...
.
Kedua pasang manik kelam terlihat saling bertatapan sejenak. Geto Suguru mengulurkan tangannya, menyentuh halus pipi kemerahan (y/n). Begitu halus hingga membuat (y/n) memejamkan matanya untuk merasakan hangat juga kelembutan sentuhan jemari Geto.
"Kau menyukainya?" tanya Geto. Seringai tipis terpampang, mengundang semu merah muda di pipi (y/n). "Tidak ada sengatan yang aku rasakan saat ini, apa itu artinya kau menyukainya?"
(Y/n) hanya diam menatap balik manik kelam dihadapannya sampai pintu terjeblak, menampakkan Gojou yang terlihat masam melirik tajam (y/n) dan Geto.
"Yo, Satoru!"
Dan tentu saja hanya Geto yang bisa melepaskan kecanggungan diantara ketiganya. (Y/n) sendiri berdehem dan memilih menatap keluar jendela. Menonton dedaunan yang bergerak karena angin lebih menyenangkan daripada terjebak di pembicaraan dua orang yang tidak dia mengerti sama sekali entah itu mengenai kutukan ataupun sejenisnya.
(Y/n) lebih menyukai mempelajari mereka– para kutukan dan sejenisnya– secara perlahan namun mendalam.
Kedua sahabat itu terlihat sibuk dengan urusan pekerjaan mereka sebagai shaman. (Y/n) memilih beranjak dan berjalan keluar sekedar mencari udara segar dan sekaleng minuman soda mungkin(?)
Peach soda, belakangan ini Haibara sering membelikannya minuman ini. Rasanya manis segar dengan khas soda yang menggelitik lidah, (y/n) menyukai sensasinya.
Hidung (y/n) sontak mengernyit pelan ketika mencium aroma tidak sedap. Niat ingin menghirup udara segar dia batalkan, langkah kakinya tertempa tegas di atas balok-balok beton pijakan.
Manik obsidian (y/n) menatap kerumunan kutukan tak bertingkat yang berterbangan di atas sebuah bangkai hewan. Entah itu kucing, anjing, atau mungkin anak rusa yang tak sengaja tersesat lalu mati.
Malang sekali. Satu kali jentikan jemari (y/n) memuat tegangan listrik yang cukup untuk melempar kutukan itu sejauh tiga meter ke tanah.
(Y/n) berjengit pelan melihat bangkai yang sudah menghitam dan mulai dihinggapi belatung satu persatu. Tangannya membuat pola lingkaran ditanah. Gundukan terbentuk, membenamkan bangkai hewan itu jauh kedalam tanah.
"Manipulasi itu... Terlalu overpower sekali, ahahah..." ringis gadis itu pelan menatap telapak tangannya.
"Ini membuatku harus hati-hati agar tidak jatuh ketempat yang salah."
.
.
."Yu-san? Nanami-san? Kau mau kemana?" tanya (y/n) yang melihat Haibara Yu tengah bersiap-siap, begitupun Nanami disebelahnya, sudah siap dengan tas berisi pedang tumpul khas miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sensei!!! [Gojo Satoru x Reader]
FanfictionLangit berbintang itu indah, langit biru juga indah. . . . Hanamika (y/n), perempuan berusia dua puluh dua tahun, alumni sekolah Jujutsu sekaligus calon guru baru disana. "Mohon bantuannya, Gojou-sensei." "Osu! (y/n)-chan!" . . . ║▌│█║▌│ █║▌│█│ ║▌...