■POM || PART 4■

284 107 94
                                    

Di dalam pesawat _

*Sebelum lepas landas*

TING

Kepada para penumpang, harap perhatikan jika ada keadaan darurat yang pesawat alami. Harap duduk tenang, jangan panik! Jika selang masker oksigen dikeluarkan jangan diabaikan, langsung di pakai! Terimakasih.

Tidak diperkenankan berbicara satu arah maupun dua arah melalui telepon ataupun secara langsung sepanjang perjalanan!

Perhatian saat didalam perjalanan, dilarang bermain atau menggunakan gawainya masing-masing!

Perhatian, kepada para penumpang harap menaruh barangnya sesuai tempat yang kami sediakan. Terimakasih!

Pesawat akan lepas landas lima menit lagi, harap duduk tenang dan jangan rusuh. Terimakasih!

Suara-suara orang yang ingin duduk dan sebagainya, membuat Alice susah mencari tempat duduk. Ia ingin duduk bersama Starla namun sudah ditempati oleh Silvie.

“Starla, aku ingin duduk bersamamu,” pinta Alice.

Starla melihat ke arah Alice berdiri, merasa tidak enak jika dia sudah bilang jika dirinya akan duduk bersama. Namun tidak, sudah Silvie tempati dengan cepat.

“Maaf Alice, sudah ada Silvie.”

“Kau lambat, jadi aku duduk disini bersama Starla.” sahut Silvie.

Alice menghela napas berat, tadi dia mengambil kalung terlebih dahulu yang entah itu kalung milik siapa. Jadi, dirinya lama untuk memasuki pesawat.

“Maaf, aku tadi ke .... maksudnya aku tadi ngobrol dulu sama orang yang bertanya kepadaku, jadi aku lama,” ucapnya berbohong.

“Tidak apa Alice.”

“Terus aku duduk sama siapa?” tanyanya bingung.

“Dengan orang lain lah,” jawab Silvie santuy, membuka permen karet lalu memakannya. Tatapannya pun mengalih memandang ke luar jendela pesawat.

Alice terdiam, melihat sekeliling, dengan siapa ia akan duduk sekarang? Tanpa disadarinya, ada orang yang menarik tangannya. Membawanya untuk duduk bersama.

“Ehh ....” ternyata itu Arga yang menarik tangan Alice, untuk duduk bersamanya.

“Duduk!” 

“Aku tidak mau duduk bersamamu,” tolak Alice melepaskan tangannya yang dipegang oleh Arga dengan cepat.

“Kenapa?”

“Karena aku ingin duduk dengan perempuan lagi, bukan dengan pria!” jawabnya.

“Duduklah!”

“Tidak!”

“Duduk!” paksa Arga mendorong Alice dan terhempas lah ia duduk di kursi, Alice meringis kesakitan dengan tatapan mata menatap Arga tajam.

“Berikan barang mu,” pinta Arga kembali.

“Aku bisa simpan sendiri,” balasnya lalu bangkit.

Arga merebut barang milik Alice, tentunya Arga menarik paksa tas dan koper Alice untuk dirinya simpan. Alice orangnya keras kepala, kenapa dirinya seperti ini. Membuat Arga kesal dengan kekerasan kepala dari Alice.

“Aga apaan ini, aku sudah bilang jika aku yang akan menyimpan barang-barang. Apakah kau tidak mengerti hah!” decak Alice kesal.

Arga tidak menggubris perkataan dari Alice, ia hanya fokus menyimpan barang miliknya dan milik Alice. Sudah selesai dengan barang-barangnya yang tersimpan rapih, tentunya aman. Arga pun duduk membiarkan Alice duduk di dekat kaca pesawat.

PORTAL OF MISTERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang