sasunaru
yaoi
bagian 6
CERITA INI HANYA KARANGAN PENULIS, BILA ADA KESAMAAN CERITA DAN WATAK KARAKTER MAKA ITU HANYA KEBETULAN!
PERINGATAN INI YAOI!!
malam sudah sangat larut, hujan diluar begitu deras membawa hawa dingin yang menusuk sampai kedalam kamar Naruto yang sempit.
sebuah kursi kayu sederhana dengan meja berbentuk bundar didepannya, jendela kecil disamping sudah kuyub dibagian luar akibat terkena air yang diterpa angin kencang.
musim penghujan tahun ini berjalan cukup lama dan membuat hampir tiap harinya udara menjadi lembab.
secangkir kopi hitam Naruto seruput untuk kesekian kalinya, diatas meja kayu bundar tepat didepannya tergeletak selembar kertas .
kertas berisikan nominal jumlah pinjamannya di bank.
tiga bulan berlalu setelah kepindahan Naruto ke apartemen kecilnya ini, bekerja sebagai penjaga toko kelontong tak jauh dari tempatnya tinggal saat ini nyatanya belum bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
makan dan minum, keperluan cuci kakusnya, listrik dan air, tak lupa membayar sewa apartemen. pernah satu bulan lalu Naruto memutuskan untuk mencari pekerjaan tambahan dijam malam sepulang dirinya menjaga toko, lalu tak sampai sebulan dia malah berakhir pingsan dan dirawat dirumah sakit selama dua hari.
nyatanya fisiknya tidak bisa benar-benar pulih seperti sebelum ginjalnya didonorkan, walau sudah mendapatkan donorpun fisiknya tidak akan bisa sekuat dulu.
kemudian Naruto memutuskan untuk berhenti bekerja di dua tempat dan hanya mempertahankan pekerjaannya sebagai penjaga toko.
memijit pelipisnya, Naruto bingung. dia menjadi tidak tahu arah sejak keluar dari rumah Sasuke. meninggalkan semua kemewahan yang dulu didapatnya dan dengan begitu percaya diri menjauh untuk balas dendam dengan caranya sendiri.
namun kenyataannya dia salah, dia tidak sanggup, Naruto tidak kuat keluar dari sangkar emasnya.
tapi tetap saja ego yang tinggi telah merantai kakinya dengan begitu kuat agar tidak mencoba untuk mendatangi Sasuke lagi, egonya jugalah yang membuat Naruto mengabaikan setiap nominal uang yang telah Sasuke kirimkan ke rekeningnya tiap minggu dalam jumlah yang tak sedikit.
egonya yang malah menyengsarakannya, rencana diawal ingin keluar dari kungkungan Sasuke agar bisa membalaskan dendamnya dengan lancar namun nayanya untuk mendekati Naruko dan keluarganya kembali tanpa dukungan Sasuke malah membuat Naruto ketakutan, seakan tameng besinya tidak lagi melindungi badannya.
belum lagi keadaan keuangannya yang pas-pasan tentu akan mustahil balas dendam pada keluarga Uzumaki yang ber-uang, karena pada dasarnya balas dendam bukan hanya memerlukan tekat dan keberanian namun juga finansial.
.
.
.
.
.
.
.
.
sebatang rokok terjepit dijari kanannya, sepatu berbahan kulit itu sesekali mengetuk lantai dengan acak.asap mengepul kemana-mana dengan jas yang digantung sebarangan pada pegangan kursi.
Sasuke termenung memandangi kaca jendela didepannya, jam sudah menunjukkan setengan dua pagi namun tak sedikitpun kantuk mendatanginya saat ini.
setelah menyibukkan diri dengan banyak pekerjaan dengan harapan dirinya yang akan menjadi lelah karena berfikir keras dan berakhir dengan kantuk nyatanya belum cukup.
Sasuke tetap saja sulit tidur, dia masih saja menjadi gelisah dengan fikiran yang entah kemana.
tiga bulan, tiga bulan lamanya rumah ini menjadi sangat berbeda bagi Sasuke, kamar tidurnya menjadi terasa kosong. kasur nya seakan menjadi melebar dan banyak ruang kosong diatasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
payungi aku || SasuNaru
RomanceNaruto dan dendam akan sangat sulit untuk dipisahkan. Sasunaru, yaoi.