prelude : Haidar Aryasatya
"SERAAAANGG?!"
"MAJU SIA ANYIING?!"
"MAJU SEMUAAAA?!"
"GAK USAH PAKE SENJATA ANJING!!"
Suara pecahan kaca dan teriakan menggelegar disebuah gedung terbengkalai yang sudah tidak terpakai lagi. Tawuran antar dua STM yang paling ternama di kota Bandung ini setiap tahun memang selalu ada. Bisa dibilang itu sebuah tradisi. Warga yang tinggal disekitar lingkungan 2 sekolah ini selalu merasa was was dan khawatir. Hidup mereka tidak pernah tenang. Tiap hari ada saja yang mereka ributkan.
"Dar, kumaha ieu? Anak Neo bawa senjata."
"Anying si Kudis. Takut kalo gak bawa senjata hah?!"
"Kumaha ieu, dar? Anak-anak bubar aja atau lanjut?"
STM Neo dan STM Culture memang selalu terlibat tawuran setiap angkatan, tapi mereka selalu berpegang teguh tidak menggunakan senjata. Tapi nyatanya STM Neo melanggar perjanjian itu. Tahun ini kedua STM dipimpin oleh Panglima yang berbeda dari tahun lalu. Panglima STM Neo bernama Yudi Syahputra, dan STM Culture dipimpin oleh Haidar Aryasatya.
Dari kejauhan, Yudis tertawa meremehkan Haidar yang tengah dilema untuk menghentikan tawuran atau lanjut?kalau tawuran di lanjut pasti akan banyak memakan korban dan tentu saja STM Culture sangat dirugikan tapi kalau berhenti... mau di taruh dimana wajahnya. Haidar sudah dipercaya Kak Jo untuk menjadi panglima tempur STM Culture.
Haidar menyuruh anak buahnya untuk berhenti dan mundur. Lalu ia berjalan menuju kearah pasukan STM Neo.
"Kudis. Hayu selesaiin berdua ajalah."
"Nama aing teh Yudis. Naha sia Gonta-ganti nama dari emak aing?"
"Yudis, Kudis terserah ajadah. Sini maju sia."
Yudis dan Haidar kini sudah berada ditengah tengah arena perkelahian. Sabuk hitam karate dan taekwondo yang dipegang Haidar seharusnya bukanlah untuk tawuran seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi kalau pihak lawan malah memakai senjata saat tawuran tadi. Ia tidak bisa membiarkan teman-temannya terluka lebih banyak lagi karena terkena gear, balok kayu, sabuk besi,dll.
Keduanya mulai saling memukul satu sama lain, Haidar akui Yudis bukanlah lawan yang mudah karena katanya pimpinan STM Neo ini juga mengikuti silat. Beberapa kali Haidar mencoba menendang dan menangkap Yudis tapi selalu tidak kena karena Yudis menghindar dengan sangat gesit. Sampai lima menit berlalu, mereka berdua masih saling menghindar satu sama lain dan tak ada perlawanan mereka yang kena sama sekali. Saat Yudis sedikit lengah akhirnya tendangan dan cengkraman Haidar mengenainya. Mengenai wajah Yudis dan membuatnya sedikit oleng, tak mau membuang kesempatan ia pun menarik tangan Yudis lalu menguncinya dan membanting Yudis ke atas semen keras itu. Yudis jatuh dengan keras dan membuatnya sesak. Sepertinya beberapa tulang rusuknya sedikit bergeser. Tak sampai disitu, Haidar segera mengunci pergerakan kepala Yudis dengan kaki membuat Yudis kesulitan untuk bernafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Dreams
Genç KurguKatanya, setiap orang pasti memiliki mimpi. Namun tidak semua orang berusaha untuk menggapainya. Ada yang menyerah ditengah jalan, ada yang berhenti bahkan sebelum memulai. Tuntutan keluarga menjadi salah satu alasan yang paling menyebalkan dimasa r...