Part 1 : Hampir aja

30 6 1
                                    

"selamat pagi mama ku yang cantik" sapa yenna di meja makan sambil membawa sepasang sepatu beserta kaus kakinya. sembari menyiapi makanan, mama nya pun tersenyum dan memberikan piring berisi sarapan rutin kesukaan yenna.

"nih, cepat kamu habisin sarapan kamu biar ga terlambat, nanti berangkatnya sama abang mu ya" ujarnya

yenna yang sedang menikmati sarapan nya itu tiba-tiba saja menunjukkan bibir bebek khas nya sambil menaikkan dua pasang alis, yang menandakan bahwa iya akan segera marah

"loh? kok sama abang sih ma?! kan aku mau nya sama wona biar nanti sekalian langsung ke perpus" ujarnya dengan nada yang agak tinggi namun terlihat santai. sang abang yang dibicarakan mama nya yaitu Ksatria, langsung datang dari lantai atas kemudian memukul pelan kepala yenna hingga yenna pun mengeluh kesakitan

"masih mending mau gua anterin ke sekolah, kalau ngga, mau naik apa lo?" ujar ksatria

"ih ga usah pukul-pukul kepala gue bisa kan bang?!", "lagipula kalau ga dianter sama lo juga, gue bisa nebeng sama wona" lanjut yenna sambil melanjutkan suap sarapannya. ksatria yang dikenal amat jahil itu lanjut saja menjahili adiknya dengan memancing kemarahannya

ya, perlu kita ketahui bahwa dua kakak beradik ini selalu saja membuat drama pagi hari yang membuat sang mama stress dengan kebisingan suara dari keduanya. mau bagaimana pun juga, yang salah tetap ksatria dong? karena dia yang selalu memulai drama pagi hari itu dengan yenna

"udah jangan berisik, kamu berangkat ke sekolah tetap sama abang. kalau kamu sama wona terus, gimana mau mandiri, seumuran kamu harusnya udah bisa berangkat ke sekolah sendiri bukan dianterin" ujar sang mama dengan nada yang agak tinggi

"tuh dengar apa kata mama, kalau juga lo bareng wona terus, wona pasti kerepotan lah. emang sih dia ga pernah keliatan repot, tapi tetap aja, pasti di dalam hatinya dia udah kerepotan buat kasih lo tebengan setiap hari ke sekolah" tambah ksatria yang membuat yenna jadi merasa bersalah dan memikirkan wona

"huh, yaudah iya deh iya. nanti aku berangkat sama abang" ucap yenna dengan nada lemas dan malas

"nah gitu dong, baru adik gua. nanti kalau ada waktu, gua ajarin lo naik mobil deh" ujar ksatria. sontak yenna pun melihat ksatria dengan wajah heran

"halah, ga yakin gue sama ucapan lo bang. kemarin-kemarin lo bilang mau ajarin gue naik motor, malah ga jadi-jadi. sekarang bilang bakal diajarin naik mobil, aneh banget abang kayak lo" ucap yenna

sang mama yang sedang mencuci piring sarapan dan mendengarkan ucapan itu, langsung saja tertawa kecil, ksatria? dia sih bagian haha hehe aja karena udah malu. "udah, kalian berangkat ke sekolah gih, ngomong-ngomong terus dari tadi" ujar sang mama yang datang dari arah dapur

ksatria yang mendengar hal itu, sontak mengarahkan pandangannya "iya ma, yenna ayo cepet, lo lama banget sih?"

yenna yang merasa namanya terpanggil pun langsung berdiri "sabar dong bang, gue lagi pake sepatu, sewot banget sih" ucapnya

"sewot sewot, ya sewot lah gua, bentar lagi udah mau masuk ini. sepatu bisa pake di mobil kali" ujar ksatria yang sudah geram dengan yenna

"ish, iya iya rese" yenna kemudian mengambil tas dan sepatunya dan langsung menghampiri mama nya untuk meminta salam. "belajar yang baik ya anak perempuan mama" ucapnya lembut

"iya ma, pasti kok, tapi kalau seandainya aku belum bisa dapat ranking satu gapapa kan ma?" ucap yenna, sembari bertanya. "iya gapapa, yang penting kamu udah usaha. tapi kamu harus coba ya biar dapat ranking 1, seenggaknya sebelum kelas 12, okay?" jawab mama nya. sontak yenna langsung tersenyum dan meng-iya kan ucapan mama nya, kemudian memeluk mama nya sekilas dan berlari menghampiri mobil kakaknya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinlok | Mark Lee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang