9. Family time
Terdengar suara ayam yang berkokok menandakan fajar telah tiba. Pagi yang indah, matahari yang bersinar terang memasuki sela jendela kaca yang terlapisi gordeng berwarna navy polos. Seorang gadis yang masih betah menggulung tubuhnya menggunakan selimut membuat sang empunya menggeliat kecil karena terusik sinar mentari.
Sunrise sering kali menjadi buruan beberapa orang yang ingin menikmati pemandangan matahari terbit dari ufuk timur. Tak banyak juga yang sampai rela berpergian kemanapun itu asal bisa dijadikan spot terbaik untuk diunggah ke media sosial.
Nazhira mengerjap pelan sembari menghalau cahaya mentari menggunakan tangannya. Nazhira mencari benda pipih disekitar tempat tidur. Ia menghidupkan lock screen handphonenya, jam 06.11 lalu setelahnya dilempar asal di bawah kakinya.
Ia kembali memeluk guling. Kesadaran nya masih belum terkumpul. Nazhira kembali mengerjakan mata beberapa kali—mengusir rasa kantuk. Gadis remaja itu sekarang termenung, sejenak ia berhalusinasi ingin menjadi seorang putri salju. Nazhira kalau baru bangun tidur sukanya melamun sambil ngehalu dulu. Ada yang sama nggak nih seperti Nazhira?
Nazhira menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tapi seperti ada yang aneh. Rambutnya kemana? Kenapa tidak ada satu helai pun yang nyangkut di kuku-kuku jari nya?
Nazhira menepuk pelan dahinya, ternyata ia tidur masih menggunakan pakaian semalam. “Lupa kalau gue ketiduran sampe nggak sadar masih pakek jilbab. Ck! Nazhira, Nazhira.”
Nazhira menyibak selimutnya, gadis itu duduk terlebih dahulu merenggangkan otot-otot nya mulai dari tangan, jari-jari kaki, leher sampai pinggangnya. Ia menyangga kedua tangannya pada kasur kemudian menatap lurus ke depan.
“Semalem gue ngapain sampe tidur aja masih pake jilbab?” Beo Nazhira.
“Abis pulang beli sate sama Embun nyampe rumah jam delapan malam. Ngobrol bentar sama Mama terus izin ke kamar mau tidur gue bukannya tidur tapi malah baca Wattpad. Hehe.. Kebiasaan banget gue suka lupa waktu.” Nazhira meneliti tubuhnya yang masih berbalut baju tadi malam sembari mencium baju dan jilbabnya lantas terkekeh. “Masih wangi.”
“Oh iya! Gue 'kan semalem vc-an sama Nanda. Huff... Sebenarnya gue udah ngantuk banget semalem tapi kasian juga sama Nanda nggak tega gue,” kata Nazhira.
Nazhira turun dari ranjang kemudian berjalan santai ke arah kamar mandi. Mengambil handuk yang berada di dekat pintu kamar mandi.
✧✧✧
“Eh, ya ampun Mama bikin kaget aja.” Nazhira yang hendak memegang knop pintu dikejutkan dengan seseorang yang berada dibalik pintu melakukan hal yang sama seperti Nazhira. Risa terlebih dulu membuka pintu kamar anak bungsunya ini.
“Udah bangun Zi?” Risa menelisik penampilan Nazhira yang sudah memakai baju rapi lengkap dengan hijab di kepalanya. “Mau kemana?”
“Nggak kemana-mana. Mandi aja,” sahut Nazhira.
“Tumben, masih pagi udah mandi. Biasanya juga tengah hari baru mandi,” kata Risa pada Nazhira.
“Ck. Mandi pagi salah. Mandi siang salah. Mandi sekali sehari juga salah. nggak mandi seharian lebih salah lagi.” Nazhira mencibir pelan membuat Risa tertawa kecil.
“Laper...,” rengek Nazhira bergelayut manja di lengan Risa.
“Zi mau sarapan apa Nak?” Tanya Risa sembari berjalan ke arah dapur dengan Nazhira yang masih memeluk lengan Risa begitu manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES [revisi]
RomanceSelamat datang di cerita 'MEMORIES' ______________________ Nazhira Almahyra, gadis mungil berkulit kuning langsat yang sampai saat ini masih mencintai mantan kekasihnya-Haikal Bagaswara-Alumni SMA Cendana. Kehadiran murid b...