Sasuke memandangi punggung Sakura yang bergerak ke sana kemari, dari tadi istrinya itu sibuk sendiri menyiapkan makan malam untuk keluarga kecil mereka.
Bukannya Sasuke tidak mau membantu, saat ini ia hanya ingin menikmati pemandangan indah di depannya yang jarang ia lihat, karena ia sudah sering absen dari rumah. Sakura juga tidak mempermasalahkan, kalau suaminya hanya ingin bersantai setelah sekian lama tidak pulang.
"Sakura, jangan panjangkan rambutmu," ucap Sasuke tiba-tiba, membuat Sakura sejenak menghentikan kegiatan memotong sayur.
"Kenapa?" tanya Sakura heran. "Bukannya kau suka gadis berambut panjang?" lanjutnya kembali memotong wortel.
"Kata siapa?" Sasuke malah balik bertanya.
Sakura berkacak pinggang dan menatap Sasuke dengan memutar bola mata bosan.
"Di akademi, kau bilang kau suka perempuan berambut panjang," ujar Sakura.
Sasuke terdiam, ia berpikir sambil menerawang ke langit-langit memikirkan kata-kata Sakura. Memangnya dulu dia pernah berkata begitu?
"Aku tidak ingat pernah mengatakan itu ... jangan-jangan kau juga dulu memanjangkan rambutmu karena itu?" tebak Sasuke iseng, tersenyum menyeringai pada istrinya yang sekarang berwajah merah padam.
"Kau ... kau harusnya segera tahu." Sakura menggembungkan pipinya sambil menyelipkan rambut ke belakang telinganya.
Sasuke menghampiri Sakura, meletakan tangan kanannya di atas kepala merah muda Sakura.
"Tapi jujur aku tidak ingat, mungkin itu karena ibuku," ucapnya tersenyum lembut menatap Sakura yang membalas tatapannya.
"Ibumu?" tanya Sakura.
"Ibuku memiliki rambut hitam panjang. Aku menyukainya," ucap Sasuke tanpa memandang Sakura. "Mungkin mereka mengira aku menyukai rambut panjang karena itu."
Sakura mengambil tangan Sasuke yang bertengger di kepalanya, menggenggamnya erat seolah memberikan kekuatan. Sakura tahu betul saat ini Sasuke merindukan ibunya.
Merasakan tangannya penuh dengan kehangatan, ia kembali melihat mata hijau teduh milik istrinya. Tak hanya tangannya yang hangat, tapi juga hatinya menghangat.
"Jadi, kau suka rambut panjang atau rambut pendek?" Sakura kembali bertanya dengan pipi bersemu merah.
"Aku tidak suka keduanya," jawab Sasuke simpel.
"Hah? Tapi kau menyuruhku jangan memanjangkan rambutku lagi?" Sakura melepaskan genggaman tangannya dari Sasuke.
Sasuke yang tadinya merasa nyaman karena sentuhan Sakura, mendadak terasa hampa. Kemudian, tangannya bergerak ke belakang punggung Sakura.
"Karena aku hanya suka kau. Jadi, mau rambutmu panjang atau pendek, aku akan tetap menyukainya," ucap Sasuke sambil mengelus punggung Sakura.
"Tapi---"
"Aku hanya ingin melihat lambang ini terpampang jelas di punggungmu." Sakura yang mendengar hal itu tersenyum simpul.
Mengenakan baju berlambang Uchiha adalah kebanggaan tersendiri bagi Sakura. Selain membantu mengangkat kembali martabat klan Uchiha, ia juga menjadi bagian dari keluarga Uchiha menemani Sasuke. Sekarang pria itu tidak lagi disebut sebagai Uchiha terakhir, karena anggota klan telah bertambah menjadi 3 orang.
"Terima kasih, sudah mengizinkanku untuk mengenakan lambang klan Uchiha kebanggaanmu," ucap Sakura dengan senyuman hangatnya.
"Klan Uchiha memang segalanya untukku, tapi lebih dari itu aku bangga memilikimu sebagai istriku."
"Aku juga bangga memilikimu sebagai suamiku," balas Sakura tak mau kalah.
Ia dengan iseng memeletkan lidahnya ke arah Sasuke dan dibalas dengan acakan rambut oleh pria itu di kepala merah muda Sakura.
"Aku juga bangga memiliki orang tua yang masih suka bermesraan di usia segini." Suara seorang gadis membuyarkan kemesraan dua sejoli.
"Sa-Sarada! Kapan pulang?" ujar Sakura salah tingkah sambil merapikan rambutnya yang berantakan karena ulah Sasuke tadi. Sementara, Sasuke menutup wajah dengan tangannya berbalik ke arah konter.
"Dari tadi, tapi kalian tidak sadar," ucap Sarada cuek.
Gadis itu melepaskan tasnya dan meletakannya di atas sofa. Kemudian, bergerak melangkah menuju kamarnya. Sebelum ia benar-benar membuka pintu kamar, ia menolehkan kepala ke arah orang tuanya yang masih salah tingkah.
"Mama, Papa. Aku juga bangga terlahir menjadi putri kalian," ujarnya dengan senyum lebar.
Setelah itu, ia menghilang pergi ke kamarnya. Sasuke dan Sakura saling berpandangan, kemudian keduanya terkekeh geli melihat sikap putri mereka. Gadis kecil kebanggaan Sasuke dan Sakura.
----------------------------------------------------------------------------------
DAY 4 - PRIDE (End)
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuSaku Month 2021 Archives
Fiksi PenggemarBerisi macam-macam short fic dan ff sosmed yang aku buat, buat event SSM 2021. Happy SasuSaku Month semuanyaa XD