"Lan Huan."
"Wanyin? Ada apa?"
"Ini jam 8 malam."
"..."
"..."
"ASTAGA! Kita janji makan malam jam 7 tadi! Aku kesana sekarang, sayang!" Bib-
Jiang Cheng menatap layar HP-nya yang menampilkan wallpaper Jin Ling sedang memeluk Fairy.
Menghela napas panjang, "umurmu masih 28, kenapa kau pelupa Lan Huan?" Jiang Cheng merapatkan mantel yang ia pakai dan bersandar di box telephone samping restoran tempat janjian mereka satu jam lalu. "Lan Huan bodoh, awas saja."
•
•
•
"Wanyin..."
"Ada apa telpon?"
"Ini jam 10 malam."
"... Lalu?"
"..."
"..."
"... Wanyin, kunci rumah kita kau yang bawa."
"..."
"... Sayang?"
"AP-, Tu-, astaga, aku lupa kita sudah menikah Lan Huan! Sepulang kerja aku langsung pergi ke Yunmeng karena ini akhir pekan!"
Lan Xichen tersenyum mendengar teriakan-teriakan sang istri dan suara tawa kencang dari adik iparnya diseberang telepon.
"A-Cheng lupa sudah menikah! Pamaaaan, A-Cheng masih single, ayo kita jodohkan dia dengan Mingjue-ge!"
"Diam kau Wei Wuxian!"
"Lan Zhaaan, Xichen-ge tertinggal di Gusu."
"-Lan Huan, Kau menginap dirumah paman saja hari ini daripada kau mati kedinginan menunggu 2 jam didepan rumah, lagipula aku tidak berminat juga pulang menjemputmu. Besok kau baru menyusul kesini ok, sampai nanti sayang!" Bib-
"... Iya..." Air mata menitik dari sudut mata Lan Xichen.
Lan Xichen menatap layar Hpnya yang terpampang foto Jiang Cheng dan dirinya dengan setelan jas pernikahan mereka.
'deja vu?'