Suara TV di ruang tamu terdengar sampai ke teras.
Sekilas aku mendengar namaku disebut. Ketika melihat ke layar, aku melihat gambar diriku sendiri.
"Pertandingan diprediksi sengit. Dua musuh bebuyutan akan kembali berhadapan. Siapakah dari pecatur harapan bangsa ini yang melaju ke final?" ucap penyiar di acara TV
"Harapan bangsa? Mereka terlalu lebay..." batin seorang anak perempuan
Iseng kubuka handphone lalu mengetikkan namaku di google
Aku mengecek tas ku supaya tidak barang yang tertinggal.
Noah, adikku satu-satunya melihatku dengan tatapan memelas, ""Kak, ikut ya? "
"Kamu kan ada pentas nanti sore. Nggak akan keburu loh..." ucap tiara
Noah memeluk manja ke pinggang ku, "kamu mau minta apa? Ucap tiara
" kakak nanti datang ke pentasku kan? "Ucap noah
Noah menyodorkan selembar tiket,"kakak langsung ke pertunjukan mu deh setelah pertandingan... "
"Beneran, kak? Asyik!" ucap noah sambil tersenyum
Dulu, noah sempat minder karena tanda lahir unik di wajahnya. Tapi berkat teater, dia jadi lebih percaya diri.
"Hm, bau apa nih? Kok aku baru sadar?"
"Kamu pakai parfum papa lagi?" tanya tiara sambil mencium bau aroma yang tidak asing lagi. Noah kabur secepat kilat.
"Kakak kan udah bilang, papah nggak suka kalau kita masuk-masuk kamar mereka... "Ucap tiara
"Aku kan pakainya tadi malam. Cuman sedikit kok... " ucap noah sambil memayunkan bibirnya
"Kakak masih bisa nyium tuh... "Ucap tiara sambil tersenyum
"Hidung kakak kayaknya bisa deh dipakai melacak aku dari jauh... " ucap noah sambil memayunkan bibirnya
Aku melirik jam di tanganku. Sudah waktunya berangkat."Kakak, duluan ya... " ucap tiara
Setelah beberapa menit akhirnya sampai ke pertandingan catur. Tempat pertandingan catur tepat di lantai 10, lalu sekarang tiara sedang berada di dalam lift. "Kenapa sih tempat pertandingannya harus di lantai 10?"
Kenangan buruk terlintas di kepalaku. Tempat yang sempit, gelap dan menyesakkan.
"Kalau bukan karena hampir terlambat, mendingan naik tangga darurat... "
Setelah lift sampai di lantai 10 dan bergegas ke tempat pertandingan catur yang bertuliskan, "TURNAMEN CATUR NASIONAL KOMPETENSI FINAL 2010"
Aku bergerak menuju tempatku. Disana udah ada odelia sedang menyusun bidak catur nya
"Hai... " sapa tiara ke odelia
"Mukamu pucat banget. Gak lagi berpura-pura sakit kan?" ucap odelia
"Buat apa pura-pura sakit di hari sepenting ini?"
"Siapa tau kamu lagi cari alasan buat kalah. Supaya nggak malu malu banget... " ucap odelia yang merasa buat menang pertandingan catur
"Dia mau menekan mentalku?"
"Harusnya aku yang ngomong gitu. Soalnya kamu yang akan kalah... " ucap tiara
Pertandingan kami pun dimulai...
Dua jam kemudian...
"Ck, aku terdesak... "
"... " odelia yang masih melihat catur nya milik tiara
"Dan pemenangnya adalah...odelia!" ucap komentator
Odelia mengulurkan tangannya. Aku menyalami nya.
"Nanti aku kirim foto kemenanganku dari rusia... " ucap odelia bangga menjadi pemenang nya
"Sombongnya itu gak pernah berubah. Dia betul-betul remehin aku..."
"Selanjutnya aku pasti bisa mengalahkan dia. Mending aku cepat cepat berangkat ke pertunjukannya noah..."
Aku meninggalkan aula dan menuju tangga darurat,"kenapa tangga daruratnya gak bisa dipakai?!"
Tangga darurat lagi diperbaiki dan baru bisa dipakai dua jam lagi.
"Masa harus naik lift lagi? Aku gak boleh telat..."
Terpaksa aku menekan tombol lift
"Cuman tiga menit,tiara. Cuman tiga menit... "
Lalu mendengar suara lonceng yang entah darimana asalnya.
"Tadi suara apa?"
Sesuatu yang berbulu, lembut, dan hangat menempel kakiku.
"Meong!"
"Kucing?aneh, kok bisa ada kucing di lantai 10 gini?"
"Hey, pemilikmu kemana?" tanyanya ke kucing itu
"Meong!"
Aku cepat cepat berpamitan pada kucing itu lalu masuk lift.
"Tahan sebentar lagi... "
Beberapa detik kemudian, Tiba-tiba saja lift mati
"Kenapa ini?!"
lift berguncang hebat. Aku berusaha menggapai tombol bantuan. Tapi sebelum aku berhasil... Lift terjatuh dengan cepat. Seketika semua gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red And White Cinderella
FantasyDalam perjalanan pulang, kamu kecelakaan di lift. Saat membuka mata, kamu di puja seorang dewi! Beruntung ada dua pangeran menolongnya. Tapi semua memanggil mereka... Bawang merah dan bawang putih