49

166 34 28
                                    

Hay guys aku balik lagi nih, tentu aja bawa satu part PBTS. Semoga kalian tetep setia nunggu ketidapastian dari aku, yang kadang rajin Up, kadang sebulan baru Up :)

Jangan lupa tinggalkan jejek, biar gak dikira syaiton.

Happy Reading📚

***

Maya duduk bersama teman-temannya sambil mengobrol, sekaligus menunggu guru jam ke 2 masuk, obrolannya terhenti saat melihat Reyhan dari jendela sedang melewati kelasnya.

"Eh bentar ya," ucap Maya kepada teman-temannya.

"Mau kemana?" Pertanyaan dari salah satu temannya tidak Maya hiraukan. Buru-buru dia keluar untuk menemui kekasihnya itu.

"Sayang, kamu masih marah?" tanya Maya sesudah berada di luar. 

Reyhan menoleh, kemudian mendekat. "Ngga kok sayang." Tangan itu terulur mengusap lembut kepala Maya yang tertutup kerudung. "Yaudah aku masuk yah. Kamu juga masuk kelas sana, ketauan guru nanti takut kena hukum."

Reyhan menitipkan senyuman sebelum akhirnya pergi meninggalkan Maya yang masih terpaku di tempat.

Detik itu juga Maya sangat bahagia! Dari cara berbicara yang Reyhan ucapkan mampu membuatnya senang bukan main. Padahal selama ini Reyhan tidak pernah selembut itu. Kata 'aku kamu' dan kata 'sayang' yang Reyhan ucap sangat terdengar adem di indera pendengarannya.

Setelah percakapan singkat dengan sang kekasih, Reyhan duduk di kursinya sambil menyenderkan kepala pada tembok, matanya melihat langit-langit kelas yang putih dengan hiasan dari kertas origami yang dibentuk menjadi burung. Matanya bergerak mengikuti arah angin yang membuat hiasan tergantung itu bergerak kesana kemari, matanya berat seperti ingin tidur. Dan ya itu terjadi karena memang Reyhan menginginkannya.

Rasa kantuk itu hilang begitu saja ketika indera penglihatannya menangkap suatu objek yang membuat dirinya berapi-api, Reyhan membuang pandangan begitu saja saat satu orang lagi dari belakang tersenyum mengejek ke arahnya.

Ajat datang bersamaan dengan Farhan dan Lasmi. "Cemburu kan lo," ledeknya setelah duduk di samping Reyhan, ikut meyenderkan kepala pada tembok, karena kursi mereka ada paling belakang.

"Gue liat Lasmi makin perhatian aja sama Farhan." Sepertinya mode julid Ajat sedang online.

"Bodo amat, urusannya sama gue apa?" Terdengar tidak peduli, namun dihati nya Reyhan sangat tidak suka melihat kedekatan antara Lasmi dan Farhan.

"Saat satu hati bersatu dengan satu hati maka keduanya akan jadi cinta," ucap Ajat, tangannya membentuk satu love. "Dan ketika ada satu hati yang melihat dua hati bersatu ada rasa tidak rela, atau iri dan dengki, itu bisa disebut dengan cemburu." Kedua tangannya bergaya 'peace' sembari digerakan. "Don't you feel it?"

Ajat menaikan sebelah alisnya kemudian menghembuskan nafas. "Haa terlalu munafik kalo lo bilang gak cemburu, padahal dari muka lo yang jelek itu keliatan banget kalo lo gak suka liat mereka deket."

"Heh pentol kekeyi! Mata lo buta? Segini gantengnya dibilang jelek!"

"Lo tinggal bilang cemburu aja ko susahnya minta ampun," kata Ajat, tangannya sibuk merapihkan dasi yang baru saja dipakai.

Reyhan menjitak dahi Ajat dengan jari tengah nya. "Kan gue udah bilang ngga, Hermawan!"

"Kalo lo dikasih dua pilihan sama gue, mau ngga?" tawar Ajat, kini dasi nya sudah terpakai rapi dikerah kemeja putih yang dikenakannya.

Pasangan Bobrok Tanpa StatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang