Beberapa tahun yang lalu.
Bagi Seungri Jiyong dan Siwon adalah sisi mata uang dalam hidupnya. Keduanya akan selalu bersisian tapi tidak akan pernah bertemu.
Akrab maksudnya.
Dua pria arogan, gengsi yang besar dan saling tidak mau mengalah. Mereka menjadi musuh sekaligus sahabat dalam beberapa waktu dan Seungri adalah saksi bisu bagaimana dua pria yang tidak pernah bisa akur dalam rentang masa kehidupan mereka justru selalu berjalan beriringan.
Dia ingat seperti apa benturan egosentris itu akhirnya beradu setelah sekian lama saling bergesekan. Sisi alpha dalam dua orang pria dengan power yang hampir setara akhirnya muncul bersamaan dan saling menampakkan diri.
Hanya karena sebuah tender.
Lucu sebenarnya, apa sisi kemenangan seorang pengusaha terletak pada dimenangkannya sebuah tender yang jelas menjadi rebutan bagi keduanya.
Seungri tidak tahu sih. Dia mana mau ikut campur, hobinya yang terlalu indah membuatnya betah duduk ditempatnya sebagai wasit yang hanya selalu melihat bagaimana dua orang itu berseteru.
Asyik sih. Melihat bagaimana ributnya dua orang yang tingkat gengsi nya setinggi gunung everest.
Dan puncaknya adalah saat Jiyong mengetahui sebuah fakta yang disimpan rapat-rapat oleh keluarga Choi.
Sebagai rival dan sahabat yang baik malam itu, malam dimana pagi seolah tidak ingin Seungri hadapi.
Malam dimana kedua matanya menjadi saksi bagaimana tatapan Jiyong yang biasanya sinis berubah menjadi hangat dan penuh kasih.
Pada Siwon.
Yang notabene adalah musuh abadinya.
Dan malam itu adalah malam dimana Seungri melihat harimau yang biasanya tertidur itu bangun dan menunjukkan jati dirinya didepan kedua matanya.
Malam dimana Jiyong memberitahu.
Kalau ayah Siwon memiliki affair dengan perempuan lain.
"Aku ingin keluar"
Seungri mendecak diatas kursi yang ia duduki. Helaan nafas putus asa memenuhi gendang telinganya dan ia rasanya sudah bosan mendengarnya.
"Oppa..."
Tidak lagi -batin Seungri.
"Kalau mau keluar ya keluar saja. Kenapa membuatku repot" decihnya. Kesal sekaligus pusing dengan jawaban seperti apa yang seharusnya ia berikan. Sudah cukup ia dipusingkan dengan drama percintaan yang terjadi diantara mereka.
Wajah Irene kelabu mendengar decihan barusan. Ia tahu mungkin pria dihadapannya ini sudah terlalu muak dengan apa yang baru saja ia katakan. Irene mengerti betul bagaimana bosannya Seungri dengan drama kehidupannya.
Tapi mau bagaimana lagi. Pada siapa lagi ia bisa mengadu kalau bukan pada pria ini.
"Baiklah ..."
"Hah! Kau membuatku berada dalam jurang neraka ..." Dengus pria itu akhirnya. Yang mau tidak mau membuat sebaris senyuman merekah dari kedua bibir tipis merona nya. Ia perlahan menaikkan kedua tangannya mengusap pelan ujung retina nya yang sejak tadi basah.
Seungri memandangnya dan kemudian menarik nafasnya, tatapannya berubah sendu begitu melihat bagaimana secercah cahaya kemudian terlihat dari kerjapan hazel kecokelatan itu.
Sesuatu yang selalu membuatnya terhenyak.
Hazel itu mengingatkannya pada seseorang. Yang sudah berjuang memberikan surga pada nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELTER [🔞]
ФанфикBijaklah dalam memilih bacaan. 🔞 no under age, hargai Author dengan cara menjauhi story ini kalau kalian tidak suka dengan konten dewasa or Anti NC Song Mino tahu, kalau Bae Irene hanya ingin memuaskan nafsunya. Ia sadar kok, mereka hanya saling me...