-----------------------------------------
Sudah satu minggu Yibo terus mendekati Zhan tapi pun romeo cantik itu selalu saja menghindar. Dan parahnya aksi Yibo itu menginspirasi para siswa laki-laki lainnya sehingga mereka tidak lagi malu-malu menyatakan cinta pada Zhan, seperti yang dilakukan oleh Yibo.
"Zhan Zhan, jadi pacarku, ya?" Yibo muncul dari jendela kelas Zhan dan menggoda pemuda manis itu yang sedang piket.
Mendengar suara itu, jemari Zhan mencengkeram erat-erat sapu yang dipegangnya. Lalu dengan cepat ia menyapukan debu ke arah Yibo.
"Pergi dari sini!" usirnya. "Jangan ganggu aku!"
Yibo terbatuk karena debu yang dikibaskan ke arahnya. "Aaaw, Zhan Zhan, kau jahat sekali padaku!"
"Memang aku peduli!" Zhan menjulurkan lidah kepada Yibo lalu meninggalkan pemuda itu.
Piket sudah usai. Kelas pun sudah bersih. Saatnya Zhan pulang sekolah. Hari ini Fen dan Li yang menjemputnya karena kedua kakaknya yang lain sedang ada panggilan dosen.
Dengan ringan, kaki Zhan melangkah keluar kelas. Tapi rupanya Yibo telah menunggu di depannya.
"Hai!" sapa pemuda itu dengan senyum tertampan yang dimilikinya.
Zhan mendesah lelah dan memutar bola matanya. Tidak mengindahkan kehadiran Yibo, kakinya berlalu begitu saja.
"Hei, Zhan Zhan." Yibo menyusul hingga ia berjalan di sisinya. "Apa rencanamu sepulang sekolah?"
"Yang jelas bukan denganmu!" ketus Zhan
"Jangan begitu, aku ini berbaik hati ingin menemanimu."
"Bodo amat!" Ia mempercepat langkahnya menuju loker lebih dulu.
Yibo tetap menyusulnya.
Saat Zhan membuka loker, sesuatu di dalamnya berjatuhan keluar. Rupanya lokernya diisi sampai penuh oleh surat ataupun barang-barang pemberian dari siswa lain.
Pemuda manis itu memungut surat serta barang-barang yang berjatuhan di bawahnya.
"Apa itu?" Yibo memiringkan tubuhnya ingin tahu.
Sambil mengapit barang-barang di lengannya, Zhan membuka surat itu satu persatu dan membacanya dengan cepat. Begitu juga dengan Yibo di sampingnya.
Setelah sudah membaca sekitar lima surat, suara tawa Yibo terdengar, mendahului rasa kesal yang kini singgah dalam hati si pemuda manis.
Saat Yibo melepas tawanya, Zhan melempar surat-surat itu di wajah pemuda tersebut sambil berkata, "Ini semua gara-gara kau!"
"Bukankah sudah kukatakan kalau bermain anggar adalah takdirmu," si pemuda tampan tertawa lagi.
Kemarahan membuat dada Zhan naik turun. Matanya menatap tajam ke arah Yibo yang sedang tertawa terpingkal-pingkal di hadapannya.
Gara-gara Yibo, sekarang ia selalu mendapatkan surat cinta dari laki-laki. Hampir setiap hari. Kalau bukan surat, ya, barang seperti yang ada di tangannya dimana semua barang itu berupa boneka yang sangat imut. Barang-barang itu jelas lebih cocok diberikan kepada perempuan daripada untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME, IF YOU DARE
FanfictionBerkat ramuan sang ayah, Xiao Zhan menjadi anak istimewa yang memiliki rahim serta cantik. tapi tidak mudah untuk mendekatinya karena ia memiliki empat orang kakak yang sangat protektif padanya. Wang Yibo tertarik untuk mendapatkan hati Xiao Zhan d...