Can't You See Me?: Malam menyakitkan

759 67 12
                                    














Insomnia.

Penyakit itu benar-benar membuat Jungwon tersiksa setengah mati.

Tubuhnya begitu lelah pun pikirannya. Malam adalah waktu yang tepat untuknya mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Namun karna Insomnianya yang sudah dia derita seorang diri selama 10 Tahun belakangan ini benar-benar telah menghancurkan segalanya.

Malam ini, seperti malam-malam sebelumnya Jungwon lagi. Duduk diatas lantai dingin. Memeluk kedua kulut, menenggelamkan seluruh wajah dengan tubuh yang bergetar kecil___

Jungwon menangis lagi.

Kepalanya berdenyut nyeri, sungguh !!
dia benar-benar sangat membutuhkan istirahat barang sejenak saja.

Tetapi.

Sekali lagi, Penyakit Insomnia yang di deritanya tak memberinya izin untuk melakukan itu .

"Jebbal!"

Dengan suaranya yang serak Jungwon  mendongak. Matanya berkunang-kunang . Begitu lampu gantung yang terpasang di langit-langit kamarnya langsung menyorot matanya yang sebab.

Satu lagi hal yang paling Jungwon benci dan takuti. Selain penyakit Insomnia nya.

Dia takut kegelapan.

Jungwon mengalihkan tatapannya dari lampu kearah Nakas, tangannya yang kurus meraih botol minumnya yang bewarna merah.

Kerongkongannya kering Jungwon membutuhkan air untuk menyegarkan dahaganya.

Namun sayangnya Air didalam botol minumnya telah habis.

Jungwon mendesah lirih. Dia lupa, Dia telah menghabiskan airnya 3 Jam yang lalu. Ketika dia terbangun dari tidurnya yang singkat.

Beranjak dengan sangat berat hati.

Jungwon melangkah begitu pelan keluar dari dalam kamarnya untuk menuju ke dapur.


"Seulgi akan menikah, dia tidak ingin mengurus Jungwon. Dan mengirimnya kemari Kook~ ah.

Maafkan aku , karna tidak sempat membicarakannya kepadamu terlebih dahulu.

Jungwon akan tinggal, setidaknya sampai dia sudah cukup umur untuk hidup seorang diri. Kau tidak masalah dengan itu'kan?"

Sayup-sayup, Jungwon mendengar suara orang itu ' Papanya' yang tengah berbicara dengan penuh akan nada penyesalan.

Langkah Jungwon terhenti di undagan tangga terakhir.

Tubuhnya kembali bergetar kecil, matanya berkaca-kaca.

Sakit, itulah yang saat ini tengah dirasakan oleh Jungwon.

Mendengar bagaimana 'orang ' itu yang berstatus sebagai Ayah kandungnya sendiri. Berbicara dengan nada penyesalan , seakan begitu menyesali keputusannya bebarapa saat yang lalu -yang memintanya untuk tinggal ialah sebuah penyesalan dan kesalahan terbesar didalam hidupnya.

Lihat bagaiman tatapan lembut penuh rasa penyesalan itu dia pancarkan kepada seorang pria lainnya yang Jungwon cukup tau.

Dia Adalah Jeno Jungkook. Ayah kandung dari Sunoo. Suami baru Papanya.

"Kook~ah Ak—–—JUNGWON!"

Kedua pria dewasa itu menoleh bersamaan, begitu Jimin menyebut nama Jungwon dengan suara yang tercekat.

|| 🦅JAYWON DAILY🐈 || ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang