Fifteen

696 77 1
                                    

Brakkkk

Ternyata Mom menjatuhkan gelas. Beberapa office boys datang dan membersihkan pecahan gelas Mom.

"Maaf. Tanganku sakit kembali,"

Aku memberi minumanku dan menyuruh Mom meminumnya. Mom tersenyum dan Chris pun membantunya.

"Aku pikir tadi...." belum sempat aku melanjutkan kata-kataku, aku melihat di luar ramai orang mengerubungi jalanan. Ada apa ya?

Luna.

Aku berlari ke sana tidak memedulikan siapapun yang menghalangi jalanku. Itu tidak boleh Luna. Itu tidak boleh ia.

Tidak boleh.

"Permisi," aku menggeser badan orang-orang yang berkerubung.

Aku menutup mulutku saat melihat ia disana.

Luna tertabrak.

Aku langsung menggendongnya dan membawanya masuk ke dalam mobil. Mom menyuruhku ke rumah sakit terlebih dahulu dan Mom dan Chris akan naik taksi menyusulku.

Ada darah mengalir di kepala Luna. Badannya dingin dan kaku. Tidak, Luna, kau tidak boleh meninggalkanku disini. Untung nafasnya masih berdetak.

Aku mengemudi dengan kecepatan sangat tinggi. Tidak boleh ia meninggalkanku. Aku menggoyang-goyangkan badannya, berharap ia akan bangun dan membuatku lega. Tidak. Ia tidak bangun juga.

"Tolong! Tolong aku!" Aku berteriak pada suster yang lewat di depanku. "Kekasihku, ia... tertabrak,"

Suster itu langsung mengambil tempat tidur dorong dan menidurkan Luna disana. Luna seperti tertidur sangat pulas. Dan kuharap ia akan bangun secepatnya.

"Maaf, tuan, tapi anda tidak bisa masuk,"

Apa? "Apa?! Ia kekasihku, aku harus menemaninya disana!"

"Maaf, tuan. Tapi itu prosedur disini," ia menutup pintu dan aku menggebrak pintu itu.

Fuck.

Kenapa harus Luna? Kenapa harus semua ini terjadi padaku bertubi-tubi? Baru saja aku hampir kehilangan Mom, dan sekarang Luna? Kenapa harus orang yang sangat kucintai? Kenapa, Tuhan?

15 menit. 20 menit. Setengah jam. Sejam.

Fuck.

Apa yang mereka lakukan pada Luna? Apa Luna baik-baik saja? Apa Luna sudah bangun? Apa ia terluka parah? Apa ia...

"Niall!" Aku menengok. Itu mom dan Chris. Akhirnya mereka datang.

Aku memeluk Mom dan menangis di pelukannya. Tidak. Aku tidak boleh kehilangan orang yang kucintai. Tidak boleh lagi.

Fuck Niall. Harusnya aku menemaninya. Harusnya aku bersegera menyusulnya, bukan malah memperhatikannya. Harusnya aku... harusnya aku menjaganya dengan baik. Niall bodoh. Aku bodoh.

"Mana Luna?"

"Ia di dalam. Aku tidak boleh masuk,"

"Tadi ada yang bilang kepadaku kalau Luna itu ditabrak lari. Jadi, Luna ingin menyebrang tapi ada mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya. Kata mereka, orang itu mabuk dan orang itu...."

"Anda keluarga Mrs.Anderson?"

Aku menoleh. Dokternya sudah berdiri di hadapanku. "Ya, saya kekasihnya. Ada apa? Apa dia baik-baik saja? Katakan dokter!" Aku mengguncang-guncang tubuh dokternya.

"Detak jantungnya membaik, dan luka di kepalanya bisa kami atasi. Tapi ia..." Dokter menghela napas.

"Apa yang terjadi dengan Luna, dokter? Apa? Katakan!"

Somebody to Love {Niall Horan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang