🌜Malam Kegembiraan🌛

118 16 14
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh semua..
Hay, apa kabar? Maaf ya baru hadir kembali
Semoga kalian masih mengharapkan cerita ini up sampai selesai 😊
Makasih atas rindu kalian 🤗
Maaf hilang terlalu lama, insyaallah cerita ini akan kembali on going dengan slow up ya hehehe 🖤

Happy Reading 🖤
Jangan lupa biasakan vote terlebih dahulu ya dan menghargai karya seseorang terimakasih 🤗


☁️

Hari ini adalah puasa terakhir banyak yang bersyukur karna bisa menyelesaikan puasa dengan penuh atau full begitu juga dengan putriku.

Tahun ini adalah tahun pertamanya ikut menjalankan puasa ramadan dan juga tahun pertama yang mengikuti puasa ramadan dengan Full tanpa bolong satu hari pun, karna Pencapain yang Zahra lakukan membuat semua orang bangga dan kagum lalu menjanjikan sebuah hadiah untuk putriku itu.

"Umma, kata kakak Yaya malam ini adalah Malam terakhir bulan lamadan tlus kita akan merayakan malam takbilan"ucap Zahra kepadaku yang saat ini sedang menunggu suamiku pulang dari Dinasnya.

"iya bener sayang"

"malam takbilan tuh apa Umma? "tanya Zahra kepadaku membuat aku menatap putriku lalu mengusap lembut kepalanya.

"Malam takbiran itu adalah aktivitas yang dilakukan bersama-sama mengucapkan kalimat takbir dimalam menyambut harinya Idul Fitri atau Idul Adha sayang"jawabku kepada Zahra.

"jadi malam ini kita akan melayakan takbilan dong Umma? "tanya Zahra padaku.

"iya pasti, kakak mau merayakan dimana? Dirumah dinas? Atau dirumah Bunda Indah? "tanyaku balik kepada putriku.

"Kakak mau melayakannya baleng sama kakak yaya Umma, boleh kan? "

"boleh dong, nanti bilng sama Abi ya"ucapku.

"yeyyy, siap Umma"

Aku mengusap kepala Zahra lalu nggak lama Mas Alif pun pulang, Zahra menyambut Abinya dengan sangat senang. Saat ini jam menunjukan pukul 17.10 dan Aku langsung minta suamiku untuk bersih-bersih sebelum ikut duduk bersamaku juga Zahra diruang TV.

"Umma"

"Iya sayang"

"Ibu Wita dan Ayah Yasa kan sedang pulang kampung, pulang kampung itu apa si Umma? "tanya Zahra membuatku tersenyum kembali.

Aku senang putriku ini banyak yang menyayangi termasuk orang-orang yang berada disekitarnya, panggilan Ibu dan Ayah diminta langsung oleh Bang Yasa untuk Zahra memanggilnya seperti itu karna Bang Yasa dan Mbak Wita menganggap Zahra seperti putrinya juga.

"pulang kampung itu semua orang balik ke kampung mereka untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarganya"jawabku.

"belalti kita gak pulang kampung dong Umma? "tanya Zahra.

"tahun ini kita nggak pulang kampung sayang, karna Ummanya sedang mengandung adiknya kakak Zahra"jawab Mas Alif yang baru saja menghampiri kami.

"emangnya kalau lagi mengandung gak boleh pulang kampung Abi? "tanya Zahra kembali membuatku tersenyum.

"gak boleh sayang nanti kelelahan, emangnya kakak mau adek bayinya kelelahan di dalam perut Umma? "tanya balik Mas Alif membuat Zahra langsung menggelengkan kepalanya dan memelukku.

"gak boleh nanti Umma sakit Abi, gapapa deh gak pulang kampung asalkan dedek bayi gak kelelahan Abi kita kan bisa kapan ajh pulang kampungnya ya kan Umma? "jawa Zahra yang langsung menatapku.

MY LIFE ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang