“Lah, Yo?” Damar menatap bingung ke arah Clora dan Leo yang masih berada di dekat pintu. Kedua remaja itu masih berdiri di sana— sedang terkejut dengan kehadiran teman-teman Leo yang tanpa kabar mendatangi rumahnya.
Leo berdehem. Ia berjalan mendekati temannya yang duduk di sofa ruang tamu, sedangkan Clora mengekor di belakang punggungnya dengan raut yang jelas masih tak menyangka akan berada di situasi ini.
“Pacaran lo?” Justin melirik Clora.
“Kan anjir bener kata gua! Pada gak caya sih lo semua.” Jodi berujar dengan hebohnya.
“Jadi gini—,” ujar Leo. Cowok itu ikut duduk di sofa setelah menyerahkan belanjaannya kepada pelayan.
“Clora ya ampun! Temen gue udah punya anak? Demi apa sih?!” kini Alea yang bersuara dengan hebohnya, menyela perkataan Leo yang belum sepenuhnya tersampaikan.
“Oh... gua paham dah! Lu berdua kagak pacaran tapi udah nikah kan? Edaann, brader!” Jodi menggeleng-gelengkan kepalanya.
Leo menghela napas dan mengusap wajahnya kasar.
“Mama mimi....” Lagi, Ellan merengek.
“Ih gila lucu banget anak lo, Clo!” Alea menatap gemas anak kecil yang berada di gendongan Clora.
Clora tersenyum kikuk apalagi saat Damar menatapnya dengan dahi yang mengerut.
“Selama ini gue gak tau kalau lo udah nikah sama temen gue. Sori gue—”
“Gue gak nikah, anjing.” Leo memotong omongan Damar. Raut cowok itu terlihat kesal.
“Lah terus?” ucap Damar. “Anak lo, kan?” Damar menatap Ellan yang berada di gendongan Clora.
“Papa....” Ellan menjulurkan kedua tangannya ke arah Leo karna ingin digendong oleh Papanya itu. Suara Ellan tersebut membuat teman-teman Leo terkejut mendengarnya.
“Anjing beneran anaknya!” Jodi tertawa seraya memukul bahu Justin.
Leo mengambil Ellan yang berada di gendongan Clora. Ia akan menjelaskan kepada teman-temannya pasal Ellan dan meluruskan kesalah pahaman yang ada.
—oOo—
“Ooh... Jadi bukan anak lo?” Jodi manggut-manggut paham setelah diceritakan oleh Leo. Cowok itu mengangkat sebelah kakinya dan mengambil kripik kentang yang disediakan di meja.
“Tapi lo sendiri udah anggap anak?” tanya Damar.
Leo bergumam, lalu bangkit menuju kamarnya sebentar. Ponsel baterainya habis dan harus diisi.
Alea menggeser duduknya mendekati Clora. Ia berbisik, “Tau gak? Tadi gue liat lo sama Leo di swalayan lagi belanja. Lo gak liat gue ya?”
Clora menoleh dengan dahi yang mengerut. “Kalau lo ada di sana juga, kenapa bisa sampe di sini duluan?”
“Karna Justin udah ngomel-ngomel gue belanjanya lama, dia ngebut bawa motornya. Jodi sama Damar udah nungguin Justin yang katanya kelamaan. Ya gitu deh,” ujar Alea. Cewek itu menatap Ellan yang berada di pangkuan Clora tampak anteng.
“Eh, gue boleh gendong gak? Lucu banget!” Clora mengangguk dan membiarkan Alea mengambilnya. Begitu Ellan berada di gendongan Alea, Ellan merengek dan memukul wajah Alea. Tampaknya anak itu tidak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PROTECTOR LEO
Teen FictionClora Ellena Angellin, cewek cantik yang sudah berkali-kali diselamatkan oleh Leo, cowok pentolan anak SMA Ksatria yang menyelamatkannya ketika ia terjebak di tengah-tengah tawuran antar sekolah yang terjadi. Berkali-kali Clora bertemu dengan cowok...