Prolog

15 2 0
                                    

Move on itu bukan tentang melupakan, bukan tentang merelakan. Tapi, tentang belajar. Ternyata begitu ya kecewanya kalau terlalu bergantung sama orang lain. Karena pulang, bukan tentang rasa nyaman tapi tentang bertahan.

Mulai Hari ini gue sadar bahwa, yang sulit itu ketika Kita harus membiasakan diri tanpa kehadiran dia setelah itu. Kita akan melewati fase dimana Kita harus ikhlas, walau secara terpaksa. Barulah kita bisa memulai kehidupan normal seperti biasanya. Walaupun rasa sedih itu masih ada tapi ingat, semesta masih ingin Kita untuk melanjutkan cerita.

Kadang gue berpikir, gue terlalu menghindari kehilangan sampai kehilangan itu datang sendiri tanpa diminta. Dan ya, sampai Hari ini gue faham bahwa Kita adalah cerita dari sebuah buku yang lo namai "keliru". Lo ibarat kapal yang terus melaju di luasnya ombak samudera biru. Namun sayangnya, lo gak milih gue jadi pelabuhanmu.

Dan mungkin, gue gak akan pernah mengharapkan lo lagi. Gue gak mau Cari Cari lo lagi. Semua memang menyenangkan, tapi semua juga ada jam pulangnya. Kita bukan Jakarta yang gak pernah tidur. Lagi pula, jika lo memang yang terbaik, Kita pasti ditemukan tanpa perlu mencari Cari kan?

Buat lo, makasih udah pernah ada. Makasih udah pernah bikin seneng. Makasih udah pernah jadi salah satu Sumber pelajaran dalam hidup gue. Satu lagi, jangan kembali dengan Alasan menanyakan kabar. Satu yang pasti, gue akan tetap baik baik aja. Meskipun pernah lo tinggalin dengan Alasan yang gak masuk logika. Semoga lo gak Pura Pura lupa perihal rasa yang pernah gue berikan sepenuhnya namun hanya lo balas seperlunya.

Sampai bertemu Lagi di titik terbaik menurut takdir.

-una

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 11, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PERIHAL RASAWhere stories live. Discover now