Terik surya menyinari bumi
Kini tenggelam, terpendam senja sore
Jauh-jauh meninggalkan induk
Demi tahta lagi hartaWaktu termakan kesibukkan
Hingga lupa pada yang menciptakan
Perhatiannya penuh dengan jabatan
Hingga lupa pada yang melahirkanSebagai tumbal kekayaan
Separuh harta disumbangkan
Sayang seribu sayang
Pemegang kunci syurga tak pernah merasakanTua paruh baya lagi tak berdaya
Keadaan induknya
Lagi-lagi tak ada reaksi
Kecuali, bayang-bayangTiba panggilan kematian
Pertamakali hati menaruh penyesalan
Tersadar akan,
Syurga dibawah telapak kaki ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syurga yang terlupakan
Poetryteruntuk engkau, wahai wanita paruh baya. dirimu tahu sedang lelah, tapi terus lanjut hingga terlupakan kata lelah itu.