Masa Lalu

64 4 0
                                    

6 tahun kemudian, seorang pria sedang  duduk disebuah taman. Pria itu tak lain dan tak bukan adalah Laks. Laks sudah pulang dari Dubai tanpa memberitahu siapapun dan kini sekarang ada di Delhi. Laks sampai sekarang belum bisa melupakan Ragini dan Laks juga tidak tau kalau Ragini tinggal di Delhi. Seorang penjual bunga menghampirinya dan menyuruhnya untuk membeli bunga.

"Tuan dari tadi aku menjual bunga mawar ini tapi tidak ada seorang pun yang membelinya," kata penjual bunga tapi seorang anak laki-laki menghampirinya.

"Paman aku ingin membeli bunga mawar itu. Tapi aku tidak membawa uang Paman," kata anak  itu.

"Biar Paman saja yang membayarnya. Pak tolong berikan bunga pada anak itu dan aku yang akan membayarnya," kata Laks.

"Baik Tuan," kata penjual bunga lalu memberikan bunga mawar itu pada anak kecil itu. Laks lalu membayar bunganya.

"Tuan uangnya kelebihan dan aku tidak punya kembaliannya," kata penjual bunga itu.

"Kau bisa mengambilnya," kata Laks.

"Terima kasih Tuan," kata penjual bunga itu lalu pergi.

"Paman sekarang kau buat posisi Paman setinggiku," kata anak kecil itu dan Laks menuruti apa yang dikatakan anak itu. Anak kecil itu lalu memeluk Laks.

"Terima kasih Paman karena kau sangat baik," kata anak itu. Laks merasa nyaman saat dipeluk oleh itu dan Laks merasa ada ikatan dengan anak itu. Tapi Laks menyangkalnya karena mungkin itu hanya perasaannya saja.

"Sama-sama," kata Laks melepaskan pelukannya lalu tersenyum.

"Sebenarnya bunga itu untuk siapa?"tanya Laks.

"Untuk Ibuku karena ini adalah hari ulang tahunnya. Sebenarnya aku sudah menabung di rumah tapi aku lupa membawa uang saat pergi ke sini tadi," kata anak kecil itu.

"Oh iya, kalau boleh tau siapa namamu?"tanya Laks.

"Namaku Samar," kata anak kecil itu yang bernama Samar.

"Samar dimana Ibumu sekarang?"tanya  Laks.

Samar menunjuk ke arah seorang wanita yang sedang menelpon dan membelakangi mereka. Laks lalu mengantar Samar ke Ibunya. Laks memperhatikan dari bawah sampai atas wanita itu dan Laks seperti mengenali nya.

"Nyonya lihatlah apa yang dibawakan Samar untukmu. Samar, Paman pergi dulu ya," kata Laks.

"Iya Paman," kata Samar.

Laks pergi dari sana. Sedangkan wanita itu sangat tau suara siapa itu dan dia yakin kalau itu adalah Laks. Wanita itu berbalik dan ternyata dia adalah Ragini. Ragini melihat Laks yang terus berjalan menjauh dari mereka.

"Samar ayo kita pulang sekarang," kata Ragini.

"Iya Bu dan ini bunga untuk Ibu sebagai hadiah ulang tahun dariku," kata Samar memberikan bunga pada Ragini.

"Terima kasih Samar," kata Ragini.

Ragini dan Samar lalu pergi dari sana. Laks yang masih penasaran dengan wanita itu membalikkan badannya dan melihat ke arah dimana tadi Ragini berdiri. Tapi sudah tidak ada siapapun disana.

"Kenapa perasaanku mengatakan kalau wanita itu adalah Ragini dan itu artinya anak itu adalah anaknya Ragini dan Shivin. Tapi mungkin itu hanya perasaanku saja dan mana mungkin Ragini ada disini karena dia dan Shivin pasti ada di Mumbai," kata Laks.

Ragini dan Samar sudah ada di dalam mobil. Ragini lalu melajukan mobilnya menuju ke rumah. Di jalan Samar terus menceritakan kebaikan Laks yang membantunya bisa membelikan bunga untuk Ibunya.

"Paman itu sangat baik Bu. Aku harap aku bisa bertemu dengannya lagi," kata Samar.

"Iya Samar," kata Ragini.

Disisi lain Laks menghentikan laju mobilnya di sebuah toko mainan karena dia ingat dengan Samar. Laks ingin membelikan hadiah untuk Samar jika bertemu dengannya lagi. Laks turun dari mobil lalu masuk ke dalam toko mainan. Laks memilih beberapa mainan, tapi saat dia sedang memilih mainan. Dia melihat Shivin bersama dengan seorang wanita dan anak perempuan berusia 3 tahun yang sedang memilih boneka.  Wanita itu bukan Ragini dan membuat Laks makin penasaran. Laks lalu memutuskan untuk menghampiri mereka.

"Shivin kau ada disini dan siapa mereka?"tanya Laks.

"Ayah, siapa Paman ini?"tanya anak kecil itu yang Muskan dan Ibunya Sanaya.

"Ayah? itu artinya dia anakmu dengan wanita ini Shivin. Bagaimana kau bisa mengkhianati Ragini? Dia itu orang yang sangat setia dan sangat baik. Kau meninggalkannya demi wanita ini," kata Laks marah dan tak terima.

"Ayahku yang memaksaku untuk menikah dengan Sanaya setelah aku menikah dengan Ragini . Jika aku tidak melakukan itu dia mengancam akan membunuh Ragini dan itu membuatku tidak punya pilihan lain Laks. Tapi dengan seiring berjalannya waktu aku bisa mencintai Sanaya," kata Shivin jujur.

"Apakah Ragini tau tentang pernikahanmu dengan wanita ini?"tanya Laks.

"Ragini belum tau karena aku belum memberitahunya," kata Shivin.

PLAKK

Bukan Laks yang menampar Shivin melainkan Sanaya. Dia baru tau kalau selama ini Shivin menyembunyikan pernikahannya dari Ragini.

"Kau bilang padaku kalau kau sudah bilang pada istri pertamamu dan kau juga menikah atas izinnya tapi ternyata tidak. Kenapa kau melakukan ini Shivin? Aku merasa sangat bersalah dan aku akan pergi menemui istrimu sekarang," kata Sanaya yang merasa kecewa lalu pergi dari sana bersama dengan Muskan ke rumah Shivin.

"Ragini menderita karena dirimu, sedangkan kau bahagia dengan istri keduamu. Aku akan merebut Ragini kembali darimu Shivin. Aku pastikan Ragini akan jatuh dipelukanku lagi," kata Laks marah lalu meninggalkan Shivin.

Shivin segera pergi menyusul Sanaya dan Muskan karena Shivin tak mau sampai Ragini mengetahui semuanya. Shivin melakukan itu karena dia tak mau kehilangan Ragini ataupun kehilangan Sanaya dan Muskan. Laks ternyata belum pergi dari sana. Laks masih diparkiran di dekat mobilnya dan dia melihat kepergian Shivin tersenyum.

"Aku yakin Ragini tak akan mungkin mempertahankan pernikahannya dengan Shivin setelah dia tau kalau selama ini Shivin sudah menikahi seorang wanita dan juga mempunyai anak. Tunggu dulu, itu artinya Ibunya Samar itu adalah Ragini karena hari ini adalah hari ulang tahun Ragini. Jika Shivin disini pasti Ragini ada disini. Berarti apa yang aku rasakan itu benar kalau dia memang Ragini. Laks kenapa kau tadi langsung pergi dari taman tanpa melihat wanita itu yang ternyata adalah Ragini.  Sekarang aku harus mengikuti Shivin walaupun mobilnya sudah tidak kelihatan," kata Laks

Laks masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya untuk mengejar Shivin. Tapi sayangnya dia tidak bisa mengejar mobil Shivin karena sudah kehilangan jejak Shivin. Akhirnya Laks memutuskan untuk kembali ke hotel sekarang karena ini bukan waktu yang tepat untuk bertemu dengan Ragini.

Sanaya dan Muskan sampai di depan rumah Shivin. Mereka lalu turun dari taksi dan Sanaya membayar supir taksi. Sanaya memegang tangan putrinya dan dia memberanikan diri untuk bertemu dengan istri pertama Shivin. Selama ini Shivin tak memberitahu Sanaya siapa sebenarnya istri pertamanya karena Shivin hanya mengatakan pada Sanaya kalau dia sudah mempunyai istri. Sanaya dan Muskan berjalan menuju ke depan pintu. Setelah sampai di depan pintu Sanaya membunyikan bel. Seorang pelayan membukakan pintu dan segera dia menyuruh Sanaya dan Muskan untuk masuk ke dalam rumah. Pelayan itu lalu menyuruh mereka duduk dan mereka duduk.

"Ada keperluan apa Nyonya datang kemari?"tanya pelayan.

"Aku ingin bertemu dengan istri Shivin karena aku ingin membicarakan hal yang penting dengannya. Apa dia ada dirumah?"kata Sanaya.

"Nyonya ada dirumah dan sekarang ada dikamar. Aku akan memanggilnya sekarang,"kata pelayan itu lalu pergi memanggil Ragini yang sedang ada dikamar bersama dengan Samar.

Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang