Sugawara terus memandang ponselnya dengan lesuh, 3 hari berturut-turut ini oikawa tidak meghubunginya, padahal ia telah mengirimkan pesan tapi berakhir dengan tanda 2 ceklis biru yang ia dapatkan, dia tau mereka telah tumbuh menjadi 2 pemuda dewasa yang sedang menempuh karirnya masing-masing, sibuk? Tentu saja pasti, sugawara sadar dirinya ia juga sibuk mengajar anak-anak yang mengemaskan atau terkadang membuatnya naik darah dan itu sudah menjadi makanan hari-harinya 'bagaimana dengan tooru?' Itu yang selalu dipikirkan oleh sugawara, karena oikawa adalah seorang pekerja kantoran yang dengan mudah naik jabatan di usianya yang terbilang masih muda, namun di bawah karirnya yang melejit selalu ada tekanan yang menerpanya. Terkadang oikawa menceritakan ke suga beberapa bawahannya yang membuatnya naik pitam atau atasannya yang banyak mau, jadi ia memutuskan untuk tidak menambah masalah dengan menanyakan masalah percintaan mereka, terlalu klasik mungkin bagi suga untuk di permasalahkan. Namun suga juga manusia ia tetap seorang insan yang menyandang status kekasih oikawa tooru sejak 5 tahun yang lalu, sifat oikawa sudah mulai berubah dari sekitar 1 tahun yang lalu dan sugawara juga tau menjalankan hubungan yang sangat panjang itu sangat melelahkan benar-benar melelahkan. Berapa kali oikawa mengabaikannya atau menjadikan sugawara bukan prioritas pertamanya dan bagi sugawara itu sudah merupakan hal biasa yang oikawa lakukan selama 1 tahun ini, ingin rasanya menyerah begitu saja melepaskan oikawa tapi entah belenggu apa yang membuat suga tidak mampu. Jika di pikir-pikir sugawara merupakan salah satu guru yang di senangi oleh murid-muridnya dan banyak di antara pekerja di sekolahnya yang mencoba mendekati sugawara tapi ia tetap memilih oikawa tooru, seharusnya oikawa tau itu tapi kenapa? Suga menepis pemikiran sialan yang selanjutnya dan dengan teguh berkata 'baiklah... mari kita beri sedikit gift untuk tooru yag sudah bekerja keras selama ini' ucap suga dalam hati penuh kebesaran hati.
Sugawara
Tooru.... aku abis buat roti susu dan mau kasih ke kamu,
Malem ini kamu ada di apartemen?
Ada sekiranya jeda 1 jam dari pesan yang suga kirim dan oikawa baru membalasnya
Oikawa
Ya
Sugawara hanya tersenyum kecut dengan balasan kekasihnya, maka dengan setengah hati ia mengirim gif berbentuk hati untuk mengakhiri percakapn singkat ini. Kemudian sugawara mendengus dengan kasar dan meletakan kedua tangannya di pipi lalu memukul pipinya tersebut dan berkata "JANGAN MEWEK PECUNDANG" ucap suga dengan lantang dan mulai membuat roti susu kesukaan kekasihnya,sugawara mengingat waktu pertama kali membuat roti susu hasil resep dari ibunya dan memberikannya ke oikawa, dengan mata berbinar penuh kebahagiaan oikawa berkata dengan lantangnya bahwa roti susu buatan sugawara adalah yang terbaik yang pernah ia makan, mulai dari situ suga sering membuatkan oikawa roti susu apa lagi itu bisa menjadi sogokan untuk oikawa ketika cemburu dan marah kepadanya. Sugawara tertawa kecil jika mengingat masa-masa menggemaskannya itu dengan oikawa, dulu oikawa adalah sesosok pemuda yang penuh dengan ambisi dengan keinginan untuk terus berkembang dan sekarang ia membuktikan hasil dari ambisi dan kerja kerasnya yang membuahkan hasil untuk ia, ingin rasanya suga mengucapkan "You are great to have reached this point, I am proud to you" di telinga oikawa, mungkin hal ini bisa menjadi opsinya nanti untuk menjaili oikawa ketika ia bertemu dengan kekasihnya. Maka dengan cekatan suga membuat roti susu untuk oikawa dengan resep yang sudah di luar kepalanya itu, tentu dengan hiasan cantik dan penuh cinta dari suga.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Waktu telah menunjukan pukul 8 malam dengan senang suga berangkat ke apartemen oikawa, tentu saja dengan roti susu di tangannya yang masih hangat dan memiliki wangi yang semerbak harumnya. Dengan cekatan suga mengetik nomer pada pintu oikawa dan masuk kedalamnya.
"tooru aku datang" ucap suga ketika masuk kedalam apartemen oikawa, yang langsung di sambut senyum oleh oikawa yang sedang memainkan ponselnya di sofa.
"selamat datang, sayang" ucap oikawa dengan melihat sekilas suga dan kemudian matanya kembali fokus ke ponselnya. Sugawara hanya tersenyum sedikit masam, bukannya seharusnya ia di sambut dengan suka cita? Mereka belum bertemu sekitar 2 bulan loh, dan sekarang seakan suga hanya nyamuk yang menyelinap masuk kedalam apartemen oikawa.
"kamu mau makan sekarang rotinya apa nanti? Mumpung masih hangat" tanya suga membuka percakapan.
"sekarang aja, soalnya aroma udah bikin aku laper" ucap oikawa dan di balas suga dengan tindakannya pergi ke dapur dan menyiapkan piring untuk meletakan roti buatannya dengan senang hati suga pergi menuju tempat oikawa duduk dengan santai sambil membuka sosmednya. Dan memberikan bagian milik oikawa.
"gimana? Enak gak?" tanya suga.
"sejak kapan sih roti buatan kamu gak enak di lidah aku?" ucap oikawa dengan sedikit mengangkat alis dan teersenyum kepada suga, yang di tatap hanya tersenyum senang. Bagi sugawara hal sekecil ini merupakan momen yang membuatnya bahagia, ia tidak pernah meminta hal mewah apapun, bagi suga dapat meilhat oikawa tersenyum kearahnya merupakan kebahagiaan.
1 jam berlalu dengan kesunyian yang terpancar di antara mereka berdua, suga sudah banyak memulai beberapa percakapan yang hanya di balas dengan gumaman atau anggukan oleh oikawa dan matanya hanya terfokus kepada layar hanphonenya. Oikawa terkadang tertawa kecil atau tersenyum di balik layar datar tersebut dan suga di acuhkan, ia di acuhkan kembali olen kekasihnya. Maka dengan hati-hati sugawara mencoba pembicaraan yang sangat sentimental untuk mereka.
"aku loh yang dari tadi ngajak kamu ngobrol bukan hp kamu, seharusnya aku yang kamu tatap bukan hanphon kamu" ujar sugawara dengan hati-hati.
"kenapa emangnya?" ucap oikawa sembaring menurunkan hanphonenya dari hadapannya dan menatap kearah suga dengan tatapan paling suga gak suka.
"kamu tanya kenapa?" ucap suga sembaring menatapwajah kekasihnya "kita udah 2 bulang gak ketemu loh, aku juga mau sedikitperhatian kamu apa salah?" lanjut suga yang di tanya hanya diam saja.
"gak tau" dalam jeda beberapa detik hanya kata itu yang keluar dari mulut oikawa dengan pandangan taka cuh yang bener-bener demi tuhan suga paling gak suka dengan tatapan oikawa yang seperti itu.
"enak banget kamu bilang gak tau, 2 bulang kita gak ketemu, semua pesan ku kamu read doang. Aku tau kamu sibuk, but give me some of your attention. Aku masih pacar kamu di sini, apa salah kalo aku meminta sedikit dari perhatian kamu? Apa permintaan aku begitu berat buat kamu?" ucap suga dengan 1 tarikan nafas dan mencoba mati-matian menahan air matanya.
"tau gak sih, kamu tuh ngekang aku kalo gitu caranya" balas oikawa dengan nada yang sedikit di tekankan di akhir. Suga terkejut, mengekeang? Dia mencoba mencerna maksud oikawa, bagian darimanaya yang mengekang?
"kamu bilang aku ngekang kamu? Bagian dari mana yang bisa buat kamuberfikir begitu? Apa pernah aku ngelarang kamu buat jalan ama temen kamu? Apapernah aku ngelarang kamu main game atau nganter temen kantor kamu yangjelas-jelas dari matanya dia suka kamu? Di mana bagian aku nngekang kamunya?Apa aku pernah nyuruh kamu buat selalu fastrespon ama semua chat aku?" ucap suga dengan nada yang tak kalah tinggidengan oikawa, yang di tanya hanya diam dan mendengus.
"enggk kan? Aku gak pernah ngekang kamu sama sekali, karena aku tau kamupunya privasi dan punya kehidupan sendiri. Aku cuman minta kamu coba kasihsedikit waktu kamu buat kita, buat kita berdua gak sepenuhnya buat aku kok" lanjut suga dengan nada mulai mengecil. Denganperasaanya mulai lelah ia mengambil tas dan syalnya dan dengan tanpa permisi iakeluar dari apartemen oikawa dan pulang dengan air mata berlinang, alasan iapergi begitu saja karena ia tidak ingin menangis di hadapan oikawa karena halitu dapat membuatnya terkesan lemah dan oikawa hanya akan mengasihaninya saja,ia tidak suka dengan persepsi seperti itu. Bagi suga oikawa sudah lebih darikata keterlaluan untuk hal ini. Maka dengan cepat sugawara pulang keapartemennya dan istirahat tidak membersihkan apartemennya atau membereskanpakaiannya ia lelah sungguh lelah dengan semua ini.
hi i hope you like my story :D
KAMU SEDANG MEMBACA
LET HIM GO [Oisuga story]
Fanfictionsepenggal kisah tentang bintang sang rumah dan komet sang bintang pengembara you miss the night when the morning comes you miss the stars when the stars have dimmed and you miss him when you let him go. WARNING : BOY X BOY : OISUGA ( OIKAWA TOOORU...