung tegap milik Pria yang berada di hadapannya yang tiba-tiba saja menghentikan langkanya.

Renaldi memutar tubuhnya agar bisa menatap Gadis yang sejak dua tahun ini selalu mengusik kehidupannya.

"Lo mau apa?"

Dengan semangat dan senyum yang tak pernah pudar dari bibir mungil miliknya, Agatha menjawab pertanyaan, Renaldi.
"Jadi pacar kamu."

Renaldi menatap Agatha dengan pandangan tak suka.
"Jangan mimpi," ujar Renaldi lalu segera meninggalkan Agatha yang masih membeku di tempatnya.

Dasar cewek sinting.
Batin Renaldi.

•••

Kring!
Bel pertanda akhir jam sekolah telah mengema hampir di seluruh penjuru SMA Gawana.

"Buru-buru banget. Ta," tegur Rani sahabat serta teman satu Agatha.

"Iya dong. Gua mau pulang bareng Renaldi soalnya," ujar Agatha.

"Mimpi kok sebelum tidur. Ta," sindir Rani lalu segera meninggalkan Agatha yang masih sibuk dengan alat tulisnya.

•••

"Cari Renaldi?" tebak Johan satu-satunya sahabat Renaldi saat melihat gadis yang sejak dulu menyukai sahabatnya itu berdiri di depan pintu kelasnya.

Agatha mengangguk malu-malu.
"Dia ada ngak?"

"Dia bolos, udah pulang dari tadi."

"Yah udah deh. Gua duluan yah, Han." Pamit Agatha yang hanya di balas anggukan singkat oleh Johan.

•••

Agatha baru saja tiba di rumah kediaman milik keluarga Rianno, namun belum sampai kaki mungil milik Agatha ke dalam rumahnya itu. Telah mendengar suara yang sangat cukup gaduh yang berasal dari dalam rumahnya.

Plak!

"Astaga, Bunda!" pekik Agatha cukup terkejut saat melihat, Tomo ayahnya yang dengan teganya menampar pipi kiri milik Lestari Bundanya.

"Jangan ikut campur Agatha!" teriak Tomo saat melihat Agatha yang ingin menghampiri Lestari.

"Tapi, Yah."

"Masuk kamar kamu!" teriak Tomo yang berhasil membuat nyali Agatha menciut seketika.

"Maaf. Bun," gumam Agatha yang di di balas senyuman hangat dari Lestari.

Brak!
Agatha sengaja menutup pintunya dengan cara yang kasar.

Agatha menangisi dirinya yang lemah untuk membela Bundanya.
Agatha menertawakan dirinya yang tak bisa berbuat apa-apa saat melihat Bundanya yang selalu saja di perlakukan dengan kasar dengan Ayahnya.

Jika Agatha di beri kesempatan untuk memilih. Sungguh ia tak ingin lahir di kehidupan dan keluarga yang sangat hebat dalam bersandiwara di hadapan seluruh orang bahwa keluarga mereka adalah keluarga yang bahagia.

"Agatha benci lahir di dunia!" teriak Agatha menumpahkan seluruh keluh kesahnya dengan tangis yang telah pecah.
_
_
_
_
_
_
_

Bersambung....

Jangan lupa vote:)


AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang