16. 𝑪𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝑲𝒆𝒄𝒆𝒘𝒂

421 57 60
                                    

Cinta dan kecewa
Chap. 17

.
.
.
 


Di rumah sakit, tepatnya kamar (y/n), pukul 08:30.
 

(POV : (y/n))
 


"Hah?

Hisoka tersenyum ke arah ku, seraya mengusap pipi kiri ku.

"Bagaimana?"
Tanya Hisoka kepada ku, ia nampaknya ingin aku segera menjawab pertanyaan nya.

"Aku tidak bisa, aku sangat mencintai Kurapika, aku benar-benar tidak bisa."

"Itu .."
Bibir ku kelut.

"Kalau kamu memang tidak ingin menjawab nya sekarang tidak apa-apa, aku akan menunggu sampai kamu mau menjawab nya."

Hisoka pun beranjak dari duduk nya, ia berjalan menuju Wastafel, seraya membawa wadah yang berisikan air hangat dan Lap yang tadi di gunakan untuk membersihkan tubuh ku.

"Kamu lapar (y/n)?"

"Maafkan aku Hisoka."

"Hm?"
Hisoka pun menoleh ke arah ku.

Kenapa lagi-lagi aku hanya bisa menangis? Sungguh aku belum bisa melupakan kejadian malam itu, dan sampai sekarang aku berharap Kurapika menghubungi atau mencari ku, tapi nampaknya mustahil, ia tak akan pernah mencari ku.

"Maaf untuk apa?"

Tiba-tiba Hisoka menyadarkan ku lagi dari lamunan ku, aku terkejut melihat nya yang sedang duduk membawakan nampan yang berisikan makanan di hadapan ku.

"Ah? Maaf .. maaf sudah merepotkan mu."

"Tidak, aku tidak sama sekali merasa di repotkan."

Tak tak ..

Ku lihat Hisoka tengah mengaduk bubur dengan sayuran di dalam nya.

"Tapi aku selalu saja mere-"

"Nanana!" Ucapan ku pun di potong oleh nya. "Saatnya makan tidak boleh bicara!"

Hisoka mengarahkan sendok yang berisikan bubur dan sayuran ke arah bibir ku.

"Hisoka, aku bisa makan sendiri."
Ku raih nampan itu, tapi dengan cepat Hisoka menyingkir kan tangan ku dari nampan.

"Biarkan aku menyuapi mu!"

"Tapi-"

"Tidak ada tapi-tapian untuk saat ini, aku kan sudah biasa seperti ini sejak dulu, harusnya kamu tidak perlu canggung."

"Ee, ya .. Baiklah."

Aku pun membuka bibir ku dan sendok yang berisikan bubur itu pun masuk ke dalam mulut ku. "Nyem .. nyem."

"Gimana? Enak masakan rumah sakit?"

"Nyem nyem .. Hambar."

"Hahahaha, sungguh? Coba ku cicipi."
Hisoka mengarahkan jari telunjuknya dan  menyentuh bibir ku yang ada sisa bubur yang menempel.

"Hah?"
Aku terkejut, jari telunjuk nya pun ia masukan ke dalam mulutnya.

"Hmm, ya kau benar. Tapi, kalau menempel di bibir mu terasa lebih manis."
Ucapnya, seraya tersenyum ke arah ku.

"Hhhaaahhh," Ku hela nafas ku dalam-dalam. "Dia tidak pernah berubah."

"Hahaha sudah-sudah ayo makan lagi !!"
 

════════ ✥.❖.✥ ════════
 


2 Minggu telah berlalu, rumah sakit tepatnya kamar (y/n) pukul 09:00.

𝑴𝒚 𝑯𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅? - 𝐂𝐚𝐧𝐨𝐧 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 (𝐇𝐱𝐇) 🔞(Ongoing!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang