⛓️Ss¹³⛓️

5.7K 264 1
                                    

Hola, bestie 😻✊.

Happy Reading 💗.

13. Lagi dan lagi!

...o0o...

"AYOK, LAGI. KENAPA KALIAN BERHENTI? AYOK, CAMBUK AKU, TAMPAR AKU, TENDANG AKU, JAMBAK AKU, LEMPAR AKU, KALAU PERLU BUNUH AKU! LAKUKAN SEPUAS KALIAN, JANGAN BERHENTI KALAU KALIAN NGAK PUAS!!!" Teriak Stella putus asa.

"KENAPA KALIAN DIAM HAH?!"

"KEMBALI KE KAMAR KAMU!" Bentak Baim.

"Kenapa kalian ngak bunuh aku ajah sih, kenapa?" Tanyanya lirih sangat lirih.

"Kembali ke kamar," ucap Baim lagi.

"Kenapa?" Bukannya beranjak Stella malah bertanya lagi.

"KE KAMAR SEKARANG STELLA!" Bentak Baim habis kesabaran.

"Haha, ayah ngak capek dari tadi bentak stella?"

"Diam!" Bentak Baim dan berjalan menuju lantai atas, jika dia dibuat emosi lagi sama Stella pasti dirinya akan membunuh anaknya sendiri dan dia tak mau terjadi, bukan karena dia peduli, atau sedikit kasihan dia hanya tak mau reputasi nya akan memburuk karena berita 'pengusaha sukses GALEN BAIM SHAENETTE  dengan teganya membunuh anaknya sendiri' dan dia tidak akan membiarkan itu terjadi dan juga tak akan membiarkan stella mati begitu saja.

"Kamu itu anak pembawa sial Stella, saya sangat menyesal melahirkan anak seperti kamu. Jika waktu bisa diulang saya tidak akan ingin hamil lagi setelah kelahiran Shinta!" Ucap Nia dan berlalu menyusul Baim.


"Dasar benalu! Bisanya bikin susah doang! Kasian, ngak dianggep sama ayah, bunda dan juga bang Reza sekarang gue jadi anak perempuan satu-satunya dikeluarga Shaenette, haha. Bahagianya hidup gue," ucap Shinta.

"Kakak bangga banget udah merebut kasih sayang ayah, bunda dan Abang dengan cara kotor. Kasian banget sih, Lo, kak, berbuat curang agar dapat kasih sayang, miris!" Balas Stella.

"Lo!" Tunjuk Shinta.

"Kenapa? Bukannya Stella, benar?!"

"Sial, awas ajah Lo!"

"Stella, ngak takut."

Plak

Hilang sudah kesabaran Shinta. Menampar Stella dengan begitu kuat hingga bibir Stella yang tadi darahnya sudah mulai mengering kini keluar lagi darah segar.

"Gini, dong? Sudah biasa boss."

"Lo, bener-bener ya!"

Plak

Plak

Bugh

Siall

BUGH

Plak

"Mati Lo, mati sialan!" Bentak Shinta.

"Shinta, jangan buat dia mati dulu, penderitaan dia jangan dibuat singkat!!" Teriak Nia dari lantai atas.

Stella Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang