the freak show

67 7 3
                                    

welcome to the freak show,
a place you can find expectation and revelation,
face your fear, love and abysmal desire,
enjoy the show.

suara pria paruh baya terdengar dari salah satu pengeras suara yang ia bawa. Suara itu terus menggema hingga ke tengah desa. Didekat pria itu terdapat sebuah tenda yang amat besar dan papan nama besar yang dihias dengan warna merah dan tulisan emas di tengahnya.

Ini adalah "the freak show", acara tahunan yang sering diselenggarakan dan selalu ditunggu tunggu banyak orang. Acara ini sama besarnya seperti sirkus keliling yang juga datang setiap setahun sekali namun bedanya the freak show berbentuk seperti museum yang mana di dalamnya bukan barang prasejarah atau langka, namun mahluk aneh yang tidak akan ditemukan dengan mudah ditemukan di kehidupan sehari hari.

Jihoon kecil sangat ingin kesana. Setiap tahun dirinya meminta agar dapat kesana bersama teman temannya, namun ibunya tidak pernah mengizinkan dirinya untuk pergi kesana.

Sebenarnya Jihoon paham mengapa ia tidak di perbolehkan kesana, mereka bukanlah orang yang berkecukupan. Uang untuk pergi kesana dapat ibunya pakai untuk makan mereka sehari hari. Selain itu ada alasan lain Jihoon tidak diizinkan kesana, ia adalah salah satu dari mahluk 'aneh' seperti yang di pertunjukan disana.

Ditempat tinggalnya sebelumnya, Jihoon digadang gadang sebagai manusia agung karna dirinya yang tidak sengaja menghidupkan seorang kakek meninggal akibat tergigit buaya saat memancing. Dirinya setiap hari dipuja puja bagai tuhan dan selalu di mintai pertolongan, karna itu ia dan keluarganya pindah sebab tidak nyaman dengan kondisi tersebut.

Jihoon kecil kembali menatap kearah tenda tenda besar dari pekarangan rumahnya. Ia benar benar bersemangat hari ini. Untuk pertama kalinya, sang ibu mengizinkan dirinya untuk kesana bersama ibu dan ayahnya. Ibunya mengatakan bahwa ayahnya mendapat pekerjaan dikota sehingga uang mereka cukup untuk mengajak Jihoon kesana dan sebagai hadiah karna Jihoon mendapat nilai sempurna di sekolah.

kaki kecilnya melompat lompat gembira. Tangannya membawa sebuah boneka kelinci yang sudah ia dandani dengan pakaian yang lucu. Tidak henti ia lemparkan senyuman kepada semua orang.

Mereka sampai didepan loket tiket. Disana banyak sekali orang sehingga sekarang ia berada di gendongan ayahnya. Matanya berpedar memperhatikan tenda tenda besar yang berdiri disana. Ada beberapa ukuran tenda, dari yang sedang, besar, dan benar benar besar. Darisana dapat Jihoon lihat ada beberapa 'mahluk aneh' masuk kedalam tenda yang benar benar besar.

"Ayo kita masuk"

Mendengar ucapan sang ibu, Jihoon buru buru turun dari gendongan ayahnya dan berlari menjauhi orang tuanya dan masuk kedalam sebuah tenda yang sangat besar. Hatinya bergemuruh gembira. Ia benar benar bahagia sehingga tidak mengidahkan panggilan orang tuanya.

Sesaat masuk kedalam tenda, suasana disana cukup ramai dan ia di sambut dengan seorang pria yang hanya mempunyai satu mata di dalam sebuah biorama besar yang tertata rapih seperti sebuah kamar. Ia cukup terkejut dengan itu namun saat pria itu tersenyum, Jihoon juga ikut tersenyum dan melambaikan tangan sebelum menjelajahi tempat itu.

Banyak hal yang berada disana membuat Jihoon terkejut, terkesima, atau bahkan takut karna bentuk bentuk mereka yang aneh. Jihoon nyaman disana, ia merasa tidak sendiri dan itu membuatnya merasa 'normal'.

Kakinya terus berjalan sampai ia masuk kedalam tenda lain yang lebih kecil. Ia terus berjalan melihat berbagai mahluk yang lebih menyeramkan dan terlihat lebih berbahaya dari sebelumnya. Mereka menatap Jihoon dengan tatapan menyeramkan, namun Jihoon tetap memilih tetap berjalan dan mencari jalan keluar.

taleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang