Saia apdet lagi 😋Mampir cerita baruku juga ya...
Short story dengan beberapa part
Oke, sekarang kita ketemu lagi sama Leya😉Selamat membaca
.
.
.Mendengar kata 'keguguran', Ibu terperangah menatapku. Air matanya semakin deras. Brilian sekali otak Hasbi dalam menciptakan drama. Aku baru tahu suamiku adalah aktor hebat yang mudah memutar balikkan fakta.
"Maafkan aku, Leya." Hasbi menggenggam tanganku dan memasang wajah sedih. "Aku yang paling bersalah di sini, aku nggak bisa jagain kamu sampai-sampai kita kehilangan anak kita."
Aku menatapnya geram dengan menahan mulutku agar tetap bungkam.
"Maaf, aku nggak kabari kamu lebih dulu kalau mau jemput Ibu. Aku nggak mau kejadian ini terulang lagi makanya aku meminta Ibu dan Bi Karti pindah ke rumah kita."
Bi Karti?
Aku baru menyadari ada seorang wanita paruh baya di belakang Ibu. Dia Bi Karti yang bekerja di rumah Ibu. Selain membantu pekerjaan rumah Ibu, Bi Karti juga menjadi teman di rumah Ibu. Wanita yang usianya selisihnya 5 tahun di atas Ibu itu sudah lama bekerja dengan Ibu.
"Aku sudah mengeluarkan Mbok Rum dari rumah kita, nanti biar Bi Karti yang mengerjakan pekerjaan di rumah."
Aku memilih memejamkan mata, menahan emosiku. Diam-diam aku menghela napas dalam. Hasbi keterlaluan.
"Ada yang sakit, Nak?" tanya Ibu khawatir.
"Tidak, Bu." Aku mencoba tersenyum. "Aku sudah lebih baik."
"Ibu akan menemanimu di sini."
"Terima kasih, Bu."
"Bu," Hasbi menyela. "Saat berangkat tadi Ibu belum makan kan? Bagaimana jika ku pesankan makanan? Atau Ibu memilih makan di kantin?"
Aku terhenyak. "Ibu belum makan?"
Ibu tersenyum. "Nanti saja. Ibu mau di sini dulu."
"Makanlah, Bu. Aku tidak mau maag Ibu kambuh. Nanti Ibu tidak bisa menemaniku."
"Ya, Bu. Aku pesankan makanan ya?" tawar Hasbi.
"Baiklah, Ibu akan ke kantin saja bersama Bi Karti. Nanti Ibu kembali lagi."
Aku mengangguk dan tersenyum padahal hatiku masih jengkel pada Hasbi.
"Tolong jaga Leya ya, Hasbi."
"Tentu, Bu. Mau aku antar ke kantin?"
"Tidak usah. Kamu di sini saja."
Ibu pergi bersama Bi Karti keluar, meninggalkanku dengan si suami pembohong ini. Sekarang dia menatapku dengan tatapan penuh kemenangan. Dia merasa di atas. Senyumnya begitu pongah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (End)
RomanceBertemu mantan bukanlah hal yang ku inginkan saat ini. Mengapa harus bertemu lagi dengannya sekarang? Lebih tepatnya, mengapa kami baru bertemu lagi? Seketika aku ketakutan. Takut, rasa yang ku kubur dalam-dalam kembali muncul di permukaan dan memb...