Hari ini, tepat dua minggu setelah insiden antara Haknyeon dengan manusia serba hitam. Dan hingga saat ini pula, para penghuni rusun masih belum bisa menemukan siapa pelaku yang telah mengganggu kehidupan Haknyeon. Bahkan orang-orang suruhan dari Younghoon dan Sangyeon masih belum bisa mendapatkan bukti apapun.
Pelaku berbaju hitam itu masih sering mengikuti atau mengawasi Haknyeon. Tetapi, orang asing tersebut juga pintar menghilangkan jejaknya walau sedikitpun. Jadi sangat sulit untuk bisa mengetahui informasi atau alasan kenapa orang tersebut mengincar Haknyeon.
Karena menurut Haknyeon, ia tidak mempunyai musuh atau mempunyai masalah dengan orang lain. Hidupnya bisa dibilang flat--tidak ada yang menarik.
Haknyeon berjalan ke arah cermin besar yang ada didalam kamarnya. Kedua netranya memandang bayangan tubuhnya yang ada di cermin miliknya.
Apa menariknya dari dirinya?
Wajahnya tidak tampan.
Tubuhnya terlalu berisi untuk ukuran laki-laki, hingga ia sering dipanggil 'gendut' oleh teman-temannya.
Tinggi badannya juga kurang. Ia malah menjadi orang yang paling pendek di rusun.
Pintar? Haknyeon tidak pintar. Ia hanya memiliki kapasitas otak biasa--tidak pintar juga tidak bodoh.
Kelebihan? Apa kelebihan yang ia punya? Visual? Bakat? Haknyeon rasa, ia tidak mempunyai kelebihan.
Kekurangan?--ah kalau ini sepertinya akan sangat banyak.
Bosan memandang cermin, kini Haknyeon beralih ke meja belajarnya. Tangan kanannya membuka laci paling atas. Tumpukan-tumpukan kertas menyambut kedua indra penglihatannya.
Kertas itu adalah surat-surat ancaman yang Haknyeon terima. Sudah ada lebih dari 30 kertas ia terima dalam kurun waktu 5 hari, yang berarti dalam sehari ia mendapatkan 6 surat. Dan semua isi surat itu sama.
Hai Haknyeon!
Bagaimana hidupmu? Bahagia bukan? Tapi mungkin kebahagiaan itu akan berakhir mulai saat ini. Kau tau kan kalau tidak selamanya hidup akan bahagia? Dan aku sudah merasakan itu, semenjak kehadiran dirimu. Jadi mungkin, kini giliranmu yang merasakan bahgaimana kehidupanku.
Kau tau? Kau itu tidak pantas hidup. Kau tidak pantas terlahir di dunia ini. Bukankah lebih baik jika kau hidup bersama ibumu di surga--atau mungkin di neraka?
Kau itu pembunuh! Kau perusak semuanya! Kau yang telah menghancurkan kehidupanku dengan kehadiranmu! Dan sekarang, aku ingin kau membalas semua itu dengan kau pergi dari dunia ini.
Aku akan memberikan satu pilihan,
Ingin pergi sendiri--
Atau perlu ku antar?-Unknow
Jujur saja, Haknyeon bingung dengan maksud dari isi surat tersebut. Ibunya? Ada apa dengan Bunda? Bukannya Bunda masih ada di dunia? Bunda kan sedang di China bersama Ayah untuk merawat Oma? Lalu, maksud dari kalimat bersama ibumu disurga atau mungkin di neraka itu--apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Susun
Novela Juvenil[ On Going ] Rumah Susun || Bias ▪Gfriend ▪The boyz ▪Ateez And others(Jangan Salah lapak ya Hyungdeul) Warn: Toxic, kata kasar betebaran, buat para bocil minggat ae ya soalnya ini ga bagus buat masa depan. Bahasa campuran(Kadang baku kadang non ba...