Surat panggilan ke pengadilan sudah sampai, Jeno dan Haechan sudah bersiap untuk semua ini. Jeno sudah menyiapkan pengacara, Haechan juga membawa pengacaranya sendiri. Dia memiliki rencana lain yang tidak dia beritahukan pada Jeno, biar saja menjadi sebuah kejutan untuk tunangannya itu.
Sidang akan dimulai pukul dua siang, setelah makan siang di restoran dekat dengan kantor pengadilan, Haechan dan Jeno sedang dalam perjalanan kesana. Haechan membawa satu cup jus semangka ditangannya, satu tangannya lagi mengalung di lengan Jeno.
"Kamu gugup? Jeano?" tanya Haechan. Ditengah perjalanan, entah kenapa pagi ini dia menemukan Jeano yang tidur disampingnya,
"Nggak juga, masih aneh aja bisa-bisanya Jeno suka sama lo," jawab Jeano.
Haechan mendengus, bisa-bisanya Jeano memiliki sifat yang sungguh menyebalkan saat Jeno semasa SMA dulu.
"Gini-gini aku udah ngerawat Jenny sampe' segede ini ya," dengan gemas Haechan mencubit pipi Jeano.
"Tapi makin anehnya aku nyaman aja kamu giniin," jawab Haechan.
"Bagus lah, daripada kamu nggak suka aku tapi Jeno cinta mati, kan susah," gurau Haechan. Mereka masuk ke dalam kantor pengadilan dan segera ke ruang sidang. Sudah ada pengacara mereka disana, pengacara Haechan adalah pengacara pribadi keluarganya sendiri, namanya Kyungsoo, sedangkan Jeno juga menggunakan pengacara perusahaannya, dia yang memilih juga, namanya Taeil. Seperti posisi duduk yang sudah ditentukan, Haechan dan Jeno duduk di meja sebaris bersama dengan Taeil dan Kyungsoo, berlawanan dengan itu Taeyong ada disebrang bersama dengan Sungchan.
Jaehyun tidak mungkin datang, jadi mereka menggunakan panggilan video untuk penjelasan dari pihak Jaehyun.
Tak lama kemudian hakim bersama dengan antek-anteknya datang, hingga semua saksi juga datang, bahkan Jaemin, Lucas, dan Renjun ada disana. Bukan Jeno atau Jaehyung, tetapi untuk Haechan.
Persidangan dimulai dengan mulus, Jeno dengan bukti bahwa perusahaan sudah atas nama miliknya, kemudian Taeyong dan pengacaranya yang gigih bahwa Jaehyun berhak untuk kembali mengambil hak miliknya.
Tetapi pada akhirnya Hakim memutuskan bahwa, Jaehyun hanya berhak mendapatkan profit dari perusahaan Jeno sebesar yang sudah ditentukan. Kemudian Haechan berdiri setelah mengangkat tangannya meminta waktu,
"Saya pengen nambahin, tuduhan kepada Bapak Jung Jaehyun," ucap Haechan. Mendengar itu Jeano, Taeyong, Sungchan dan pengacaranya terkejut. Tuduhan yang tidak pernah mereka duga,
"Silahkan," setelah Hakim mempersilahkan, Haechan menyuruh agar pengacaranya yang berbicara. Kyungsoo berdiri, ia kemudian membagikan layar ponselnya ke layar TV yang ada disana.
"Kami akan menuduh Tuan Jung dengan tuduhan kekerasan terhadap anak, beliau sudah melakukan ini semenjak Tuan Jeno masih kecil. Ini adalah foto yang diambil oleh Tuan Haechan ketika Jeno sedang tertidur, bekas-bekas penganiayaan Jaehyun, bahkan sampai sekarang masih ada luka yang tersisa di badannya," jelas Kyungsoo.
Taeyong hendak berbicara, tetapi Hakim menghentikannya. Dia membiarkan pihak Jeno menjelaskan terlebih dahulu,
Kyungsoo meminta agar Jeno berdiri, -sebenarnya itu Jeano- Haechan pun mengangguk, memberikan persetujuan pada Jeano untuk menurut.
"Nggak papa, selesein semua disini Jeano. Biar kamu tenang, bukan bahagia ini yang aku mau buat kamu, tapi bahagia dengan sebebasnya dari Jaehyun," ucap Haechan menenangkan Jeano. Sungguh, tubuh Jeano sekarang bergetar hebat dengan keringat dingin mulai membasahi pelipis dan tangannya,
"Maaf, tapi saya mau Tuan lepas baju buat nunjukin bekas lukanya," ucap Kyungsoo.
Haechan tersenyum menatap Jeano dan kembali mengangguk, dengan gugup Jeano melepas jas yang dikenakannya, kemudian dia juga melepas kancing kemejanya dan membukanya, menunjukkan tubuh atletisnya, bagus memang, tetapi ketika Jeano memutar tubuhnya dan memperlihatkan punggungnya, banyak bekas cambukan disana, bermacam-macam alat sudah pernah digunakan oleh Jaehyun untuk 'menghukum' Jeano dan Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE HOLIC (NOHYUCK) END
FanficCinta akan mengubah cara pandang seseorang terhadap dunia. Lee Jeno dan Seo Haechan. Adalah 'ying' dan 'yang' yang pada akhirnya bersatu untuk mencari arti kehidupan bagi mereka. Haechan yang selalu bebas dan Jeno yang dipanggil 'sempurna' itu ju...