Néo Kósmo

Eps. 18 Sebuah kalung

3

2

1

Wellcome to the

Néo Kósmo series I🎬

     Selepas kelar melawan kelas 10 MIPA 1 sebagai pertandingan penentuan. Zahra langsung lari tak ingin digendong-gendong seperti teman-teman nya yang lain. Gadis itu kabur ke lapangan tengah di mana perlombaan futsal sedang dilakukan di sana. Zahra menonton dimenit-menit terakhir tak lupa menyoraki sang kekasih memberi dukungan.

"IYO SEMANGAT SAYANG!!" Si empu spontan menoleh mencari pemilik suara netra Rio menangkap kehadiran Zahra di sisi lapangan, merespon dengan senyum gembira dan lambaian tangan. Hal itu malah dimanfaatkan para fans Rio yang dengan pede menghalu bila pemuda itu tengah melambai pada mereka.

Aaaa Rio gila tadi dia senyumin gue coba

Geer lo dia aja ngadep ke gue yah pasti senyumin gue dong

Ayo Rio sayang jangan kasih kendor

Aku padamu mas

Eh Aksara anjir mimisan gue

Mas Dede dah kuat

MLEYOT gak MLEYOT gak? MLEYOT lah masa enggak

"Ck berisik!"

"Berisik soalnya lu ladenin omongan mereka" perkataan seseorang membuat Zahra menoleh.

"Eh Bagas" sapa nya. Pemuda itu memberikan Zahra minuman isotonik dingin yang langsung diterima.

"Lo ikut lomba ini?"

"Yoi lawan kedua Abang lo!"

"Abang gue siapa?" Tanya Zahra ngebug.

Bagas mendengus "Kakak sendiri lo lupain?"

Zahra nampak berpikir dengan mengatukkan telunjuknya pada dagu. "Oh si kembar yang gue pungut dari tong sampah itu?" Ujar Zahra setelah sekian lama.

Bagas tertawa pelan "kalo si empu nya tau lu bisa kena gaplok!"

"Halah mana berani mereka!"

"Yakin? Noh kebetulan tuh dua-duanya lagi enak gelepor di pinggir lapangan!"

"Buset kek gelandang, miris banget!" Cetus Zahra dengan gelengan kepala. Gadis itu kini berlari menghampiri si kembar mengendap-endap di belakang sebelum akhirnya ia menggapit leher kedua nya hingga pelipis mereka bertubrukan.