Bab Empat

41 5 0
                                    

" Ada yang terlahir dengan keistimewaan ada pula yang berusaha mendapatkan keistimewaan "

PULANG TAK SELALU RUMAH
PART TIGA : REALITA KEHIDUPAN



{ooo}




Langit gelap dan awan mendung sore itu membawa rintikan air hujan yang siap membasahi kota. Musim hujan telah tiba, hari-hari penuh kedinginan siap menyambut semua penghuni bumi. Sore itu, Yasmine dengan motor matic hitamnya dan jas hujan yang sudah terpasang ditubuhnya juga siap menyusuri jalanan dibawah deras nya guyuran hujan.

Dibawah rintikan hujan yang terlalu deras untuk dikatakan hanya gerimis, Yasmine mengendarai motornya melaju ditengah jalan raya yang cukup ramai. Ini lah alasan mengapa Yasmine menyukai hujan, karena ia tidak punya cara untuk menghindar dari rintikan air hujan kecuali melebur dalam derasnya. Yasmine dan hujan adalah perpaduan yang sempurna baginya, terlebih lagi kesepian dan kesendiriannya.

Motor Yasmine menepi disebuah cafe yang tidak lama ini baru dibuka, ia mematikan mesin motornya lalu dengan cepat turun dan membuka jas hujannya yang sudah sangat basah. Lengan hoodie bewarna lilac yang ia pakai juga ikutan basah terkena hujan, sepatu yang ia pakai juga ikut basah. Dengan tatapan sendunya, ia menatap dirinya dari pantulan kaca cafe tersebut. Lalu ia bekata dengan lirih, " Menyedihkan banget sih lo! " ucapnya pada diri sendiri

Yasmine langsung membuka sepatunya dan membuka jok motornya, ia mengganti sepatu yang sudah basah kuyup itu dengan flat shoes yang tempo hari ia siapkan di jok motornya. Setelah nya ia memeriksa wajahnya lewat kaca spionnya dan merapikan pakaian lewat pantulan kaca kafe.

Yasmine membuka pintu cafe yang didalamnya tidak terlalu ramai, hanya ada dua meja yang terisi oleh pelanggan yang sedang menikmati coffe hangatnya.

" Selamat datang kak, mau pesan apa ? "

" Coffe latte hangat "

" Ada lagi ? "

" Itu aja mas "

Laki-laki tersebut mengangguk dengan sebuah senyuman manisnya.

" Mas " panggil Yasmine pelan

" Iya kak? "

Yasmie menunjukkan layar ponselnya kepada laki-laki tersebut, dimana layar ponsel itu menunjukkan brosur lowongan pekerjaan di cafe tersebut. Laki-laki yang berada didepannya kini tersenyum manis, ia mengerti maksud Yasmine tanpa perlu dijelaskan.

" Kakaknya boleh duduk dulu dimeja sana ya, tunggu sebentar "

" Baik, Mas "

Yasmine langsung duduk dimeja paling sudut. Tujuan Yasmine memanglah mencari pekerjaan, ia tidak sengaja melihat brosur lowongan pekerjaan dicafe ini saat membuka instagram.

Sudah sebulan ini Yasmine terus-terusan mengumpulkan niatnya untuk bekerja, ia memerlukan uang tambahan untuk dirinya sendiri. Meski mendapatkan beasiswa atas uang kuliahnya, Yasmine tentu punya kebutuhan lainnya yang membuat uang bulanan beasiswa yang ia dapatkan tidak cukup.

Sedari kecil Yasmine terbiasa hidup mandiri, sejak masih di Sekolah Dasar (SD) Yasmine sudah mendapatkan beasiswa. Dia selalu mengikuti beasiswa apa saja yang ada disekolahnya, untuk dikatakan pintar Yasmine bukanlah orang yang pintar.

Karena nyata nya ia tidak pernah mendapatkan peringkat 1,2,3 tapi ia selalu berada di peringkat 10 besar sejak dari SD sampai SMA. Karena itu untuk mendapatkan beasiswa baginya tidaklah mudah, ia harus berusaha dan bekerja lebih keras untuk bisa mendapatkan beasiswanya. Itupun berkat bantuan dan dukungan gurunya disekolah. Bahkan sampai di perkuliahan pun Yasmine tetap memperjuangkan beasiswa untuk meringankan biaya hidupnya, dan berkat kerja kerasnya ia berhasil menjadi salah satu mahasiswa yang menerima beasiswa berprestasi dikampusnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pulang Tak Selalu Rumah ||  Ahn Yujin ft SungchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang