-26-

176 18 0
                                    

"Dan.. yang paling penting adalah , disana kau akan lebih aman dan diawasi oleh anggota klan ku"ucap Selin lagi

Happy Reading :)

Lio memandang danau didepannya dengan melempar beberapa batu , ia bingung harus bagaimana ? .

perkataan Selin tadi pagi terus terngiang dikepala Ardelio , ia bingung harus bagaimana menanggapinya ? . Ya Allah.. apalagi ini ? Kenapa saat dirinya sudah berusaha untuk tidak berkaitan tentang dunia itu kini dia harus kembali lagi?

Sebenarnya Lio berbohong kala mengatakan dirinya tak tau akan dunia immortal , dirinya tau bahkan ia besar didunia itu.

PUKK

"Awsh.."ringis Lio kala sebuah batu kecil mengenai dahinya , ia menelusuri sekeliling danau dan mendapati Freya berdiri tanpa menatapnya .

"hei kau , kenapa berdiri sendiri disitu?apa kau tidak kedinginan berada diluar sampai senja seperti ini ?"tanya Freya disamping Nya .

"Jangan kau pikirkan kata kak Selin , kau boleh tinggal disini kalau mau dan akan ku urus keamananmu " ucap Freya dengan gaya formalnya

Lio berbalik kearah Freya dan berjalan kearah gazebo yang sengaja dibuat didekat danau buatan itu , ia duduk disana .

lio menghela nafas , sepertinya tak ada pilihan lain untuk memastikan dia selalu menjaga Freya.

"aku akan ikut"ucap Lio , membuat Freya yang tadi menatap danau kini kembali ke Lio .

"apa kau yakin?"tanya Freya singkat

"aku yakin , aku akan ada disisimu untuk keslamatan mu"ucap Lio tanpa menatap Freya , Freya memejamkan matanya dan menghirup udara segar disana .

"Baiklah , nanti sehabis sholat ishak kita akan berangkat , bersiap siaplah " ucap Freya berjalan meninggalkan Lio yang kini menatap punggung Freya .

"kenapa kau memilih kembali? padahal aku rela kemari hanya untukmu.."ucap Lio lirih sambil menatap punggung Freya yang semakin lama semakin hilang .

"aku akan berusaha menjauhkanmu dari mereka , bila perlu akan kutaruhkan nyawaku untuk mu

-Aku akan meminta bantuan pada tetua agar kau dilindungi"ucap Lio dengan tekad

Lio kembali menikmati pemandangan senja didepannya , sambil melemparkan beberapa kerikil yang sengaja ia ambil.

"ALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR..."

"Alhamdulillah"ucap Lio

"HEI PAMAN TUA YANG MENYAMAR MASUKLAH , INI SUDAH MAGHRIB NANTI KAU KESAMBET KAMI YANH REPOT!!" Teriak Selin dari depan pintu belakang

Lio mendelik kearah Selin , dan tentu witch itu melihatnya . Ia memang witch tapi karena mantra yang ia gunakan jadi ia bisa memiliki kekuatan layaknya werewolf .

"JANGAN MELOTOT KEARAHKU , ATAU KULEMPAR PISAU PERAK INI KEJANTUNGMU!!" peringat Selin mengacungkan pisau perak yang sudah ia simpan digelang blackhole nya , sedangkan Lio mendengus sebal karena Selin memanggilnya dengan paman tua .

"Dasar penyihir tua , akan kukoyak dagingnya dan kuberi makan pada para pemberontak baru tau rasa" gerutu Lio sambil berjalan malas kerumah Selin .

Dilain tempat
𓆉︎𓆉︎𓆉︎𓆉︎𓆉︎𓆉︎𓆉︎𓆉︎𓆉︎𓆉︎𓆉︎𓆉︎
.
.
.
.

"bang!"Panggil orang itu pada sang kakak yang tengah merenung , ia adalah Regan kakak ketiga Freya

"Re apa kita keterlaluan ya? gw gak becus ya re jadi abang" ucap Harisson , kakak pertama Freya

Bila takdir berkata lain(𝕋𝕣𝕒𝕟𝕤𝕞𝕚𝕘𝕣𝕒𝕤𝕚)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang