"Apa yang masih ada lagi?" tanya Naruto dengan satu alis yang terangkat, ia penasaran, meskipun ia juga masih sedikit bingung.
"Di goa itu aku bertemu pria tua bernama Jiraya," ucap Sasuke menjelaskan pertemuannya dengan Jiraya sampai dirinya yang menjalani operasi menjadi mutan.
"Tunggu dulu jadi orang tua Sakura itu agen rahasia dan ibu Sakura itu Mutan?" tanya Naruto membuat Sasuke mengangguk pelan. Ya, itu menjawab pertanyaan Naruto tentang kekuatan aneh Sakura waktu itu.
"Kalau begitu benar jika semua ini direncanakan keluarga Sakura tanpa sepengetahuan Sakura. Pria tua beruban banyak itu juga menjelaskan bahwa ia tak tahu orang tua Sakura sebenarnya masih hidup atau tidak," ucap Naruto membuat Sasuke kembali mengangguk.
"Sakura mengatakan bahwa ayahnya meninggal pada tanggal 26 Januari 2006," ucap Sasuke.
"Tapi kenapa kau harus melakukan operasi itu?" tanya Naruto membuat Kakashi berdecak kesal, menyadari kelambanan otak pria Uzumaki itu.
"Kau tak mendengar? Ia tak punya waktu yang banyak lagi, dia bisa mati jika tak melakukan operasi itu. Kau pikir manusia mana yang bisa bertahan hidup setelah pertempuran gila itu?" tanya Kakashi membuat Naruto mendelik.
"Kau tidak pernah menonton fast and furious? Mereka manusia biasa tapi adengan aksi mereka tak masuk akal," ucap Naruto membuat Kakashi kali ini memijat keningnya. Ia mulai meragu jika Naruto adalah seorang hacker yang handal dengan otak yang sedemikian bodohnya.
"Itu film Uzumaki Naruto," jelas Kakashi.
"Lalu bagaimana kau menjelaskan mutan, mutan alias manusia buatan itu?" tanya Naruto tak mau kalah.
"Mutan itu nyata! Itu sains, kau mengerti! Ada banyak hal yang bisa dilakukan dengan sains!!" jawab Kakashi tak mau kalah.
"Kalau begitu kenapa tidak semua orang bermutasi? Kenapa tidak semua orang menjadi mutan?" tanya Naruto sambil melipat tangannya di depan dada.
"Karena itu bisa merusak tatanan hidup di dunia!" jawab Kakashi menatap Naruto dengan sengit.
"Bisakah kalian hentikan perdebatan tak berguna ini?" sela Sasuke membuat Naruto dan Kakashi kali ini terdiam.
Dalam keheningan itu tiba-tiba Kakashi teringat akan sesuatu. Ia mencari tahu tentang kelompok orang gangster yang mengejar Sasuke dan Sakura selain orang-orang FBI.
"Aku lupa menceritakannya, aku menyelidiki tentang kelompok gangster yang mengejarmu. Aku menemukan bahwa mereka melakukan bisnis gelap mulai dari pembunuhan sampai eksploitasi anak di bawah umur," jelas Kakashi membuat Sasuke menatapnya.
"Kalian sedang membicarakan apa?" tanya Sakura sambil membawa gelas kopi di tangannya dari dalam kamar. Ia berjalan mendekati mereka namun kakinya tersandung karpet bulu di sana.
Sakura hampir terjatuh namun Sasuke langsung menangkap tubuhnya, sayangnya kopi itu berakhir naas dan mengenai wajah Naruto, membuat wajah pria berkulit tan itu menghitam sementara beberapa tetes kopi lainnya jatuh di atas buku yang Kakashi tulisi tadi. Tumpahan kopi itu pun mengenai tanggal kematian Kizashi, membuatnya kini bertuliskan 26 nari 2006.
"Kenapa kopinya harus tumpah ke bukuku juga? Kenapa tidak ke wajah Naruto semua? Ini membuat tulisan Januari malah menjadi nari," keluh Kakashi nampak kesal. Naruto yang mendengarnya pun berdecak kesal.
"Nari? 26 Nari 2006? Nari? Iran?" gumam Sasuke membuat semua orang menatapnya.
"Apa yang sebenarnya kau gumamkan Sasuke?" tanya Naruto bingung mendengar gumaman tak jelas Sasuke.
"Coba cek data tanggal 26 Januari tahun 2006 di Iran," ucap Sasuke membuat kening Naruto berkerut namun tak lama kemudian ia malah tertawa.
"Hei Sasuke apa kau mencoba menebak-nebak bahkan dari tumpahan kopi?" ucap Naruto meledek. Mendengar ledekan Naruto, Sasuke nampak berekspresi datar.
"Biar aku melakukan pencarian di google saja," ucap Kakashi menengahi dan membuka ponselnya, melakukan pencarian di Google.
Tak ada penemuan istimewa apa pun pada tanggal 26 Januari 2006 tentang Iran selain sebuah artikel tentang Indonesia mendukung program nuklir Iran yang diterbitkan pada tanggal 27 Januari 2006.
"Tak ada yang aneh di sini," jelas Kakashi.
"Coba retas data negara Iran, cek pada tanggal itu," ucap Sasuke memerintahkan Naruto namun Naruto nampak ragu.
"Apa kita harus meretas data sebuah negara hanya karena perkiraanmu dan lagi mau sampai kapan kau memeluk pinggang Sakura?" tanya Naruto yang sedikitnya mulai panas melihat Sasuke memeluk Sakura. Pria itu belum melepaskan Sakura sejak tadi.
"Dia kekasihku, aku bisa memeluknya kapan saja," jawab Sasuke membuat Naruto memutar bola matanya, Sasuke dengan segala kebucinannya.
"Kau mau melihatku menciumnya?" tanya Sasuke membuat Sakura kali ini memelototinya, dicubitnya pria bertubuh kekar itu.
"Sasuke!" tegur Sakura.
"Lihat saja ya Uchiha!! Suatu hari nanti aku juga akan pamer kemesraan di depanmu, akan kupastikan dada kekasihku lebih besar daripada dada kekasihmu!!" ucap Naruto sengit.
"Kau mau mati ya?" tanya Sakura tersinggung, berpikir jika Naruto mengatainya berdada rata padahal miliknya cukup besar, cukup dalam genggaman telapak tangan besar Sasuke.
"Bisakah kita fokus? Aku tak peduli mana dada yang lebih besar, aku hanya ingin masalah rumit ini cepat selesai!" ucap Kakashi menengahi, ayolah ia juga ingin kembali ke rumah dan hidup dengan nyaman, tanpa bayang-bayang masalah Sasuke lagi.
"Baiklah-baiklah, aku akan mencarinya," ucap Naruto malas-malasan sambil mengambil laptopnya dan ia pun mulai melakukan keahliannya.
"Ada data penting tanggal 26 Januari 2006 tapi aku tidak bisa meretasnya, datanya berada dalam pengawasan FBI," jelas Naruto dengan ekspresi aneh di depan layar laptopnya.
"FBI?" ucap bingung Sakura, sedikit heran kenapa lagi-lagi FBI terlibat?
"Tunggu aku akan meretasnya walaupun butuh waktu yang sedikit lama," ucap Naruto kembali sibuk dengan jari jemarinya yang bergerak pada papan keyboard.
Setelah menunggu sedikit lebih lama dan bahkan Sasuke sudah tertidur dengan kepala di atas dada sang kekasih, Naruto akhirnya selesai meretas.
"26 Januari 2006 di Iran ada kasus pembunuhan dan eksploitasi anak di bawah umur, ini menjadi rahasia negara karena pelakunya masih belum ditemukan, ada 2006 orang yang menjadi korban dalam kasus ini. Sepertinya sekarang aku sedikitnya mengerti, kelompok gangster itu mengejar kalian pasti berhubungan dengan ini tapi apa?" jelas Naruto membangunkan Sasuke.
"Sepertinya itu alasan kenapa FBI juga ikut mengejar, ada sesuatu yang berhubungan," tambah Sakura namun Sasuke nampak ragu. Ia masih ingat kertas yang pertama mereka temukan itu bertuliskan Uramich 0210 Street X yang berarti Orochimaru jalan X. Sasuke ingat kata kunci X itu, ia yakin sekali bahwa itu adalah pertanda salah.
"Begini saja, bagaimana jika kita melakukan pertemuan dengan orang-orang FBI itu? Kita juga tidak tahu file yang kelompok gangster itu inginkan ada di mana, kalian dikejar tanpa kejelasan, semuanya terlalu abu-abu," saran Kakashi namun Sasuke menggelengkan kepalanya pelan.
"Belum, aku masih harus memecahkan petunjuk ketiga. Seperti yang kau katakan, semua ini masih terlalu abu-abu. Petunjuk ketiga mungkin bisa menjawabnya, 'Menambatkan tali adalah benar'," ucap Sasuke yang masih mengingat tulisan pada kertas ketiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret File
FanfictionHarusnya hari itu Sakura tak mengajak Sasuke ke kamarnya dan membongkar barang peninggalan ayahnya karena setelah itu semua berubah, hidup mereka dalam bahaya hanya karena sebuah file rahasia milik ayah Sakura yang mereka temukan. Mereka hidup dalam...