Amanda terengah di sofa ketika Dante selesai menikmati keindahan tubuhnya. Pria itu memakai pakaian nya dan menatap Amanda.
"Pakai kembali pakaian mu dan ikut aku," Ujarnya mengambil pakaian Amanda dan menyerahkanya. Amanda mengambil pakaian nya. Tubuhnya terasa sakit semua.
"Kemana?Aku masih harus bekerja malam ini." Dante tidak menerima penolakan. Dia sudah menyentuh Amanda. Dan itu adalah pertama kalinya bagi perempuan itu. Dia harus bertanggung jawab. Dia tidak mungkin membiarkan wanita itu bekerja setelah melayaninya.
"Aku akan katakan kepada bossmu. Temui aku lima menit lagi di luar club," Ujar Dante merapikan rambutnya dan kemudian berlalu pergi keluar dari ruangan merah. Amanda tidak tahu apa yang pria itu inginkan lagi. Tapi dia tidak punya pilihan lain selain mengikutinya.
Amand memakai kembali semua pakaian nya. Rambutnya berantakan dan riasana diwajahnya sudah luntur. Dia tidak mungkin akan bisa lolos dari pertanyaan Rachel dengan penampilan seperti sekarang.
Mengambil nampan Amanda menutupi wajahnya dengan nampan. Berjalan dengan cepat keluar dari ruangan merah. Dia melihat Rachel sedang ke tamu. Dengan langkah cepat Amanda pergi kelokernya segera.
Amanda menghela nafas lega. Karena tidak ada yang melihat penampilanya saat keluar dari ruangan itu. Dia menganti pakaian nya dengan cepat dan berdandan kembali.
"Amanda, boss mencarimu."
Rachel masuk keruangan ganti dimana Amanda sedang bersiap. Rachel mengeryitkan dahi menatap Amanda yang sudah berganti pakaian kembali.
"Kenapa kau berganti pakaian?" Amanda menoleh ke arah Rachel sembari memakai jaketnya.
"Aku ada kuliah malam ini. Jadi aku meminta ijin dengan boss untuk cepat pulang," Ujar Amanda mencoba membohongi Rachel. Sembari menahan selangkangan nya yang terasa nyeri.
"Oh ya?Kau cukup lama berada diruangan merah tadi. Apa terjadi sesuatu?"
"Tidak,tidak ada. Aku hanya menemaninya mengobro," Rachel menatap curiga kearah Amanda. Tapi dia membiarkannya karena pekerjaanya masih banyak.
"Baiklah,aku masuk dulu." Rachel meninggalkan Amanda. Amanda menghela nafas lega. Dia keluar dari ruangan ganti dan kemudian berjalan menuju ruangan bossnya.
Tok tok tok
"Masuk," Ujar Jerry yang duduk di kursi sembari menatap Dante curiga. Karena baru kali ini Dante meminta ijin kepadanya untuk membawa seorang pelayan barnya.
"Amanda,apa kau mengenal pria ini?" Jerry menatap menyelidik kearah Amanda. Amanda tampak sedikit gugup. Dia meremas jemarinya pelan.
"Iya,saya mengenalinya sebagai klien saya untuk tugas akhir kuliah." Entah kenapa malam ini Amanda sangat ahli berbohong. Padahal dia membenci sebuah kebohongan.
"Jadi alasan kau membawanya benar karena urusan kuliahnya yang terkait denganmu Dante?"
"Seperti yang kau lihat. Oh ya mulai sekarang dia akan berhenti dari clubmu karena mulai besok dia akan mulai magang dikantorku," Ujar Dante yang membuat Amanda melonggo. Sejak kapan pria itu merekrutnya magang dikantornya.
"Apa!! Magang?" Amanda sama terkejutnya dengan Jerry. Dante tidak mengantakan apa pun soal magang ketika mereka bersama tadi.
"Benar,aku berencana memberitahumu nanti.tapi karena kita sudah disini jadi sekalian."
Bukan kah pria itu memintanya melupakan kejadian tadi jika sudah selesai. Kenapa sekarang malah merekrutnya. Bagaimana mereka akan saling melupakan jika begitu.
"Oh," Hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut Amanda. Karena dia sangat bingung saat ini.
"Baiklah,Kalau begitu kami pergi Jerry.Sampai jumpa lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness Of Dante
RomanceHidup bagai dua sisi,hitam dan putih. keduanya adalah pilihan tapi bagi seorang Dante Fernandez dia tidak pernah mempunyai pilihan untuk itu. kehidupannya sudah berjalan tanpa bisa dia memilih. Gelap dan tanpa tujuan. ketika cinta datang kedalam hid...