💙 Dhea menjenguk 💙

2.4K 168 3
                                    

Setelah masuk ke dalam mobil, Kenan segera menghubungi Dhea.

💙💙💙

Dhea masih di kampus. Ia masih melangsungkan rapat yang belum juga selesai. Tapi 15 menit yang lalu, rapat HIMA MENTOR dipending alias diberhentikan sementara karena ingin memberikan waktu untuk salat Magrib bagi para anggotanya.

Dhea baru keluar dari musholla bersama teman-temannya. Tiba-tiba handphonenya berbunyi. Dhea segera mengangkatnya meskipun merasa asing dengan nomor yang memanggilnya.

"Halo. Ini siapa ya?" tanya Dhea.

"Dhea, ini saya Kenan."

"Oh. Ada apa, Pak?"

"Share loc kos kamu sekarang juga."

"Hah? Buat apa, Pak?"

"Nanti saya jelasin. Pokoknya kamu share loc sekarang biar saya bisa langsung otw ke sana."

"Tapi saya lagi nggak di kos, Pak. Saya masih di kampus."

"Yaudah kalau gitu, saya jemput kamu di kampus. Nanti kalau saya udah di depan, saya kabarin."

"Emangnya ada apa sih, Pak?"

"Nanti kamu tau sendiri. Saya otw sekarang."

Setelah itu, Kenan mematikan panggilannya.

"Kenapa, Dhe? Kok kayak bingung gitu habis nerima telfon?" tanya Rani yang kebetulan berada di samping Dhea.

"Barusan pak Kenan nelfon, katanya mau jemput gue," jawab Dhea.

"Emang dia mau ngajak lo ke mana? Lo kan masih rapat."

"Gue juga nggak tau, Ran. Tapi kedengerannya pak Kenan lagi buru-buru gitu. Gue jadi takut ada apa-apa sama Iqbaal."

"Apa hubungannya pak Kenan sama pak Iqbaal?"

"Mereka berdua deket dan tadi pagi gue dapet kabar kalau Iqbaal masuk rumah sakit."

"Lo positive thinking aja ya. Semoga pak Iqbaal nggak papa."

"Aamiin."

"Terus sekarang lo mau nungguin pak Kenan di mana?"

"Gue mau balik ke BC (basecamp) aja dulu, ngambil tas sekalian izin ke yang lain. Terus ntar kalau pak Kenan udah nyampe, baru gue cabut nyamperin dia."

"Yaudah, ayo gue temenin!"

💙💙💙

Kini bunda dan Lennia sedang duduk berdua di taman rumah sakit. Sesuai ucapannya tadi, Lennia akan menjelaskan semuanya ke bunda Iqbaal.

"Sebenernya ada apa, Len? Dhea itu siapa? Kenapa kamu malah seneng kalau dia deket-deket sama Iqbaal? Apa kamu udah nggak cinta sama Iqbaal?" tanya bunda beruntun. Ia begitu penasaran.

"Bukan gitu, Bun. Aku masih cinta sama Iqbaal dan karena itu aku mau ngeliat Iqbaal bahagia," jawab Lennia.

"Bukannya selama ini Iqbaal udah bahagia sama kamu?"

"Iya, Bun. Makanya aku nggak mau sampe aku bikin Iqbaal yang tadinya bahagia tiba-tiba jadi sedih."

"Maksud kamu?"

"Sebenernya aku ...."

Lennia menceritakan semuanya tanpa ada yang ditutupi lagi. Bunda yang mendengarnya menjadi menangis lalu iapun memeluk Lennia.

"Kenapa kamu nggak pernah cerita soal itu ke bunda?" tanya bunda melepaskan pelukannya.

"Aku nggak mau ngebebanin semua orang, Bun," jawab Lennia.

Pak Iqbaal : Dosen Ganteng || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang