5.5K 900 253
                                    

🎴

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎴

Bocah itu terlihat kesusahan menghadang dua preman di hadapanya.

Tunggu, dua preman itu terlihat seumuran dengan dirinya. Sama seperti yang tadi sore ia jumpai. Lagian ngapain di dalam mall gini malak bocah. Nga ketahuan gitu?

(name) menatap diam, kemudian menghampiri mereka.

Ia menggenggam bahu salah seorang preman dari belakang kemudian berbisik pelan "Maaf bisa tolong lepaskan? dia adiku~"

Sang preman yang terkejut pun refleks mundur ke arah lain dan membuat jarak.

(name) menyipitkan matanya kemudian tersenyum tipis.

"Apa kau kakaknya? Bagus, berarti kami tidak perlu repot-repot mencarimu lagi." Ucap preman tersebut kemudian menggengam tangan (name) "Ikut kami, kami tidak ingin membuat keributan di sini" Ucap preman tersebut.

(name) bergidik dipegang. Kemudian refleks menggunakan tendangan mautnya yang tepat sasaran pada dagu preman tersebut yang membuatnya tak sadarkan diri "Kenapa tidak di sini saja bajingan?" Ucap (name) sambil membelalakan mata.

Preman lainya pun tersentak kaget dan berniat berbalik untuk kabur, namun (name) dengan sigap mengaet kaki preman tersebut yang membuatnya kehilangan keseimbangan kemudian terjatuh.

Tidak hanya itu, ia menginjak keras punggung preman tersebut kemudian duduk di atasnya "Katakan padaku, siapa yang menyuruhmu kemari" Ucap (name) dingin.

Nihil. Tak ada jawaban dari sang preman. (name) pun menarik rambutnya sambil menguatkan pijakanya. "Kutanya sekali lagi, siapa yang menyuruhmu datang kemari" Tanya (name) sambil menaikan suaranya

"K-kisaki." Jawab preman tersebut. "hah?" (name) membeo kemudian melepas cengkeramanya sambil menarik nafas panjang dan mundur ke belakang. Sang preman tidak lari, ia masih bingung mengapa (name) melepasnya begitu saja.

"Apa kalian sedang bermain raja-rajaan? Seriusan di umur segini?? Kurang kerjaan banget." Resah (name) sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, kemudian menunduk ke arah preman tersebut.

"Kau butuh uang kan? Ini untukmu dan anggap saja kita tidak pernah bertemu" Ucap (name) sambil memberikan sejumlah uang kemudian melambai dan pergi meninggalkanya.

Sang preman terbalak kaget dan bingung dengan situasi. Kemudian ia bangun dan menepuk debu celananya kemudian menatap punggung (name) yang kian menjauh.

(name) sendiri tidak menyadari bocah itu mengekori (name) dari belakang.

"A-anu terimakasih" ucap bocah tersebut sambil menunduk.

𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang