24- Interesting! I'm addicted

25 2 0
                                    

Happy Reading
Don't forget vote and coment baby🍒

Puter Mulmed diatas, ayo kita sama-sama streaming sijeni semangat💪

___

Brama sudah bersiap-siap pergi kerumah Syakilla dengan memakai celana bahan berwarna hitam dipadukan dengan kemeja panjang berwarna hijau gelap yang membuat kadar ketampanan laki-laki itu berkali-kali lipat dari biasanya.

Memang setampan itu sih!

"Mi, Rean izin keluar yah," berjalan menuruni tangga dan menghampiri Maminya serta papinya yang juga berada bersama sang Mami diruang tamu.

"Loh anak Mami mau kemana?" Shireen mengalihkan tatapannya pada Brama yang sudah berada didepannya saat ini.

"Hem izin bentar lah Mi, jalan-jalan." jawabnya sembari melihat kearah Maminya.

"Rean," Shireen memegang tangan sang putra ketika ingin berbalik.

Brama kembali menghadap kearah Shireen dan menarik kedua alisnya. "Ya Mi. Kenapa?"

"Mami, pengen jumpa sama Ziva. Kamu baik-baik aja kan sama dia?"

Kalimat Shireen ini mampu membuat Brama tercekat dan menatap mata ibunya dalam-dalam.

Brama memegang pergelangan tangan Shireen dan tersenyum sedikit. "Rean, udah lama gak sama Varaz Mi."

"Kenapa?" Maminya terkejut mendengar pengakuan putranya itu.

Brama memandang Mami Shireen dengan wajah nanar. "Ini tentang masalah Rean dan Varaz Mi. Udah lama sejak dua tahun yang lalu udah selesai Mi."

"Tapi masih bisa balikan kan? Masalah kamu bisa diatasi dengan aman kan?" tanya Shireen, sepertinya wanita paruh baya itu tidak setuju dan tidak terima akan omongan anaknya itu.

Kalau dipertimbangkan mana mungkin ia bisa menuruti kalimat yang barusan Maminya ucapkan itu. Mereka sudah berakhir sejak dua tahun yang lalu. Walau putusnya sudah terhitung selama satu tahun.

Dan sekarang barusan Maminya membahas tentang Ziva membuat kepalanya terasa pusing lagi mengingat kejadian tadi siang dirumah sakit dengan Ziva.

"Mi, Rean sama Varaz udah berakhir. Sekarang Rean udah punya yang baru Mi. Varaz itu bukan takdir Rean Mi. Varaz itu udah bahagia sama pilihannya sendiri." Laki-laki itu terduduk disebelah Shireen sambil menatap Maminya dengan lamat-lamat. "Jadi mulai sekarang lupain Varaz, Mami tenang aja Rean bahkan sekarang menemukan perempuan yang jaauhhh lebih baik dari Varaz. Dia tak kalah cantik juga dengan Varaz bahkan dia juga sopan dan dia juga pintar Mi. Dia pandai dalam segala hal, semua yang ada dalam diri dia pasti bakal buat Mami kagum sama sosoknya nanti. Rean jamin Mami bakalan suka dengan sosok perempuan pilihan Rean sekarang Mi." Laki-laki itu tersenyum sembari menarik nafas karena lega akhirnya dia bisa mengungkapkan ini secara langsung dengan orangtuanya.

"Tapi Rean-- Mami belum kenal sama sekali sama dia Rean, gimana kamu bisa nyimpulin itu dengan sesukamu?"

"Rean jamin, Mami pasti kagum sama sosoknya." Anak itu menjawab sambil mengedipkan kedua matanya.

Adit Papi Brama menimbrung, "Kalau emang itu membuat kamu yakin, jalani hubungan kamu sampai diantara kalian terikat hubungan yang serius dimasa depan. Papi yakin sama pilihanmu kali ini bahwa kamu emang serius dengan yang sekarang. Apapun itu kamu harus yakin bahwa restu papi selalu ada buat kamu. Kalau emang yang dulu membuat kamu gagal jadikan itu pengalaman yang tak bernilai tetapi jika yang sekarang bisa buat kamu bahagia itu adalah point pentingnya yang sudah seharusnya kamu dapatkan, Nikmati masa-masa sekarang sebelum kamu memasuki fase yang lebih serius." Papi Adit tersenyum dan mengusap kepala anaknya saat sosoknya ingin pergi menuju kearah dapur dan kebetulan melewati sosok Brama.

SYAKILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang