Part 41~Jejak luka~

2K 181 17
                                    

Hai semua🤗

Apa kabar?

Kangen Afa nggak?

Jangan lupa untuk komen ya, biar aku semangat nulisnya.

Siapkan hati dan umpatan kalian buat part ini😂

~Happy reading~

•••

Seorang gadis dengan seragam sekolah duduk di halte untuk menunggu angkutan umum lewat sedari setengah jam yang lalu.

Jenjang kaki panjangnya ia ayunkan sembari bersenandung kecil, menikmati angin sore yang menjelang malam.

Flashback on

"Sama gue aja Al, naik mobil."

Baik Frezo dan Aluka menoleh ke sumber suara.

"Lo masih di sini Kak?" tanya Aluka dengan wajah terkejut sedangkan Frezo sudah menampilkan wajah datarnya.

"Nungguin lo, ayo pulang bareng gue," ajak Faga dengan menarik pergelangan tangan kanan Aluka.

Aluka yang hendak tertarik dengan tangan Faga terhenti karena Frezo juga menarik pergelangan tangan kirinya.

"Gue ajak dia duluan," tegas Frezo dengan menatap tajam Faga.

Faga terkekeh kecil. "Sebelum lo ajak dia, gue udah ngajak duluan."

"Tapi dia tadi minta nebeng gue," balas Frezo dengan menarik Aluka namun ditahan oleh Faga.

Kedua laki-laki itu saling menarik pergelangan tangan Aluka dengan berlawanan arah. Membuat tangan gadis itu seperti akan terputus.

"Cukup!" bentak Aluka dengan menyentak kedua tangannya dari cekalan kedua laki-laki tersebut.

Faga dan Frezo terkejut dengan wajah Aluka yang kesal setengah mati.

"Buat lo Kak Faga, gue bilangin jangan deketin gue lagi," tekan Aluka dengan menatap tajam Faga yang terpaku di tempat.

Aluka beralih menatap Frezo. "Sorry Zo, gue nggak jadi nebeng lo."

Setelah mengatakan itu, Aluka melangkahkan kakinya meninggalkan kedua laki-laki yang memperebutkannya.

"Tunggu Al," cegah Frezo dan Faga secara bersamaan membuat mereka saling pandang.

Faga mengejar Aluka begitupun dengan Frezo. Mereka berdua berhasil kembali menahan pergelangan tangan Aluka seperti tadi.

"Apa lagi sih," kesal Aluka dengan menarik tangannya.

"Lo pilih aja dari kita jangan pulang sendiri, lo kan nggak tahu jalan pulang," ujar Faga.

"Gue tahu kok, nggak usah khawatir. Mendingan kalian pulang ke rumah masing-masing, jangan ganggu gue lagi."

Aluka kembali melangkahkan kakinya, namun kembali diikuti oleh kedua laki-laki itu.

"Kalau kalian masih ikutin gue, gue akan marah sama kalian dan nggak mau ngomong lagi sama lo pada," ketus Aluka lalu kembali melangkah pergi meninggalkan dua laki-laki yang  tengah terpaku di tempat.

Aluka (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang