[ON-GOING]
[SLOW-UPDATE]
Versi baru!
Boruto dan Sarada.
Siapa yang tidak mengenal mereka berdua.
Mereka berdua dijodohkan oleh orang tua masing-masing.
Ini adalah kehidupan Boruto dan Sarada yang baru memulai awal pernikahan mereka terlebih lagi Mer...
Akhirnya aku bisa update cerita ini🙏🏻 Semoga masih ada yang nunggu ya heheh😭maaf banget baru bisa update cerita ini😓
Semoga suka chapter ini💕
Apapun,
~•Happy Reading💗•~ • • •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Kamu udah aman, Sar." Kata pemuda tersebut sembari mendekap tubuh isterinya. Hampir saja dia dibuat jantungan kehilangan isterinya ditengah hutan.
Entah apa yang akan terjadi jika Sarada tidak bisa dia temukan, tidak peduli hujan dan ribut yang melanda Boruto tetap mencari isterinya. Sarada adalah gadis yang terpenting dalam hidupnya. Tidak kira apapun.
Tanggungjawabnya penuh atas gadis itu dan Boruto tetap sigap menjaganya.
Mereka masih berpelukan ditengah guyuran hujan yang lebat. Sarada mmasih memeluk suaminya erat, masih menangis. Dia trauma dengan kejadian barusan.
Sumpah, Sarada benar-benar takut.
Usapan di kepalanya tanpa henti sejak tadi, suaminya mengusap kepalanya yang basah lalu Boruto menyatukan kepala mereka dan mereka mulai saling berpandangan dengan pandangan yang berbeda.
"Kamu udah aman, jangan nangis." Katanya dengan air hujan yang mengalir diwajahnya.
Saat itu Sarada benar-benar mematung disaat menatap suaminya bahkan mulai tak peduli jika dia juga sama basahnya dengan Boruto. Boruto menghapus airmata gadis itu dengan pelan lalu menggenggam tangan Sarada.
"Ada aku disini, jangan pikirkan apapun lagi. Fokus tentang sekarang." Bisiknya menyemangati. Dia tau gadis itu masih takut dengan kejadian barusan.
Perempuan itu mulai mengangguk perlahan dan Boruto perlahan menggengam tangan Sarada dan berusaha untuk keluar.
Namun, nasib tidak berpihak pasa mereka, hujan semakin kuat dan semakin sulit mereka berjalan. Pandangan di hadapan mereka menjadi kabur dan susah untuk dilihat.
"Boruto, susah!" Pekik Sarada melangkahkan kakinya di semak-semak itu.
"Pegang tangan aku, jangan lepas!" Peringat Boruto setengah berteriak karena hujan yang deras meredam suara mereka.
Sarada tidak akan pernah melepaskan genggaman suaminya itu, sekuat tenaga mereka berdua mengharungi hutan bersama dengan kondisi yang basah kuyup.
